5 Negara yang Tak Pernah Rayakan Tahun Baru Pada 1 Januari

28 Desember 2020 7:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Imlek.  Foto: AFP/STR
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Imlek. Foto: AFP/STR
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak lagi sabar menanti Tahun Baru 2021? Hanya dalam hitungan hari, seluruh dunia akan merayakan momen pergantian tahun yang biasanya digelar secara meriah. Hampir setiap negara di dunia melakukan peringatan tahun baru yang meriah sesuai dengan kebiasaan dan budayanya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Biasanya, perayaan tahun baru dirayakan dengan berbagai cara, mulai dari perayaan musik hingga aksi kembang api yang menakjubkan. Meski tanggal 1 Januari mungkin sangat istimewa, tapi kenyataannya tidak semua negara merayakan tahun baru, lho.
Berikut negara di dunia yang melakukan perayaan malam Tahun Baru di tanggal 1 Januari.

1. Arab Saudi

Ilustrasi hotel di Mekkah, Arab Saudi Foto: Shutter stock
Merayakan Tahun Baru di Arab Saudi merupakan tindakan ilegal. Pasalnya sebagai negara Islam, Arab Saudi menganggap Tahun Baru bukan bagian dari syariat ajaran Islam.
Untuk mencegah adanya aktivitas perayaan Tahun Baru, polisi akan berpatroli dan memastikan tidak ada toko yang menjual atribut Tahun Baru, seperti kembang api, petasan, atau terompet. Sama seperti yang dilakukan China, Arab Saudi juga menggunakan kalender yang berbeda, yaitu kalender Muharram atau Hijriyah.
ADVERTISEMENT
Menurut kalender Hijriyah, Tahun Baru akan jatuh pada bulan pertama, tepatnya di hari pertama Muharram. Dikenal sebagai Tahun Baru Islam, waktu tersebut merayakan migrasi yang dilakukan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah.

2. China

Para pemain barongsai memakai masker ketika mereka berkeliling kota dalam peringatan Tahun Baru Imlek, di Hong Kong, China, Jumat (31/1/2020). Foto: REUTERS/Tyrone Siu
Jika pada umumnya kalender Gregorian menjadi acuan dalam penanggalan, masyarakat China biasa menggunakan kalender Lunar dalam kehidupannya. Oleh karena itu, Tahun Baru China umumnya akan jatuh antara tanggal 21 Januari - 20 Februari.
Dikenal juga sebagai Imlek, perayaan Tahun Baru China akan diramaikan dengan pajangan lentera berwarna merah, makanan manis seperti kue bulan, jeruk, dan tentunya pertunjukan barongsai.
Tahun Baru China 2017 Foto: Tyrone Siu/REUTERS
Memperingati Tahun Baru China atau Imlek, masyarakat China juga memiliki tradisi untuk menggunakan warna merah, karena dianggap sebagai warna yang paling beruntung dan paling bahagia. Untuk 2021 mendatang, Tahun Baru China akan jatuh pada 5 Februari.
ADVERTISEMENT
Yang tak kalah seru lagi, dalam Tahun Baru China, ada pula tradisi membagi-bagikan uang dalam amplop merah atau yang dikenal juga sebagai angpao. Biasanya orang-orang yang sudah menikah akan memberikan angpao pada anak-anak dan orang-orang yang belum menikah.

3. Bangladesh

Ilustrasi Dhaka, Bangladesh. Foto: Shutter Stock
Lain di China, lain juga di Bangladesh. Di negara satu ini, Tahun Baru disebut Bengali dan dirayakan pada tanggal 14 April. Di hari Bengali, orang-orang akan bangun pagi lalu mandi dan memakai pakaian terbaik mereka. Setelah sarapan, orang Bangladesh akan pergi ke taman bersama keluarga dan teman-teman untuk merayakan Bengali.
Biasanya perayaan diisi dengan pawai, bernyanyi, menari, saling mengobrol atau melakukan apa pun yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama. Meski begitu, tanggal 1 Januari tetap menjadi hari libur nasional di Bangladesh.
ADVERTISEMENT

4. Iran

Ilustrasi kota Teheran, Iran. Foto: frank497 via Pixabay
Tahun baru di Iran jatuh pada 21 Maret, yang dikenal sebagai Nowruz. Bertepatan dengan hari pertama musim semi, Tahun Baru Iran dirayakan berdasarkan kalender Persia dan telah menjadi tradisi turun-temurun sejak 3 ribu tahun lalu.
Tak jauh berbeda dengan tahun baru yang kamu rayakan pada 1 Januari, Tahun Baru Iran juga dirayakan dengan tiupan terompet sebagai penyambut tahun yang baru. Penduduk yang merayakannya biasanya akan mengenakan pakaian tradisional terbaru miliknya.
Penduduk Iran percaya bahwa cara ini merupakan salah satu bentuk ucapan syukur pada Tuhan yang Maha Esa. Selain itu, masyarakat Iran akan merayakan Tahun Baru mereka dengan memakan semangkuk sup mi Ash-e Reshteh, dan membeli kue atau barang yang namanya dimulai dengan suara 'ess'.
ADVERTISEMENT

5. India

Para penari India beraksi di Trafalgar Square London, Inggris. Foto: REUTERS/Henry Nicholls
Sebagai salah satu negara yang memiliki banyak kebudayaan, orang India juga memiliki perbedaan dalam urusan Tahun Baru. Meski tidak sama dengan masyarakat kebanyakan yang merayakan Tahun Baru pada 1 Januari, penduduk India punya banyak tanggal yang berbeda untuk merayakan tahun baru.
Misalnya saja Festival Cahaya atau Diwali yang dirayakan masyarakat Hindu, Sikh dan Jain pada akhir Oktober atau awal November. Festival yang digelar selama lima hari berturut-turut itu nyatanya menandai awal Tahun Baru bagi komunitas Gujarat dan Marwari di India Utara.
Ilustrasi Merayakan Festival Diwali di India Foto: Shutter Stock
Di negara bagian Tamil Nadu yang mendiami Sri Lanka dan kawasan India Selatan merayakan Puthandu sebagai Tahun Barunya pada 14 April, berdasarkan kalender matahari.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Festival Sinhala yang dikenal pula sebagai Aluth Avurudda yang jatuh bertepatan dengan Tahun Baru Tamil dirayakan oleh sebagian besar penduduk Sri Lanka sebagai hari pergantian tahun dan penanda akhir musim panen.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).