Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Spot yang Wajib Kamu Kunjungi di Kota Kuching, Malaysia, dengan Bersepeda
11 Juli 2024 15:14 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kumparan bersama tim AirAsia Indonesia yang memenuhi undangan Sarawak Tourism Board (STB) pun berkesempatan menjajal berkeliling singkat di pusat kota Kuching dengan menaiki sepeda.
Tiba di lokasi kami meminjam sepeda bernama Para Desa Borneo, dan langsung disambut tour. Sang tour guide membantu kami menyiapkan langsung sepeda dan helm yang akan dikenakan dalam perjalanan.
Berbagai instruksi keselamatan pun ia sampaikan, termasuk aturan yang wajib dipatuhi di beberapa lokasi di Kuching. Ada setidaknya empat lokasi spot kota Kuching yang menarik, dan biasa dikunjungi oleh turis dari dalam dan luar negeri.
Berikut beberapa spot menarik yang wajib kamu kunjungi saat berada di Kuching.
1. Museum Sarawak, Kuching
Berlokasi di Jalan Tun Abang Haji Openg, bangunan tua Museum Sarawak dibangun pada tahun 1891 dan diperluas pada tahun 1911.
ADVERTISEMENT
Museum Sarawak awalnya khusus dibangun untuk menampilkan seni dan kerajinan asli setempat. Termasuk koleksi hewan lokal, salah satunya spesimen yang dulu dikumpulkan oleh naturalis terkenal, Alfred Wallace.
Bangunan ini telah mengalami beberapa kali renovasi dan perubahan sejak dibangun. Museum ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 44 × 160 bergaya khas Eropa.
2. Borneo Cultures Museum
Melakukan perjalanan wisata ke Kota Kuching, Sarawak, memang belum lengkap bila tak mengunjungi Borneo Cultures Museum. Terletak persis di tengah Kota Kuching, tepatnya di Jalan Tun Abang Haji Openg, museum yang dibangun di atas lahan seluas 31.000 meter persegi ini menjadi salah satu museum terbesar di Asia Tenggara.
Baru diresmikan pada tahun 2022, pembangunan museum ini ditaksir menelan biaya hingga 308 juta ringgit Malaysia, atau setara Rp 993,6 miliar.
ADVERTISEMENT
Borneo Cultures Museum menjadi landmark baru bagi Kota Kuching dan terdiri dari dua bangunan, yaitu Borneo Culture Museum dan Gedung Kantor Annex. Untuk museum, bangunannya terbagi menjadi lima lantai dengan desain arsitektur yang unik dan kental akan warisan budaya.
Bagi yang ingin berkunjung, tiket masuk ke Borneo Culture untuk turis asing sebesar 25 ringgit Malaysia atau Rp 87 ribu (anak-anak), dan 50 ringgit Malaysia atau Rp 175 ribu (dewasa). Sementara untuk warga Malaysia dikenakan biaya sebesar 5-10 ringgit Malaysia atau sebesar Rp 17.500-Rp 35 ribu.
Museum ini buka Senin-Jumat pukul 09.00-16.45 waktu setempat. Sedangkan pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional dibuka mulai pukul 09.30-16.30 waktu setempat.
3. Waterfront Kuching
Spot berikutnya adalah Kuching Waterfront, yang merupakan ikon pariwisata yang sangat terkenal di negara bagian Sarawak. Selain lokasinya yang mudah dijangkau dan terletak di jantung Kota Kuching, di sekitar kawasan itu terdapat banyak penginapan dan hotel berbintang.
ADVERTISEMENT
Salah satu ikon bangunan yang sangat terkenal di kawasan tersebut adalah gedung Dewan Undangan Negeri Sarawak, yang terlihat indah, terutama pada malam hari dengan kilau lampunya.
Area sepanjang 900 meter tersebut juga dilengkapi dengan sarana bagi pedestrian, tempat duduk, aneka penjaja makanan, hingga cindera mata.
Selain menikmati pemandangan dari tepi sungai, wisatawan juga bisa menggunakan kapal wisata yang disediakan pengelola.
4. Indian Street
Destinasi keempat adalah Indian Street yang terletak tak jauh dari Waterfront. Tak hanya buah tangan khas Kuching, di lokasi ini dapat juga terdapat toko obat-obatan, kuliner, hingga barang kebutuhan sehari-hari.
Penyematan nama India di pusat perbelanjaan ini bukan tanpa sebab. Para penjual yang merupakan keturunan India dulu mendominasi jalan yang pada tahun 1980-an lebih dikenal dengan nama Jalan Kling (keling).
ADVERTISEMENT
Nama jalan ini kemudian diganti di masa pemerintahan Charles Vyner Brooke pada tahun 1928. Sejak saat itu, jalanan ini mengalami berbagai peristiwa sejarah. Hingga sampai akhirnya pada tahun 1992, jalan ini resmi ditutup dari lalu lintas kendaraan dan diubah menjadi pusat perbelanjaan.
5. Gedung Dewan Undangan Negeri Sarawak
Destinasi terakhir adalah kompleks legislatif negara bagian dari Sarawak, yang terletak di Kota Kuching, Malaysia. Tempat ini merupakan tempat di mana para anggota majelis negara bagian dari seluruh belahan Sarawak bertemu dan mengikuti debat, serta pengesahan aturan hukum di wilayah negara bagian tersebut.
Bangunan yang memiliki sembilan lantai itu mulai dibangun pada 2004 lalu. Hingga pada akhirnya bangunan tersebut resmi dibuka oleh Yang di-Pertuan Agong (Raja) Malaysia, Tuanku Mizan Zainal Abidin dari Terengganu, pada 27 Juli 2009.
ADVERTISEMENT
Jadi, dari lima spot di Kota Kuching itu, mana yang kira-kira membuatmu tertarik untuk dikunjungi?