7 Kawasan Tua Terindah di Indonesia yang Seru untuk Nostalgia Sejarah

24 Desember 2018 9:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Malioboro Yogyakarta (Foto: Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Malioboro Yogyakarta (Foto: Wikimedia)
ADVERTISEMENT
Sebelum berubah nama menjadi Indonesia, Nusantara memiliki ragam kisah menarik kaya sejarah. Mulai dari zaman kerajaan yang saling menaklukkan satu dengan yang lain hingga masa penjajahan yang dilakukan Belanda dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya meninggalkan cerita, beragam peristiwa yang menjadi catatan sejarah Indonesia ini juga meninggalkan beragam kawasan tua penuh cerita. Di antara banyaknya kawasan tua yang indah di Indonesia, berikut kumparanTRAVEL hadirkan tujuh di antaranya yang sangat cocok untuk disambangi oleh kamu pecinta sejarah.
Dijamin, bukan hanya untuk cuci mata atau menabung stok foto saja, tapi juga nostalgia tentang apa yang pernah terjadi di masa itu, di kawasan itu. Lantas, apa saja? Simak ulasannya berikut.
1. Kota Tua di Jakarta
Daerah Kali Besar kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. (Foto: Darin Atiandina)
zoom-in-whitePerbesar
Daerah Kali Besar kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. (Foto: Darin Atiandina)
Siapa yang tak kenal Kota Tua? Salah satu destinasi wisata yang jadi ikon Kota Jakarta ini dulunya sebuah kawasan bisnis yang ramai dan penting.
Lokasinya yang tidak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa, yang merupakan pusat penting perdagangan rempah yang digagas oleh Dutch East India Company milik Belanda berhasil membuat Kota Tua hidup dan berkembang dengan pesat.
Kota Tua, Jakarta. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Tua, Jakarta. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Lihat saja bangunan museum yang didirikan di kawasan Kota Tua, mulai dari Museum Seni Rupa dan Keramik yang dulunya bekas gedung Pengadilan Tinggi, Balai Kota yang sekarang dijadikan sebagai Museum Sejarah, hingga Museum Bank Indonesia yang dulunya peninggalan dari De Javasche Bank.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Kota Tua kerap dijadikan sebagai salah satu opsi destinasi wisata bagi masyarakat Jakarta maupun turis. Terutama karena banyak spot menarik khas bangunan kolonial yang bisa kamu gunakan untuk berswafoto di kawasan ini.
2. Kota Lama di Semarang
Kota Lama. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Lama. (Foto: Shutterstock)
Mendengar nama Semarang, kamu mungkin akan langsung mengasosiasikannya sebagai Lumpia. Tapi tahukah kamu, kalau di masa yang lalu, Semarang dijuluki sebagai 'Little Amsterdam'?
Ya, selama tahun 1700-an, Ibu Kota Jawa Tengah itu dijadikan Belanda sebagai pusat perdagangan kolonial dan militer. Pemerintah dan penduduk Belanda yang memilih untuk tinggal di Semarang membangun beragam gedung untuk pemukiman, perkantoran, dan gereja dengan menggunakan nuansa khas Eropa.
Gereja Blenduk, Semarang (Foto: Flickr/ferruginouz)
zoom-in-whitePerbesar
Gereja Blenduk, Semarang (Foto: Flickr/ferruginouz)
Lihat saja bangunan Lawang Sewu dan Gereja Blenduk yang didesain apik menggunakan batu bata yang elegan dan dihias fasad putih. Belum lagi langit-langit yang tinggi, pilar berukuran besar, kaca patri berwarna-warni, dan pintu kayu berukuran besar.
ADVERTISEMENT
3. Jalan Braga di Bandung
Suasana gedung gedung Merdeka di Braga, Bandung, Rabu (15/8/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana gedung gedung Merdeka di Braga, Bandung, Rabu (15/8/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Pada masa kolonial, Bandung dikenal sebagai Parijs van Java. Julukan ini disematkan pada Bandung karena rumah-rumah berarsitektur indah dan selera masyarakatnya yang dijadikan sebagai kiblat mode.
Salah satu kawasan tua penuh sejarah di Bandung adalah Jalan Braga. Dulu ketika masih berjaya, para pejabat Belanda menghiasi Jalan Braga dengan beragam bangunan khas kolonial yang membuat Braga tampak seperti sepotong Eropa di kawasan Jawa Barat.
Tidak jauh dari Jalan Braga, kamu juga bisa menemukan Jalan Asia Afrika. Kawasan berisi kantor pemerintah dan museum yang hampir seluruhnya menempati bangunan kolonial peninggalan Belanda.
4. Kediri, Jawa Timur
Simpang Lima Gumul ikon Kediri (Foto: Instagram @anggasengkoen29)
zoom-in-whitePerbesar
Simpang Lima Gumul ikon Kediri (Foto: Instagram @anggasengkoen29)
Berbeda dengan tiga kawasan sebelumnya yang bernuansa Eropa bekas peninggalan Belanda, Kediri lebih kental dengan kerajaan Hindu. Kota terbesar ketiga setelah Surabaya dan Malang itu dulunya merupakan ibu kota dari kawasan kerajaan Panjalu.
ADVERTISEMENT
Panjalu adalah salah satu kerajaan milik Airlangga, hasil dari mempersatukan kerajaan Dharmawangsa yang diberikan ke pada salah satu puteranya. Seiring waktu, Kediri berubah menjadi pusat perdagangan serta produksi gula dan rokok.
Meski telah banyak bangunan yang dimodifikasi, kamu masih dapat melihat gereja merah yang ikonik di Kediri, lengkap dengan salinan Alkitab langka yang dibawa Belanda pada tahun 1867. Bagi kamu yang beragama Islam, sempatkan pula untuk beribadah di Masjid An Nur.
Sebab masjid ternama dan kebanggan masyarakat Kediri ini pernah mendapat penghargaan sebagai juara pertama untuk kategori Perancangan Arsitektural Masjid yang diselenggarakan secara internasional pada tahun 1991 silam oleh Arab Saudi.
5. Medan
Keindahan Istana Maimun. (Foto: Flickr/rafly hrp)
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan Istana Maimun. (Foto: Flickr/rafly hrp)
Jadi kota terbesar di luar Pulau Jawa, Medan kaya dengan beragam peninggalan khas dari berbagai negara dan corak. Kota yang terkenal dengan duriannya itu memiiliki beragam bangunan kolonial tua yang sebagian besarnya berdiri di sekitar Jalan Ahmad Yani.
ADVERTISEMENT
Meski terhitung lebih baru dibandingkan dengan arsitektur di kota lainnya, karena bangunan di Medan didirikan sekitar akhir 1800-an dan awal 1900-an, Medan terbukti mampu menjaga dan melestarikan bangunan-bangunan itu.
Bank Indonesia Medan (Foto: Flilckr/Sunset Mood)
zoom-in-whitePerbesar
Bank Indonesia Medan (Foto: Flilckr/Sunset Mood)
Sebut saja Masjid Agung dan Istana Maimun dari Kesultananan Deli yang apik. Ditambah lagi bangunan berupa balai kota, kantor pos, dan bank Indonesia yang menempati berbagai bangunan bekas administrasi kolonial.
6. Palembang
Jembatan Ampera di malam hari (Foto: Flickr/Hadi Kardhana)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Ampera di malam hari (Foto: Flickr/Hadi Kardhana)
Menjadi venue bagi perhelatan olahraga akbar Asian Games 2018, Palembang berhasil memperkenalkan dirinya sebagai destinasi wisata menarik yang wajib dikunjungi saat berada di Indonesia.
Pasalnya ibu kota Sumatera Selatan dan juga jadi kota tertua di Indonesia itu dulunya termasuk ke dalam ruter perdagangan kuno antara Cina, India, dan Eropa. Sehingga wajar saja jika ada banyak landmark penting yang didirikan di sepanjang Sungai Musi dan Jembatan Ampera.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja menara air pada masa pemerintahan Belanda yang saat ini digunakan masyarakat setempat sebagai Kantor Walikota. Belum lagi Danau Kambang Iwak yang menawan dengan rumah tua dan gereja bergaya Eropa di sekelilingnya.
7. Malioboro, Yogyakarta
Pedestrian di Malioboro Yogyakarta. (Foto: Instagram @malioboro_insta)
zoom-in-whitePerbesar
Pedestrian di Malioboro Yogyakarta. (Foto: Instagram @malioboro_insta)
Kota Pelajar atau yang lebih dikenal sebagai Yogyakarta juga tak kalah menarik, terutama bagi kamu para pecinta sejarah. Pasalnya, di kawasan Malioboronya yang ikonik, kamu dapat menemukan banyak arsitektur menawan bekas peninggalan Belanda.
Malioboro. (Foto: Flickr/heri fadli)
zoom-in-whitePerbesar
Malioboro. (Foto: Flickr/heri fadli)
Selain di Malioboro, kawasan tengah kota Yogyakarta juga dihias peninggalan masa lampau yang menarik, seperti Benteng Vredeburg yang dibangun pada 1776 untuk memantau dan menahan serangan dari pihak luar. Setelah masa perang berakhir, Benteng Vredeburg kemudian dialihfungsikan menjadi museum bagi traveler yang haus akan informasi sejarah.
ADVERTISEMENT