5 Kota Telantar di Dunia yang Ditinggalkan Penduduknya Selama Ribuan Tahun

5 Oktober 2020 6:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota Ani yang kini jadi kota mati di Turki  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kota Ani yang kini jadi kota mati di Turki Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Laju pertumbuhan penduduk terus mengalami peningkatan di negara berkembang, khususnya di kota-kota besar. Namun, di balik meningkatnya populasi di berbagai tempat, ada beberapa kota yang harus rela kehilangan penduduknya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terjadi karena berbagai alasan, mulai dari perang, bencana alam, mahalnya biaya hidup, dan masih banyak lainnya. Selama kota itu telantar dan tak berpenghuni, alhasil wilayah tersebut menjadi kota mati yang mencekam.
Dari sekian banyak kota besar tersebut, beberapa di antaranya kini menjadi tempat wisata yang patut dikunjungi. Berikut kumparan rangkum lima kota di dunia yang ditinggalkan oleh penduduknya.

1. Kota Ani, Turki

Kota Ani yang kini jadi kota mati di Turki Foto: Shutter Stock
Terletak di perbatasan Timur Turki, tepatnya di seberang Sungai Akhurian ada kota tersembunyi yang berusia lebih dari 1.600 tahun. Kota metropolis yang penuh sejarah bernama Ani tersebut dulunya dikenal sebagai kota seribu satu gereja.
Dilansir The Atlantic, kota ini dulunya menjadi wilayah jalur perdagangan timur-barat (Asia-Eropa). Ani tumbuh menjadi kota yang berjaya pada abad ke-11, kala itu kota metropolis ini dihuni lebih dari 1.600 penduduk. Nama “Ani” sendiri berasal dari seorang sejarawan Armenia bernama Ani-Khamakh.
ADVERTISEMENT
Kota Ani dibangun sebagai pemukiman tempat tinggal warga Armenia, dan juga titik perbatasan wilayah Armenia. Selain dikenal sebagai kota 1001 gereja, Ani juga dikenal sebagai kota 40 gerbang.
Selama abad ke-9 M, Kota Ani berada di bawah kekuasaan Dinasti Bagratuni dari Armenia. Saat itu Kota Ani berada pada puncak kejayaannya, mereka mengalami kemajuan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya, serta kedamaian di seluruh negeri.
Kota Ani yang kini jadi kota mati di Turki Foto: Shutter Stock
Namun, akhirnya sebuah konflik internal istana yang terjadi pada abad ke-10 membuat kota itu kehilangan pengaruhnya. Ditambah, pasukan Yunani yang mengambil alih Kota Ani pada abad ke-11.
Tak lama setelah Yunani berkuasa di Kota Ani, Sultan Alp Arsian dari Turki melakukan penyerangan ke kota itu pada 1064 M. Selama Turki berkuasa di Kota Ani, terjadi pembantaian besar-besaran terhadap penduduk kota itu.
ADVERTISEMENT
Banyak penduduk Ani yang melarikan diri ke kota-kota terdekat, atau membuat desa baru di wilayah yang jauh dari sana. Penderitaan Kota Ani tak berhenti sampai di situ, perang besar antara suku Kurdi dengan kerajaan Georgia pun terjadi.
Setelah peperangan itu terjadi, Ani berubah menjadi kota mati. Tidak ada satupun penduduk yang menghuni wilayah tersebut selama lebih dari tiga abad. Hal itu terjadi karena Kota Ani berada di zona militer perbatasan Turki dan Armenia. Sisa-sisa reruntuhan bangunan bekas peperangan di kota itu pun ditinggalkan begitu saja, tanpa adanya perawatan.

2. Kota Khuldara, India

kota Khuldara, India Foto: Shutter Stock
Kota ini dulu sangat kaya di India. Namun, entah mengapa semua berubah dan hanya meninggalkan cerita kutukan. Pada abad ke-13, Kuldhara menjadi tempat tinggal Komunitas Brahmana Paliwal. Dulunya, Kuldhara merupakan desa yang makmur dan dihuni lebih dari 1.500 penduduk.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, pada abad ke-19 seluruh penduduk lenyap dalam semalam. Tak ada yang tahu pasti mengapa dan ke mana mereka pergi.
Dilansir Culture Trip, hilangnya lebih dari 1.500 orang tanpa jejak ini masih menjadi misteri. Bahkan, para sejarawan pun tidak dapat memprediksi kenapa kondisi tersebut terjadi.
Legenda menyebut Perdana Menteri Jaisalmer, Salim Singh, dulunya menindas penduduk desa dengan mewajibkan pembayaran upeti dalam jumlah besar. Suatu hari, ia jatuh cinta dengan seorang gadis yang merupakan puteri kepala Desa Kuldhara.
kota Khuldara, India Foto: Shutter Stock
Karena ingin mempersunting sang puteri, Salim mengancam penduduk lokal jika lamarannya ditolak. Takut dengan ancaman tersebut, seluruh warga desa memutuskan pergi, meninggalkan rumah mereka yang dilengkapi tungku di bagian belakang.
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum meninggalkan desa, para penduduk mengutuk desa tersebut bahwa tidak ada seorang pun yang bisa hidup di sana. Kutukan tersebut berisi, bagi siapa saja yang bernyali menempati bekas rumah mereka akan mendapat malapetaka dan menghilang dalam sekejap.
Beberapa teori menyebut, bahwa penduduk Kuldhara yang berasal dari Pali di Jodhpur, kembali ke kampung halaman mereka. Namun, jiwa-jiwa mereka tertinggal di Kuldhara.

