5 Perubahan yang Akan Kamu Temukan dalam Penerbangan Semenjak Pandemi COVID-19

11 Mei 2020 12:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveler yang sedang menunggu penerbangan di bandara Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveler yang sedang menunggu penerbangan di bandara Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 mengubah banyak hal. Demi alasan keselamatan, tentu saja ada perubahan yang diterapkan di ruang publik yang menjadi tempat bertemunya banyak orang, termasuk penerbangan.
ADVERTISEMENT
Ya, mulai dari bandara hingga kabin pesawat, ada banyak hal baru yang mungkin saja bisa kamu temukan. Mulai dari kewajiban mengenakan masker hingga dokumen wajib untuk terbang.
Dilansir Lonely Planet, berikut kumparan rangkum lima di antaranya.

1. Wajib Pakai Masker

Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Penggunaan masker medis maupun non-medis yang terbuat dari kain menjadi sebuah kewajiban, baik saat berada di bandara maupun ketika dalam kabin. Alasannya tentu saja untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penyebaran virus.
Di Indonesia sendiri, maskapai penerbangan yang beroperasi dengan perizinan khusus seperti Lion Air Group dan Citilink Indonesia juga telah menerapkan kebijakan serupa.

2. Bangku Sebelahmu Pasti Dikosongkan

Physical distancing dalam pesawat Lion Air Group bertipe Airbus A320-200 Foto: Dok. Lion Air
Physical Distancing atau menjaga jarak satu dengan yang lainnya, bukan cuma dilakukan ketika mengantre di bandara saja. Tetapi juga dilaksanakan dalam kabin pesawat.
ADVERTISEMENT
Salah satu caranya adalah dengan meniadakan penumpang di bangku tengah (middle seat). Di Indonesia, penerapan physical distancing dalam pesawat ini sudah dilakukan oleh hampir seluruh maskapai penerbangan.
Ada kemungkinan kebijakan itu hanya bersifat sementara hingga pandemi mereda. Namun, ada pula yang meramalkan kebijakan ini akan menjadi 'New Normal' dalam penerbangan.
Kalau memang kebijakan physical distancing dalam kabin akan menjadi 'New Normal', rasanya kamu mesti bersiap dengan meningkatnya harga tiket. Karena dengan mengosongkan bangku tengah, itu berarti pesawat hanya bisa menjual setengah atau dua pertiga kapasitasnya dalam sekali penerbangan.

3. Enggak Bisa Terbang Kalau Demam

Ilustrasi penumpang pria mengeluh sakit kepala saat berada di dalam pesawat Foto: Shutter Stock
Jangan harap kamu bisa terbang kalau suhu tubuhmu lebih tinggi di atas rata-rata. Sejak menginjakkan kaki di bandara, penumpang pesawat biasanya akan dicek terlebih dahulu suhu tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Penumpang yang sedang dalam kondisi demam atau sakit tidak akan diperbolehkan untuk terbang. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko penumpang COVID-19 dalam pesawat.
Sebab salah satu simptom dari penyakit ini adalah demam dan sakit pada pernapasan. Meskipun dalam beberapa kasus, ada penderita COVID-19 yang tidak menampakkan gejala.
Maskapai Etihad yang berbasis di Abu Dhabi misalnya, menyiapkan sebuah kios untuk mengecek detak jantung, suhu tubuh, dan pernapasan penumpang. Sementara di Singapura, penumpang pesawat akan diminta untuk melakukan rapid test di bandara.

4. Akan Ada Dokumen Wajib Baru yang Mesti Dibawa

Ilustrasi paspor Foto: Shutter Stock
Akan ada dokumen wajib yang mesti kamu persiapkan sebelum terbang ke luar kota atau luar negeri. Dokumen-dokumen tersebut biasanya diminta oleh maskapai penerbangan ketika kamu melakukan pemesanan tiket, atau dilampirkan di imigrasi ketika kamu memasuki negara lain.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja surat keterangan kesehatan dari dokter atau rumah sakit atau surat tugas. Ya, surat tugas.
Dalam masa pandemi ketika maskapai terbang dengan perizinan khusus, penumpang pesawat mesti melampirkan surat tugas dari kantor atau pemerintah saat memesan tiket. Dokumen wajib tersebut bisa saja berbeda antara satu maskapai dengan maskapai lainnya, atau antara satu negara dengan negara lainnya.

5. Penumpang Diperbolehkan Bawa Hand Sanitizer >100 ml

Ilustrasi memakai hand sanitizer. Foto: Shutter Stock
Batas cairan yang diperbolehkan dalam kabin pesawat hanyalah 100 ml. Seluruh benda cair yang ingin kamu bawa mesti dikemas dalam wadah transparan agar memudahkan dalam pengecekan.
Namun, semenjak pandemi, TSA di Amerika Serikat telah memberikan kelonggaran untuk penumpang membawa hand sanitizer hingga 354 ml. Botol hand sanitizer itu akan diperiksa secara terpisah di pos pemeriksaan lainnya.
ADVERTISEMENT
Walau baru diaplikasikan di Amerika Serikat, bukan tidak mungkin regulator lain di berbagai negara akan melakukan hal yang sama. Sebab, hand sanitizer merupakan salah satu benda wajib yang mesti dibawa saat terbang dengan pesawat.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.