Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tampilan khusus pada Google Doodle tersebut ternyata untuk memperingati Hari Noken yang bertepatan dengan diakuinya Noken sebagai warisan dunia UNESCO.
Selain menjadi warisan dunia UNESCO, noken Papua ternyata memiliki sederet fakta menarik yang jarang diketahui. Penasaran apa sajakah itu? Yuk, simak ulasannya.
1. Punya Makna Simbolis
Noken dianggap memiliki nilai budaya dan sosial ekonomi yang begitu besar di seluruh Provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia.
Mengutip laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, noken Papua adalah hasil daya cipta, rasa dan karma yang dimiliki manusia berbudaya dan beradat.
Noken dibuat dari serat, daun, atau rerumputan, kemudian ditenun dalam berbagai pola yang menarik dengan makna simbolis. Hal itulah yang membuat noken unik, khas dan alami menurut keyakinan adatnya.
ADVERTISEMENT
2. Bukan Sembarangan Tas
Walau secara harafiah noken kegunaannya mirip dengan tas, tetapi tetap berbeda dari tas kebanyakan. Noken Papua bukanlah tas dan tas tidak bisa disamakan dengan noken.
Hal itu dikarenakan noken Papua menjadi identitas jati diri masyarakat pemilik noken itu sendiri, baik perorangan maupun komunitas adat atau suku bangsanya masing-masing.
3. Noken Biasanya Dibuat oleh Para Wanita Papua
Fakta menarik selanjutnya adalah noken pada umumnya dibuat oleh wanita Papua. Para pembuat atau pengrajin noken disebut sebagai Para Mamas Papua.
Bahkan, kabarnya noken merupakan simbol kedewasaan bagi perempuan Papua. Jika wanita Papua bisa membuat noken, maka ia dianggap telah dewasa dan memenuhi syarat untuk menikah.
4. Pembuatannya Masih Tradisional
Membuat noken terbilang cukup rumit, karena masih menggunakan cara manual dan tidak menggunakan mesin.
ADVERTISEMENT
Mula-mula kayu diolah, dikeringkan, dipilah-pilah seratnya, kemudian dipintal menjadi tali atau benang. Warna-warni pada noken juga berasal dari pewarna alami.
Pengerjaan setiap jenis noken berbeda-beda. Pembuatan sebuah noken berukuran kecil membutuhkan waktu selama beberapa hari. Sedangkan, untuk noken berukuran besar bisa memakan waktu berbulan-bulan.
5. Noken Laki-laki dan Perempuan
Berdasarkan ukuran dan kegunaannya, jenis noken untuk perempuan dan laki-laki berbeda.
Mengutip laman papua.go.id, noken untuk laki-laki berukuran lebih kecil, sedangkan wanita berukuran lebih besar. Noken berukuran kecil untuk menyimpan korek api, rokok atau pinang.
Sedangkan noken berukuran lebih besar diperuntukkan untuk membawa hasil-hasil perkebunan. Bahkan, ada pula noken yang digunakan untuk menggendong bayi atau membawa anak babi.
6. Warisan Budaya yang Terancam Punah
Dalam beberapa tahun terakhir, umur panjang warisan khas Papua ini dianggap terancam.
ADVERTISEMENT
Karena statusnya yang dianggap terancam itu, pada hari ini delapan tahun yang lalu, tepatnya pada 4 Desember tahun 2012, tas tradisional khas Papua ini didaftarkan ke UNESCO dengan kategori Daftar Warisan Budaya Tak Benda yang perlu Dijaga Mendesak.
Tentunya ini adalah sebuah langkah besar yang telah diambil untuk mengamankan keberlanjutan noken untuk generasi mendatang.
7. Noken Diikat di Kepala
Wanita Papua terbiasa membawa noken dengan menggantungkan talinya di kepala dan membiarkan tas menggantung di punggung mereka.
Untuk membawa lebih dari satu noken, mereka menggantungkannya secara bersusun mulai yang terbesar hingga terkecil.
Terdapat banyak jenis noken di Papua. Masing-masing suku memiliki ciri khas noken tersendiri dengan nama sesuai bahasa daerah masing-masing.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )