5 Fakta Unik yang Bisa Kamu Temukan pada Hari Raya Nyepi di Bali

7 Maret 2019 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Nyepi di Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Nyepi di Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Raya Nyepi menjadi salah satu hari besar yang dinanti-nantikan masyarakat Hindu Bali di Indonesia. Berbeda dengan upacara lain yang semarak, Hari Raya Nyepi justru memberikan sensasi unik bagi Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
Saat Nyepi dilakukan, Bali yang biasanya meriah jadi mendadak diam, tenang, dan tak bergeming dalam sehari penuh. Padahal di hari-hari sebelumnya, Bali punya suasana yang jauh lebih meriah dengan beragam tradisi dan upacara adat, seperti Melasti dan Ngerupuk.
Mulai dari tak ada warga yang beraktivitas, padamnya layanan seluler, hingga satu-satunya di dunia, berikut lima fakta unik yang hanya bisa kamu temukan saat perayaan Hari Raya Nyepi di Bali. Apa saja?
1. Hanya Dilaksanakan di Indonesia
Desa Penglipuran. Foto: Flickr / Bertrand DUPERRIN
Hari Raya Nyepi merupakan salah hari besar keagamaan Hindu Bali yang berasal dari India. Dirayakan setahun sekali, Nyepi ternyata hanya dilakukan di Indonesia saja untuk merayakan Tahun Baru Saka.
Melalui Nyepi, masyarakat Hindu Bali memaknai pergantian tarikh Saka sebagai bagian dari introspeksi diri. Sekaligus, merayakan persatuan, kebangkitan, dan juga pembaharuan.
ADVERTISEMENT
2. Memperingati Momen Persatuan Suku dan Agama yang Berbeda
Umat Hindu membawa benda-benda sakral saat melaksanakan ritual Melasti rangkaian pelaksanaan Karya Agung Panca Wali Krama di Pantai Watu Klotok, Klungkung, Bali, Sabtu (2/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Bertepatan dengan Tahun Baru Saka, Nyepi menjadi momentum untuk mengenang keberhasilan Raja Kaniskha I yang memimpin suku Saka dalam memenangkan pertikaian antar suku bangsa di India. Yaitu suku Saka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana, dan Malaya yang menang dan kalah silih berganti.
Konon, pada zaman dahulu, kelima suku itu berusaha memperebutkan kekuasaan dan menyebabkan kehidupan beragama menjadi terombang-ambing. Salah satunya adalah karena penafsiran ajaran yang berbeda satu dengan yang lain.
Pawai Ogoh-ogoh di Bali menyambut Hari Raya Nyepi
Namun ketika Raja Kaniksha I berhasil memenangkan suku Saka, akhirnya ia dinobatkan menjadi raja pada tanggal 1, bulan 1 (caitramasa) tahun 01 Saka, menurut Kalender Isaka. Atau kalau menurut kalender Gregorian, jatuh pada bulan Maret 78 Masehi.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya, Tahun Baru Saka memiliki selisih jumlah tahun yang berbeda dengan tahun Masehi yang kamu gunakan. Untuk tahun 2019, umat Hindu di seluruh dunia merayakan Tahun Baru Saka 1941.
3. Ada Empat Pantangan yang Mesti Ditaati
Suasana Nyepi di Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Ketika merayakan Nyepi, umat Hindu Bali mesti mentaati empat Brata Penyepian, yaitu Amati Geni (tidak berapi-api, tidak menggunakan atau menghidupkan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
Sehingga wajar saja, pada Hari Raya Nyepi, Bali akan terlihat sangat kosong. Tidak ada aktivitas apapun di jalanan, jalanan terlihat sangat lengang, udara terasa lebih segar dan bersih, dan pada malam hari pun, langit akan terlihat lebih cerah akibat tidak tertutup asap polusi.
ADVERTISEMENT
4. Bandara I Gusti Ngurah Rai Ditutup Sementara
Suasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali saat Nyepi, Kamis (7/3). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Kalau kamu tak cermat, memang tanggal merah Nyepi yang jatuh pada hari Kamis di tahun 2019 bisa jadi tanggal yang menarik. Pasalnya, kamu bisa mengambil cuti di hari Jumat dan mendapat long weekend hingga hari Sabtu.
Suasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali saat Nyepi, Kamis (7/3). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Tapi sayangnya, jika kamu berencana untuk berangkat pada tanggal 7 Maret 2019, tepat saat Nyepi dilaksanakan, kamu akan kesulitan. Sebab Bandara I Gusti Ngurah Rai pun akan ditutup sementara. Sehingga tidak akan ada penerbangan yang berlangsung selama Hari Nyepi, baik rute domestik maupun interenasional.
5. Tidak Ada Layanan Internet, Siaran Televisi dan Radio
Ilustrasi dilarang menggunakan handphone Foto: Shutter stock
Mengikuti himbauan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk memperingati Hari Raya Nyepi, operator telekomunikasi dan seluler akan memadamkan jaringan internet di Bali. Pemadaman layanan sementara itu dilakukan mulai 7 Maret 2019 pukul 06.00 WITA hingga 8 Maret 2019 pukul 06.00 WITA.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tempat-tempat vital seperti rumah sakit, kantor polisi dan militer, pemadam kebakaran, BPBD, BMKG, BASARNAS, dan bandara masuk ke dalam kawasan yang dikecualikan. Selain internet, siaran radio dan televisi sudah juga dimatikan sementara untuk memperingati Hari Raya Nyepi.