5 Tempat Wisata yang Mengalami Kerusakan Setelah Viral di Media Sosial

11 Maret 2020 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keindahan Ranu Manduro yang menghijau Foto: Twitter/@hafidzbashory_
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan Ranu Manduro yang menghijau Foto: Twitter/@hafidzbashory_
ADVERTISEMENT
Berkunjung ke tempat yang Instagramable seolah menjadi suatu keharusan pada saat ini. Sebisa mungkin, mereka akan berusaha menyambangi lokasi-lokasi tersebut dengan harapan bisa mendapatkan foto terbaik.
ADVERTISEMENT
Kehadiran media sosial tentu akan mempermudahmu untuk mencari tempat-tempat wisata baru yang bermunculan. Namun, media sosial tak hanya berperan penting untuk mempromosikan sebuah destinasi wisata. Akan tetapi, ternyata bisa membawa dampak buruk terhadap destinasi wisata itu sendiri.
Misalnya saja beberapa tempat wisata ini yang mengalami kerusakan setelah viral di media sosial. Penasaran di mana sajakah tempat wisata tersebut? Yuk, simak ulasan berikut.

1. Ranu Manduro, Mojokerto

Ranu Manduro merupakan telaga yang terbentuk akibat galian tambang pasir Foto: Shutter Stock
Beberapa waktu lalu, nama Ranu Manduro mendadak populer di kalangan wisatawan. Kawasan perbukitan di Mojokerto ini viral di media sosial Twitter dan Instagram, karena lanskapnya yang indah seperti Selandia Baru.
Setelah viral, ribuan wisatawan berbondong-bondong mengunjungi Ranu Manduro. Hiruk-pikuk wisatawan yang ingin mengabadikan foto di Ranu Manduro pun jadi pemandangan yang biasa beberapa hari setelahnya.
ADVERTISEMENT
Karena semakin banyak wisatawan yang datang, pihak pengelola akhirnya menutup Ranu Manduro. Apalagi sebelumnya juga beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan kepadatann antrean kendaraan wisatawan hingga tidak bisa bergerak sama sekali.

2. Negeri di Atas Awan, Banten

Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, Desa Citorek, Banten Foto: Instagram/@andi.utsman
Tak berbeda jauh dengan Ranu Manduro, Negeri di Atas Awan Banten juga sempat viral di media sosial. Kawasan wisata yang berlokasi di Gunung Luhur, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, ini viral karena keindahannya yang memukau.
Namun, tidak lama setelah viral di media sosial, Negeri di Atas Awan Banten ditutup sementara, karena jumlah pengunjung membludak hingga menimbulkan kemacetan parah. Tak kurang dari 30 ribu wisatawan memadati Negeri di Atas Awan Gunung Luhur dengan kendaraan bermotor.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Gunung Luhur akhirnya ditutup sementara untuk wisatawan. Penutupan tersebut dilakukan demi membangun infrastruktur dan penataan amenitas lainnya.

3. Amaryllis Garden, Yogyakarta

Ilustrasi wisatawan berlibur ke taman bunga amarilis di Gunungkidul, Yogyakarta Foto: Shutter Stock
Amaryllis Garden merupakan taman bunga yang dipenuhi oleh bunga amarilis yang hanya mekar sekali dalam setahun saat awal musim penghujan. Beberapa tahun lalu, taman bunga ini sempat viral, karena keindahannya menyerupai taman bunga Keukenhof di Belanda.
Setelah viral, taman bunga ini pun jadi buruan wisatawan. Sayangnya, Amaryllis Garden mengalami kerusakan oleh oknum wisatawan yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut dikarenakan bunga amarilis di sana terinjak-injak oleh wisatawan hanya demi foto yang ciamik.

4. Gunung Rinjani

Gunung Rinjani Foto: Shutter Stock
Sebagai salah satu gunung tertinggi di NTB, Rinjani menjadi candu bagi wisatawan yang gemar mendaki. Tak heran jika banyak wisatawan yang ingin menikmati keindahan Gunung Rinjani.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2016 lalu, sekitar 1,5 ton sampah telah berhasil diangkut dari Gunung Rinjani. Sampah tersebut berasal di sepanjang jalur pendakian Desa Sembalun, yakni 947 kg dan Desa Senaru, yakni 527,2 kg.
Sampah ini berasal dari para pendaki yang terdiri dari sampah organik dan non-organik, namun sebagian besar didominasi sampah organik.

5. Gili Lawa

Kebakaran Gili Lawa Darat, Rabu (1/8). Foto: twitter/@KementerianLHK
Gili Lawa merupakan sebuah pulau kecil dengan hamparan padang rumput yang indah. Pulau ini juga termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Tahun 2018 lalu, pulau ini terbakar dan menghanguskan sekitar 10 hektare lahan setelah 9 jam dilalap api. Akibatnya, keindahan Gili Lawa menjadi hilang setelah insiden kebakaran tersebut. Rumput-rumput kering menjadi hitam karena hangus.
Kabarnya kebakaran di Gili Lawa dipicu oleh puntung rokok milik wisatawan yang dibuang sembarangan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurutmu?