5 Tempat Wisata Keluarga di Makassar yang Menarik Dikunjungi

6 Desember 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid 99 Kubah di Makassar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Masjid 99 Kubah di Makassar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kota Makassar tidak hanya dikenal dengan kulinernya yang khas seperti Coto Makassar atau pun es pisang ijonya yang nikmat. Lebih dari itu, Kota Daeng juga memiliki deretan tempat wisata yang cocok untuk kamu sambangi bareng keluarga.
ADVERTISEMENT
Dari wisata air buat kamu yang ingin basah-basahan hingga masjid dengan kubahnya yang berjumlah 99. Berikut kumparan rangkum deretan tempat wisata keluarga di Makassar.

1. Bugis Waterpark Adventure

Rekomendasi tempat wisata keluarga yang bisa kamu sambangi saat liburan di Makassar adalah Bugis Waterpark Adventure. Sesuai namanya, tempat ini sangat cocok bagi kamu yang suka dengan wahana air atau ingin basah-basahan.
Dengan luas sekitar 4 hingga 7 hektare, atraksi wisata satu ini menawarkan lebih dari 10 wahana air yang dibagi menjadi tiga zona utama yaitu Alabuang (Pelabuhan), Goa Batu Kalibampa (Gua Kupu-Kupu) dan Kampong Rilau (Kampung Nelayan)
Penamaan wahana menggunakan bahasa Bugis untuk melestarikan budaya lokal. Beberapa wahana favorit di sini meliputi Lazy River, Body Slide, Black Hole, dan Pinisi Slide yang merepresentasikan budaya Bugis melalui bentuk Kapal Pinisi. Lokasi ini cocok untuk segala usia dan sering dianggap sebagai destinasi rekreasi sekaligus edukasi budaya.
ADVERTISEMENT
Harga tiket Bugis Waterpark Adventure dibanderol mulai dari Rp 150 ribu saat weekdays dan mulai dari Rp 200 ribu saat weekend.

2. Fort Rotterdam

Suasana di sekitar Benteng Rotterdam, Makassar. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Benteng Rotterdam atau lebih dikenal dengan nama Fort Rotterdam terletak di Jalan Ujung Pandang No.1, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng yang awalnya bernama Benteng Ujung Pandang ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo.
Saat ini, terdapat Museum La Galigo di dalam Benteng Rotterdam. Museum La Galigo berisi benda-benda peninggalan mulai dari masa Kerajaan Gowa Tallo hingga masa penjajahan Belanda.
Untuk memasuki Benteng Rotterdam, pengunjung tidak dipungut biaya. Namun, jika ingin memasuki Museum La Galigo dikenakan biaya retribusi Rp 5 ribu. Lokasi Benteng ini sangat dekat dengan Pantai Losari yang merupakan ikon Kota Makassar.
ADVERTISEMENT

3. Pantai Losari

Pantai Losari dan Kubah Masjid 99. Foto: ibnusakdan/Shutterstock
Berada tidak jauh dari Benteng Rotterdam, kamu juga bisa mampir ke Pantai Losari salah satu pantai yang jadi ikonnya kota Makassar. Selain menikmati keindahan pantai, Pantai Losari juga menawarkan daya tarik lain seperti terdapatnya beberapa anjungan dengan tema suku-suku di Sulawesi Selatan seperti Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar, yang dihiasi patung-patung pahlawan dan seni budaya​.
Kamu juga bisa berburu kuliner di sekitar Pantai Losari yang sangat beragam mulai dari pisang epe, coto Makassar, hingga es pisang ijo.
Berbagai aktivitas seperti banana boat, sepeda air, dan naik perahu dapat dinikmati. Di sini, kamu juga bisa berkunjung ke Masjid Amirul Mukminin yang punya desain unik. Keunikan masjid ini adalah desainnya yang menyerupai rumah adat Sulawesi Selatan dan lokasinya yang berada di atas air.
ADVERTISEMENT

4. Masjid Kubah 99 Asmaul Husna

Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, di Makassar. Foto: Awal Dipanegara/Shutterstock
Masjid Kubah 99 atau yang juga dikenal sebagai Masjid Asmaulhusna, adalah ikon arsitektur di Makassar, Sulawesi Selatan. Dirancang oleh Ridwan Kamil, masjid ini memiliki desain futuristik dengan 99 kubah yang terinspirasi dari Asmaulhusna.
Terletak di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Tanjung Bunga, masjid ini dibangun pada 2017 dan diresmikan pada 2023.
Dengan kapasitas hingga 13.000 jemaah, masjid ini menjadi salah satu yang terbesar di Sulawesi dan menghabiskan biaya konstruksi lebih dari Rp 160 miliar.

5. Museum Kota Makassar

Terletak di Jl. Balai Kota No. 11A, Makassar, museum ini berdiri di bangunan bekas Balai Kota Makassar yang berusia lebih dari satu abad yang dibangun pada era kolonial Belanda pada tahun 1916.
ADVERTISEMENT
Resmi dibuka pada 7 Juni 2000 dengan tujuan melestarikan sejarah dan budaya Kota Makassar yang kaya dan pluralistik​.
Berbagai koleksi yang bisa kamu temukan di museum ini adalah peta bumi kuno, relief potret tokoh bersejarah, foto reproduksi naskah kuno, serta artefak arkeologi, keramik, dan mata uang dari berbagai zaman. Jika ingin menyelami sejarah Makassar lebih dalam, museum ini layak dikunjungi.
Buat kamu yang ingin berkunjung ke museum ini, kamu dikenakan tarif masuk sebesar Rp 5 ribu bagi dewasa dan Rp 3 ribu untuk anak-anak.