Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
5 Tempat di Sekitar Jakarta untuk Rayakan Imlek, Ada Klenteng Sejak Tahun 1650
23 Januari 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Ada banyak menyambut perayaan Tahun Baru China atau Imlek. Selain mengungkapkan rasa syukur dan sembahyang, kamu juga bisa mengunjungi tempat-tempat wisata yang memiliki nilai sejarah atau erat kaitannya dengan kebudayaan Tionghoa .
ADVERTISEMENT
Enggak perlu jauh-jauh ke luar kota, kamu bisa memilih Jakarta dan sekitarnya sebagai destinasi untuk Imlek-kan. Sebab, ada deretan tempat wisata menarik yang bisa kamu kunjungi.
Mulai dari gedung bersejarah yang menjadi rumah terakhir Mayor China di Batavia hingga Petak Sembilan. Berikut kumparan rangkum deretan tempat wisata di Jakarta yang menarik dikunjungi saat perayaan Imlek seperti dikutip dari laman Wonderful Indonesia.
1. Petak Sembilan Glodok
Bicara destinasi wisata untuk merayakan Tahun Baru Cina, rasanya enggak lengkap kalau nggak membahas Petak Sembilan. Ya, pasar tradisional yang terletak di daerah Jalan Kemenangan Raya, Glodok, Jakarta Barat ini memang selalu menjadi destinasi andalan ketika Imlek.
Selain dapat menikmati aneka dekorasi khas Tionghoa, kamu bisa berbelanja aneka kebutuhan untuk perayaan Imlek. Aneka kue, permen, dan camilan khas Tahun Baru Cina juga dapat dibeli di sini.
ADVERTISEMENT
Kalau lelah berbelanja, kamu bisa mengisi energi dengan makan di beberapa kedai legendaris antara lain Kopi Tak Kie, Bakmi Amoy, Rujak Shanghai Encim, Cingcongfan Pak Karim, dan masih banyak lagi.
2. Gedung Candra Naya
Gedung bersejarah yang sampai saat ini masih berdiri kokoh di Jalan Gajah Mada No. 188, Taman Sari, Jakarta Barat ini merupakan rumah terakhir Mayor China di Batavia yang bernama Khouw Kum An.
Keunikan gedung ini adalah arsitektur bangunannya yang khas Tionghoa.
Ketika baru pertama kali datang ke sini, mungkin akan terkejut melihat bangunan tua yang dikelilingi oleh gedung-gedung modern.
Perlu diketahui juga, bahwa Candra Naya adalah cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah melalui UU Nomor 4 Tahun 1982, Keppres Nomor 44 Tahun 1974, dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0128/M/1998.
ADVERTISEMENT
3. Kelenteng Boen San Bio
Agak melipir sedikit dari Jakarta, kamu bisa berkunjung ke salah satu klenteng bersejarah yang berada di Jalan K.S. Tubun No. 43, Desa Pasar Baru, Tangerang. Ya, Kelenteng Boen San Bio dibangun pada tahun 1689 oleh seorang pedagang dari Tiongkok bernama Lim Tau Koen.
Dulunya, kelenteng ini dibangun dari bambu dan kayu. Atapnya dibuat dari daun rumbia. Namun, sekarang kelenteng ini sudah mengalami banyak perubahan dan semakin luas. Hal menarik dari kelenteng yang berdiri di atas lahan seluas 4.650 meter persegi ini adalah keberadaan thian sin lo atau tempat hio persembahyangan paling berat yang pernah ada di Indonesia dengan bobot mencapai 4.888 kilogram.
Nggak berhenti di situ, kelenteng ini juga unik karena memiliki petilasan Raden Surya Kencana, seorang tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat. Banyak masyarakat yang datang ke kelenteng ini untuk berziarah ke petilasan tersebut.
ADVERTISEMENT
4. Pecenongan
Merayakan Imlek rasanya belum lengkap kalau belum menikmati makanan kuliner khasnya. Betul, nggak? Daripada bingung mencari-cari tempat kulineran yang lengkap dan nuansa Imlek-nya terasa banget, langsung saja meluncur ke kawasan kuliner Pecenongan yang berada di daerah Gambir, Jakarta Pusat! Sejak puluhan tahun silam ketika Jakarta masih bernama Batavia, tempat wisata kuliner ini sudah ada.
Mulai dari makanan yang dijual oleh para pedagang kaki lima hingga restoran, semuanya dapat ditemukan di daerah Pecenongan ini. Menu yang ditawarkan juga nggak terbatas pada makanan Cina saja, lho. Ada banyak juga makanan khas Indonesia misalnya nasi uduk, martabak, bubur, dan masih banyak lagi!
5. Vihara Dharma Bakti
Terakhir, Vihara Dharma Bakti yang dikenal juga dengan nama Kim Tek le merupakan kelenteng tertua di Jakarta dan sudah berdiri sejak tahun 1650. Kalau dihitung, berarti usianya sekarang sudah mencapai 375 tahun.
ADVERTISEMENT
Kelenteng yang terletak di Jalan Kemenangan III Petak Sembilan No.19, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat ini pertama kali dibangun oleh seorang Letnan Tionghoa yang bernama Kwee Hoen.
Sudah sejak lama, kelenteng ini menjadi pusat perayaan hari-hari besar Tionghoa, termasuk perayaan Imlek. Kamu yang sedang berada di Jakarta ketika Tahun Baru Cina, bisa mampir ke sini. Jam operasionalnya dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 16.00 sore.