5 Tips Hemat Jalan-jalan di Eropa

18 Juli 2018 6:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota London (Foto: Daniel Chrisendo)
zoom-in-whitePerbesar
Kota London (Foto: Daniel Chrisendo)
ADVERTISEMENT
Berlibur ke dataran Eropa memang identik dengan kata mahal. Biaya hidup yang lebih tinggi dari Indonesia menjadi alasan utama mengapa uang rasanya begitu cepat habis ketika berada di benua biru tersebut. Belum lagi jarak yang jauh dari Indonesia membuat harga tiket pesawat menjadi salah satu faktor membengkaknya biaya jalan-jalan.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, dengan perencanaan yang matang dan riset yang baik, beberapa pengeluaran dapat ditekan dan liburan ke Eropa bisa diwujudkan. Bagaimana caranya? Mari kita simak tips jalan-jalan hemat di Eropa dari kumparan.
1. Menginap di hostel atau di rumah warga lokal
Inilah saatnya untuk memberanikan diri menginap di hostel atau di rumah warga lokal. Karena jika di Eropa yang rata-rata lebih aman dari benua lain Anda tidak berani tinggal di hotel, maka jangan harap Anda bisa melakukannya di tempat lain.
Menginap di hostel yang mengharuskan Anda tidur sekamar dengan pengunjung lain dapat menekan biaya penginapanmu. Apalagi Anda ke sana untuk berjalan-jalan, bukan untuk bersantai-santai di hotel. Jadi bayarlah penginapan dengan fasilitas yang Anda perlukan.
ADVERTISEMENT
Cara lain untuk menekan biaya penginapan sampai Rp 0 adalah dengan tinggal di rumah warga lokal. Ada platform-platform yang mempertemukan para pelancong dengan warga lokal, dan mereka menyediakan rumahnya untuk Anda tinggali selama beberapa hari, seperti Couchsurfing atau Hospitality Club.
Tidak ada kewajiban yang harus Anda lakukan untuk membalas kebaikkan mereka. Namun, biasanya para tamu memasakkan makan malam untuk tuan rumah mereka, atau membawakan souvenir unik dari kota mereka berasal.
Kalau sedang ada waktu, warga lokal yang sedang Anda tinggali rumahnya juga sering menawarkan mengantarkan Anda untuk berjalan-jalan. Hal tersebut bisa sangat efisien. Anda tak akan tersesat dan dapat mengetahui rahasia-rahasia sudut kota yang hanya diketahui orang lokal, seperti tempat makan yang murah dan enak.
ADVERTISEMENT
2. Berbagi mobil dan menumpang
Sekali menyelam dua tiga pulau terlampaui. Itulah peribahasa yang tepat ketika melancong di Eropa. Karena ukuran negaranya yang relatif kecil dibanding Indonesia, biasanya para turis mengunjungi beberapa negara sekaligus.
Cara paling populer adalah menggunakan bus atau kereta. Infrastruktur dan kereta jalan beroperasi dengan baik, sehingga perjalanan 300 km dapat ditempuh kurang dari 1,5 jam saja.
Namun, jika kereta cepat bukanlah pilihanmu karena harganya yang mahal, cara lainnya adalah dengan menumpang atau sharing mobil dengan orang yang memiliki tujuan yang sama denganmu. Untuk menumpang Anda bisa berdiri di pinggir-pinggir jalan, berusaha memberhentikan mobil yang lewat yang kemungkinan memiliki arah tujuan yang sama denganmu.
Cara lain namun dengan sedikit mengeluarkan uang adalah dengan menggunakan platform sharing mobil seperti Bla Bla Car. Platform ini mempertemukan orang-orang yang mencari tumpangan dengan mereka yang memiliki mobil dan berkendara ke arah tertentu. Meskipun harus bayar, opsi ini masih lebih murah dibanding kereta, karena biasanya uang yang ditagihkan digunakan hanya untuk membayar bahan bakar.
