5 Fakta Menarik Gunung Everest yang Perlu Kamu Tahu

2 Oktober 2024 18:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Everest. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Everest. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain dikenal sebagai salah satu gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest menyimpan beberapa fakta menarik lainnya yang membuatnya menjadi salah satu puncak paling ikonik di dunia.
ADVERTISEMENT
Dilansir Pulse, dari gunungnya yang terus bertumbuh, hingga dipenuhi sampah, berikut lima fakta menarik Gunung Everest yang jarang diketahui traveler.g

1. Tak Ingin Dinamai Everest

Suasana di Gunung Everest Foto: AFP/PRAKASH MATHEMA
Gunung Everest dinamai menurut seorang surveyor atau penemunya, yaitu George Everest. Menariknya, Everest tidak ingin namanya digunakan sebagai nama gunung tersebut. Hal ini terjadi pada tahun 1852, ketika tim Great Trigonometrical Survey mengidentifikasi sebuah gunung di perbatasan Nepal dan Tibet sebagai gunung tertinggi di dunia.
Orang Inggris awalnya menyebutnya Puncak XV, hingga Andrew Scott Waugh, yang bekerja di bawah Everest mengusulkan agar gunung itu dinamai menurut pendahulunya. Namun, George Everest menentangnya dan lebih suka menggunakan nama tempat asli saat bekerja sebagai surveyor. Bahkan tidak diketahui apakah George Everest, pernah melihat gunung yang dinamai menurut namanya tersebut.
ADVERTISEMENT

2. Gunung Everest Terus Tumbuh

Suasana di Gunung Everest Foto: AFP/PRAKASH MATHEMA
Percaya atau tidak, Gunung Everest tumbuh perlahan, tapi pasti. Gunung itu merupakan bagian dari jajaran Himalaya, yang terbentuk oleh tabrakan lempeng tektonik India dan Eurasia jutaan tahun lalu. Proses ini terus berlanjut, di mana Gunung Everest terus menjulang sekitar 4 milimeter (0,16 inci) per tahun.

3. Renggut Nyawa Lebih dari 300 Orang

Ilustrasi Para pendaki menaiki Gunung Everest Foto: Shutter Stock
Meski jadi destinasi impian para pendaki, Everest juga merupakan destinasi yang mematikan. Lebih dari 300 orang tewas saat berusaha mencapai puncak.
Sebagian besar kematian disebabkan oleh longsor, terjatuh, penyakit ketinggian, atau kelelahan. Banyak jenazah pendaki yang masih dibiarkan di gunung, karena kondisinya yang berbahaya untuk membawa jasad tersebut.

4. Waktu Pendakian Berminggu-minggu

Ilustrasi pendaki Gunung Everest. Foto: AFP
Pendakian Gunung Everest membutuhkan waktu rata-rata dua bulan untuk menyelesaikan ekspedisi penuh, yang meliputi aklimatisasi dengan ketinggian, mendirikan kemah, dan mendaki sampai ke puncak.
ADVERTISEMENT
Pendaki biasanya menghabiskan waktu berminggu-minggu di base camp dan perkemahan yang lebih tinggi, untuk menyesuaikan diri dengan kadar oksigen yang rendah, sebelum mencoba mencapai puncak.

5. Dipenuhi Sampah

Ilustrasi Basecamp Gunung Everest. Foto: Vixit/Shutterstock
Salah satu akibat yang tidak diharapkan dari popularitas Everest adalah banyaknya sampah yang ditinggalkan oleh para pendaki.
Kini, gunung ini dipenuhi botol oksigen, tenda, peralatan, dan limbah manusia yang menumpuk selama bertahun-tahun, sehingga Everest dijuluki sebagai "tempat pembuangan sampah tertinggi di dunia."
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai ekspedisi pembersihan telah diselenggarakan untuk membuang limbah, dan mengembalikan kondisi gunung seperti semula.
Meski demikian, Gunung Everest tetap menjadi simbol petualangan, ketahanan manusia, dan perjuangan menuju kejayaan. Bagi mereka yang berani menantangnya, gunung ini merupakan ujian besar bagi kegigihan dan tekad.
ADVERTISEMENT