3. Desa Houtouwan Village, China

Desa nelayan Houtouwan di China Foto: Shutter Stock
Houtouwan berada di Pulau Shengshan, China yang sudah tak berpenghuni. Letaknya tak jauh dari kota Shanghai yang dulunya adalah desa nelayan bagi lebih dari 2.000 warga.
Desa Houtouwan akhirnya menjadi kota mati, karena kondisi ekonomi yang sulit serta buruknya fasilitas pendidikan. Ditambah lagi kawasannya sulit untuk dijangkau pengiriman barang kebutuhan pokok.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyebabkan warga Houtouwan memutuskan meninggalkan desa ini pada tahun 1990-an. Kini Desa Houtouwan dikuasai oleh tumbuhan liar seperti tanaman merambat yang ada di film-film hantu.

4. Kota Chernobyl, Ukraina

kota hantu Chernobyl Foto: Shutter stock
Chernobyl merupakan kota yan dulunya bekas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang bocor pada 26 April 1986. Saat itu, sebuah nuklir di PLTN Kota Chernobyl meledak dan menyebabkan ribuan orang tewas karena terkena radiasi.
Kesalahan teknis pada uji rutin pembangkit listrik itu telah mengeluarkan radiasi 400 kali lebih banyak dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Ledakan ini dianggap sebagai kecelakaan nuklir terparah sepanjang sejarah dunia.
Kala itu, sekelompok teknisi sedang menjalankan eksperimen di Reaktor No.4 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang berada di dekat Pripyat. Mereka mengabaikan prosedur keamanan yang berakibat fatal.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, isotop radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa. Dua di antaranya yang paling parah terkena dampak ledakan nuklir ini adalah Pripyat dan Kopachi. Ledakan nuklir ini juga membuat Kota Pripyat dan Kopachi menjadi daerah yang tidak aman dikunjungi.
kota hantu Chernobyl Foto: Shutter stock
Reaktor menjadi tak stabil dan meledak, serta menyebabkan 32 pekerja tewas seketika. Namun, malapetaka sesungguhnya justru datang setelah kejadian tersebut. Evakuasi yang awalnya dilakukan di Chernobyl kemudian diperluas.
Sekitar 40 jam setelah kejadian, 50 ribu penduduk Pripyat diperintahkan untuk mengungsi. Namun, efek radiasi terlanjur menyebar dan ribuan orang tewas secara bertahap. Setelah ledakan nuklir, Chernobyl menjadi ruang kota yang dipenuhi dengan puing bangunan
ADVERTISEMENT
Ledakan luar biasa ini menjadikan kota yang dihuni 50 ribu penduduk itu tidak terurus layaknya kota hantu. Fasilitas publik, seperti taman bermain, sekolah, rumah sakit, toko, fasilitas kebugaran, hingga pemukiman penduduk akhirnya ditinggal pergi penghuninya.

5. Centralia, Amerika Serikat

Kota neraka dunia di Centralia, AS Foto: Shutter Stock
Centralia, sebuah kota yang terletak di Columbia County, Pennsylvania, Amerika Serikat, merupakan wilayah yang menyimpan banyak kisah misteri di dalamnya. Kota ini dijuluki sebagai 'neraka dunia' sejak kebakaran bawah tanah yang melanda wilayah tersebut.
Pada tahun 1962, api merayap ke bawah dan menyebar melalui sebuah lubang yang mengarah ke bekas tempat tambang batu bara sedalam 91 meter. Semua jalanan aspal retak, ditambah gumpalan asap yang keluar di celah-celah aspal, kota itu bahkan tertutupi oleh gas beracun yang membahayakan hidup penduduk kota.
Kota neraka dunia di Centralia, AS Foto: Shutter Stock
Dilansir Amusing Planet, api tersebut merembet sejauh 12 kilometer dan membakar area bawah seluas 15 kilometer persegi. Akibat dari pembakaran inilah muncul gas beracun karbon monoksida berkadar tinggi, sehingga menyebabkan jalanan retak dan gasnya keluar dari celah-celah jalan.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun 1980-an, gas yang keluar telah menyelimuti sekitar 200 hektare tanah dan gas tersebut mencapai tingkat yang dapat mengancam keselamatan penduduk. Api, asap, dan gas beracun, benar-benar telah membuat kota tersebut hancur berantakan.
Pada tahun 2005, jumlah penduduk kota ini kian menyusut dari 1.100 orang menjadi 12 orang. Sebagian besar rumah ditinggalkan dan para penduduk dipindahkan oleh pemerintah, meskipun beberapa menolak dan masih berada di kota.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).