ADVERTISEMENT
3. Food sharing
Ilustrasi makanan sisa (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan sisa (Foto: Thinkstock)
Masyarakat Eropa sangatlah peduli dengan masalah sampah dan sisa makanan. Mereka melakukan banyak sekali program untuk mengurangi makanan yang berlebihan yang tidak habis dan akhirnya harus terbuang ke tong sampah.
Untuk mengurangi sampah makanan, biasanya setiap kota memiliki platform masing-masing. Warga akan memberitahu jika mereka memiliki makanan yang tidak sanggup mereka habiskan, sebelum makanan tersebut membusuk atau sebelum mereka berpergian.
Platform tersebut dapat berbentuk website atau grup di Facebook. Jika ada makanan yang ingin dibagi, anggota platform tersebut akan menyebutkan makanan apa yang tersedia dan di mana tempat pengambilannya. Mungkin Anda juga bisa mengecek grup tersebut di kota yang Anda kunjungi untuk menekan biaya makan Anda.
ADVERTISEMENT
4. Mengunjungi tempat-tempat gratis
Museum di London (Foto: Daniel Chrisendo)
zoom-in-whitePerbesar
Museum di London (Foto: Daniel Chrisendo)
Biasakan terlebih dahulu mengecek situs wisata apa saja yang gratis di kota yang akan Anda kunjungi. Tidak selamanya tempat yang masuknya berbayar akan memberikan kita pengalaman yang lebih baik daripada tempat yang gratis.
Taman-taman di Eropa biasanya terawat indah dan dapat dikunjungi tanpa perlu membayar. Nikmatilah kemewahan berjalan-jalan atau duduk-duduk di ruang terbuka. Cuaca Eropa yang pada umumnya kering tidak akan membuat kita mandi keringat dan lengket, meskipun kita berlama-lama ada di luar ruangan.
Sementara di Inggris, museum-museum milik pemerintah dapat dikunjungi dengan gratis sebagai upaya pemerintah mempromosikan ilmu pengetahuan. Beberapa kota lain di Eropa seperti Prancis, Roma, dan Brussels memiliki peraturan gratis biaya masuk untuk museum-museum pada setiap hari Minggu pertama di setiap bulannya.
ADVERTISEMENT
Jika Anda pelajar atau mahasiswa, pastikan selalu membawa kartu pelajarmu karena ada banyak potongan harga, bahkan tidak bayar sama sekali untuk banyak tempat wisata di Eropa.
5. Ikuti free walking tour
Kota Budapest (Foto: Daniel Chrisendo)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Budapest (Foto: Daniel Chrisendo)
Free waking tour adalah tipe tur jalan-jalan yang sedang hip di Eropa. Tur ini dijalankan oleh para relawan yang memiliki passion terhadap kota mereka tinggal.
Mereka melakukan riset dengan baik, berlatih, dan kemudian membawa turis berjalan-jalan sambil menjelaskan hal-hal yang menarik tentang kota tersebut. Mereka juga bisa merekomendasikan tempat-tempat yang harus dikunjungi, makanan yang harus dicoba, bar-bar yang harus didatangi, dan jalan-jalan yang harus Anda telusuri.
Konsep tur ini sebenarnya tidak benar-benar gratis. Kalau dalam tur konvensional biasanya Anda harus membayar biaya tur sebelum tur dimulai dan tanpa tahu bagaimana kualitas tur tersebut, maka dalam free walking tour konsepnya terbalik.
ADVERTISEMENT
Tidak ada jumlah pasti yang Anda harus bayarkan kepada pemandumu, yang biasanya adalah mahasiswa di kota tersebut yang sedang mencari uang tambahan. Anda juga tidak membayar biaya tur, melainkan hanyalah tip yang diberikan pada akhir sesi tur kepada pemandu wisata dengan besaran sesuai keinginanmu. Nominalnya bisa berdasarkan penilaianmu terhadap kualitas tur tersebut.