5 Fakta Menarik Pulau Samosir, Ada Ritual Pemakaman Unik

1 Agustus 2024 17:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keindahan alam Danau Toba. Foto: Dok. InJourney
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan alam Danau Toba. Foto: Dok. InJourney
ADVERTISEMENT
Danau Toba selama ini dikenal wisatawan sebagai salah satu dari 5 Destinasi Wisata Super Prioritas (DSP), yang dikembangkan oleh Pemerintah. Keunikan danau ini adalah luasnya yang mencapai 1.130 kilometer (km) persegi, yang menjadikannya sebagai danau terluas di Indonesia dan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Namun, enggak hanya danau saja, ada daya tarik lain yang dimiliki oleh Danau Toba, yakni Pulau Samosir yang ada di tengah-tengahnya.
Konon, pulau ini terbentuk akibat letusan Gunung Toba puluhan ribu tahun silam. Kala itu, terbentuknya Pulau Samosir tidak secara langsung muncul begitu saja. Melainkan muncul secara perlahan setelah ribuan tahun akibat aktivitas vulkanik.
Namun, daya tarik Pulau Samosir tidak hanya dari latar belakang terbentuknya saja. Banyak fakta-fakta menarik tentang Pulau Samosir yang masih jarang diketahui wisatawan. Baik itu dari segi keindahan alam, budaya, hingga kepercayaan dan ritual turun-temurun yang masih lestari sampai sekarang.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), berikut ulasannya.

1. Pulau Terbesar Urutan Kelima

Pemandangan Danau Toba dari Pulau Samosir. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Mencapai 63.000 hektare, atau kurang lebih sekitar 640 km persegi, Pulau Samosir menjadi salah satu pulau terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Berkat luasnya yang hampir setara dengan wilayah Singapura, tidak mengejutkan jika Pulau Samosir termasuk dalam pulau terbesar urutan kelima di dunia, untuk kategori pulau di tengah danau.

2. Kaya akan Wisata Alam

Keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir. Foto: Ade Nurhaliza/kumparan
Tak hanya memiliki asal-usul terbentuknya pulau yang unik, Pulau Samosir juga kaya akan wisata alam. Salah satu destinasi wisata yang cukup populer di Pulau Samosir adalah Bukit Holbung, atau dikenal dengan Bukit Teletubbies.
Hamparan rumput hijau yang luas ini sangat cocok untuk menikmati keindahan Danau Toba dari ketinggian.
Selain itu, kamu juga bisa mampir ke Desa Wisata Lumban Suhi-Suhi yang hanya berjarak sekitar 48 menit dari Bukit Holbung. Di desa ini terdapat banyak pengrajin kain ulos, jadi kamu bisa melihat proses pembuatan kain ulos oleh masyarakat lokal secara langsung.
ADVERTISEMENT

3. Wisata Sejarah

Seorang pemandu wisata memberikan penjelasan kepada wisatawan mancanegara mengenai situs sejarah Makam Tua Raja Sidabutar di Tomok, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Senin (28/8/2023). Foto: Ismar Patrizki/Antara Foto
Fakta tentang Pulau Samosir berikutnya bisa dilihat banyaknya wisata sejarah yang ditawarkan. Salah satu lokasi yang bisa dikunjungi untuk belajar sejarah, budaya, dan tradisi di Pulau Samosir adalah Museum Huta Bolon.
Banyak peninggalan Suku Batak Toba yang bisa kamu temukan di museum ini, mulai dari senjata perang masa lampau, mainan tradisional, hingga kain ulos berbagai motif. Menariknya, bangunan museum tetap berdiri kokoh meski usianya sudah ratusan tahun!

4. Kental dengan Budaya

Pebalap F1 Powerboat berdatangan ke Danau Toba, Balige, Sumatra Utara, Minggu (25/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
Selain keindahan alam dan sejarahnya, Pulau Samosir juga kental dengan budaya. Ada beberapa seni pertunjukan yang masih dilestarikan sampai sekarang, satu di antaranya adalah pertunjukan Sigale-gale. Ditampilkan saat upacara kematian, penampilan Sigale-gale dipercaya dapat mengantarkan arwah mendiang keluarga.
ADVERTISEMENT

5. Ritual Pemakaman Unik

Sejumlah pelajar bercengkerama di situs sejarah Batu Persidangan Huta Siallagan di Ambarita, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Senin (28/8/2023). Foto: Ismar Patrizki/Antara Foto
Fakta tentang Pulau Samosir yang tidak kalah menakjubkan adalah ritual atau kepercayaan turun-temurun yang masih dilestarikan sampai sekarang. Ritual tersebut bernama Mangokal Holi, atau tradisi memindahkan tulang tengkorak leluhur sebagai bentuk penghormatan.
Tradisi Mangokal Holi dilakukan dengan membongkar makam yang telah lama meninggal dunia, dan menempatkan tulang-tulang tersebut di sebuah tugu. Tradisi Mangokal Holi dipercaya masyarakat Pulau Samosir bisa mendekatkan arwah leluhur ke Sang Pencipta.
Di samping itu, tradisi Mangokal Holi juga bertujuan untuk menyatukan jasad seluruh anggota keluarga. Menariknya, tradisi ini dipercaya sebagai simbol tingginya martabat keluarga (marga) di Batak. Semakin indah atau mahal makam (tugu) yang dibuat, maka akan semakin tinggi dan terangkat status marga pemilik makam tersebut.
ADVERTISEMENT