6 Hal yang Paling Dibenci Bule Saat Traveling di Indonesia

30 Juli 2021 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan asing. Foto: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan asing. Foto: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
ADVERTISEMENT
Dianugerahi alam yang luar biasa, Indonesia selalu punya tempat tersendiri di hati wisatawan, tak terkecuali turis asing atau bule. Selain keindahan alam dan beragam tradisi, warga lokal yang ramah membuat banyak turis asing yang betah traveling di Indonesia.
Ilustrasi traveler bule Foto: Pixabay
Meski demikian, ternyata ada beberapa hal yang paling tidak disukai alias dibenci bule saat traveling di Indonesia, lho. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah satu bule asal Polandia bernama Ania ini.
ADVERTISEMENT
Lewat channel YouTube miliknya Globe in the Hat, Ania mengungkapkan beberapa hal yang ia tidak sukai saat traveling di Indonesia. Apa saja?

1. Sistem Parkir yang Melelahkan

Anggota FBR yang menjadi tukang parkir. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sistem parkir di Indonesia merupakan hal yang sangat melelahkan bagi turis asing. Sebab, mereka harus membayar beberapa kali hanya untuk parkir di tempat yang tidak begitu jauh.
Dalam video tersebut Ania, mencontohkan seperti pergi berbelanja dan bepergian ke supermarket, akan dikenakan biaya parkir.
"Kamu harus membayar Rp 2 ribu atau 3 ribu tergantung dengan kendaraan yang kamu bawa (motor atau mobil)," ujarnya.
Ania juga membagikan pengalamannya saat traveling di Bali dan kota lain di Indonesia.
"Di Bali kamu harus membayar parkir, tetapi di kota lain seperti di Jawa, di Malang, tempat aku tinggal kamu harus membayar setiap waktu," tambah Ania.
ADVERTISEMENT

2. Bertanya Hal-hal Personal

Turis asing sedang berbelanja oleh-oleh di Pasar Ubud, Bali. Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Hal selanjutnya yang dibenci bule saat traveling di Indonesia adalah ketika mereka kerap ditanyakan hal-hal personal. Orang Indonesia suka menanyakan pertanyaan yang terlalu personal, misalnya umur dan status pernikahan pada orang asing.
"Kamu bisa membayangkan berapa banyak orang yang bertanya mengenai umur, negara ini (Indonesia), tentang makanan, dan lainnya," ujar Ania.
Ia pun memahami kalau banyak warga lokal yang penasaran dengan turis asing. Hanya saja pertanyaan-pertanyaan semacam itu membuat mereka merasa lelah ditanyakan hal yang sama.

3. Suka Minta Foto

Ilustrasi wisatawan berfoto dengan bule Foto: Andari Novianti/kumparan
Tak hanya itu, banyak warga lokal yang meminta foto pada turis asing. Bahkan, sering tak mengenal tempat dan waktu yang terasa sangat mengganggu.
Ania membagikan pengalamannya saat sedang makan di warung. Ia mengatakan bahwa terkadang ada orang yang meminta foto, bahkan memfoto dirinya secara diam-diam layaknya paparazzi.
ADVERTISEMENT

4. Polusi dan Kemacetan

Ilustrasi kemacetan Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Kemacetan menjadi salah satu hal yang disoroti bule saat traveling di Indonesia. Banyak di antara mereka yang mengeluhkan kemacetan yang terjadi.
Ania mengeluhkan keberadaan motor dan mobil pribadi yang lebih banyak, sehinga membuat polusi udara meningkat. Selain itu, salah satu hal lain yang menjadi sorotan adalah transportasi publiknya yang dinilai masih kurang memadai.

5. Minuman yang Terlalu Manis dan Makanan Berminyak

Amanda, penjual tahu goreng yang viral di social media. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
Sebagian turis juga tak suka makanan Indonesia yang kadang terlalu berminyak dan pedas. Ania mengatakan bahwa dirinya pernah membeli makanan di warung makan yang menurutnya cukup berminyak.
Lalu, saat memesan minuman, sering kali ditambahkan gula yang sangat banyak. Tak semua turis suka mencicipi minuman manis.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, Ania tak memungkiri bahwa cita rasa makanan Indonesia sangat lezat.

6. Masalah Sampah

Ilustrasi sampah plastik di pantai. Foto: Shutter Stock
Di akhir video, Ania juga menyoroti masalah sampah yang ada di Indonesia. Ia mengatakan bahwa kerap menemukan sampah berserakan saat mengunjungi beberapa wisata alam yang ada di Indonesia.
Meski demikian, Ania mengaku senang dengan apa yang dilakukan Bali, karena telah melarang penggunaan plastik sekali pakai. Kini, beberapa daerah lainnya juga telah mengikuti hal tersebut. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan sudah ada 41 daerah yang melakukan pembatasan dalam penggunaan plastik.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)