5 Fakta Unik Rickshaw, Becak Tradisional Jepang yang Ditarik Manusia

4 Februari 2022 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rickshaw, Jepang Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Rickshaw, Jepang Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan becak, kendaraan beroda tiga yang bertenaga manusia. Jauh sebelum kehadiran becak di Indonesia, Jepang ternyata lebih dahulu mengenal kendaraan tradisional ini, lho.
ADVERTISEMENT
Bernama rickshaw, moda transportasi ini sekilas mirip-mirip dengan becak. Hanya saja, kalau becak memiliki tiga roda, rickshaw hanya memilki dua roda.
Rickshaw sendiri merupakan moda transportasi bertenaga manusia di mana seorang pelari menarik gerobak roda dua yang dapat menampung satu atau dua penumpang. Seperti apa fakta menariknya? Yuk, simak ulasannya.

1. Cikal Bakal Becak

Rickshaw, becak tradisional Jepang bertenaga manusia. Foto: DerekTeo/shutterstock
Rickshaw bisa dibilang sebagai leluhur atau cikal bakal becak yang kita kenal sekarang. Menurut sejarahnya, rickshaw merupakan kendaraan tradisional khas Jepang yang ditemukan sekitar tahun 1869.
Di Jepang rickshaw disebut ‘Jinrikisha’ yang artinya ‘ditarik manusia’. Selama ratusan tahun rickshaw telah digunakan di negara-negara Asia. Namun, seiring perkembangan zaman, kendaraan ini diadopsi oleh orang-orang Eropa saat mereka berkunjung ke Asia.
ADVERTISEMENT
Rickshaw masuk ke Indonesia sekitar tahun 1941. Konon, orang Tionghoa yang membawa rickshaw ke Indonesia tepatnya di Surabaya.
Mereka menyebutnya be-cia, bukan rickshaw. Dari situlah kita menyebut kendaraan itu sebagai becak.

2. Ditarik oleh Manusia

Rickshaw, becak tradisional Jepang bertenaga manusia. Foto: PixHound/shutterstock
Berbeda dengan becak, rickshaw tidak didorong dari belakang atau dikayuh. Becak beroda dua ini ditarik dari depan oleh seorang "Shafu" atau penarik rickshaw.
Meski ditarik manusia, rickshaw mampu melaju dengan cepat, lho. Rickshaw bisa melaju sampai 32-40 km/jam.

3. Juga Dikendarai Wanita

Fakta menarik lainnya, rickshaw ternyata tidak hanya ditarik oleh laki-laki saja. Di negara asalnya, Jepang, rickshaw juga ditarik oleh para wanita tangguh.
Walau demikian, jumlah penarik rickshaw wanita lebih sedikit dibanding pria. Dari sekian banyak hanya 10 persen saja penarik rickshaw yang bisa ditemukan di Jepang.
ADVERTISEMENT

4. Daya Tarik Wisata

Rickshaw, becak tradisional Jepang bertenaga manusia. Foto: Pigprox/shutterstock
Rickshaw juga menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi mereka yang plesiran ke Negeri Sakura. Sama seperti di Indonesia, kendaraan ini juga ditujukan bagi turis yang ingin berkeliling atau menikmati tur wisata mengelilingi Jepang.
Tak hanya jadi daya tarik wisata, di kota-kota dengan jalan-jalan sempit, rickshaw menjadi moda transportasi andalan. Itu dikarenakan bentuknya yang ramping sehingga mudah bermanuver dan menyusup ke tempat-tempat sempit.

5. Kendaraan Tradisional yang Kian Terpinggirkan

Sayangnya, kepopuleran rickshaw mulai meredup semenjak kendaraan yang lebih modern seperti trem dan mobil.
Sekarang kendaraan ini hampir tidak bisa ditemukan di jalan-jalan biasa atau di tempat umum.
Sebagai gantinya, kendaraan ini bisa kamu temukan di tempat-tempat wisata seperti Asakusa atau pun Kyoto.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)