7 Mitos Imlek yang Enggak Boleh Kamu Lakukan agar Tak Kena Sial

18 Januari 2023 7:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Barongsai saat Imlek. Foto: Indra98/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Barongsai saat Imlek. Foto: Indra98/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Masyarakat Tionghoa akan segera merayakan Tahun Baru Imlek 2574 pada Minggu (22/1). Selayaknya perayaan Tahun Baru pada umumnya, Imlek juga diharapkan membawa banyak kebahagiaan dan keberuntungan yang baru.
ADVERTISEMENT
Sambil berharap dapat meninggalkan kesulitan di tahun yang lama, masyarakat Tionghoa menyiapkan permohonan baru mereka ketika merayakan Imlek.
Ilustrasi Imlek. Foto: Guitar photographer/Shutterstock
Untuk memperoleh keberuntungan dan kebahagiaan dengan lancar di tahun yang baru, masyarakat Tionghoa biasanya memiliki kepercayaan atau mitos tersendiri tentang apa yang boleh dan tak boleh dilakukan saat Imlek. Penasaran? Yuk, simak ulasan berikut.

1. Dilarang Pakai Pakaian Warna Putih dan Hitam

Ilustrasi model rambut pompadour. Foto: Shutterstock
Kamu tidak disarankan menggunakan pakaian hitam atau putih, karena mitosnya kedua warna merupakan simbol berkabung, serta dapat membawa sial.
Karena itu, merayakan Imlek haruslah dengan hati yang bahagia. Untuk melengkapi perayaan ini sekaligus mengundang datangnya keberuntungan, semangat, kesuksesan, serta kebahagiaan, masyarakat China harus mengenakan baju berwarna merah.
Merah merupakan warna kebanggaan masyarakat Tionghoa, karena melambangkan keberuntungan dan kesuburan.
ADVERTISEMENT

2. Dilarang Mencuci Pakaian

Ilustrasi mencuci baju. Foto: Shutterstock
Mencuci baju saat Imlek dianggap dapat menyinggung Dewa Air, Shuishen. Sebab, Imlek tak hanya diperingati sebagai Tahun Baru China, tetapi juga dianggap sebagai ulang tahun sang dewa.

3. Jangan Menggunting Rambut atau Kuku

Ilustrasi perempuan potong rambut. Foto: Shutterstock
Ketika merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa tidak diperbolehkan untuk menggunting rambut atau kuku. Mitosnya, menggunting rambut saat Imlek dapat membawa sial, memperpendek umur, serta memotong rezeki selama setahun ke depan.
Hanya saja, sebelum Imlek, kamu disarankan untuk menggunting rambut. Hal ini sebagai simbol membuang seluruh kesialan dan beban yang ada di tahun sebelumnya.

4. Dilarang Keramas

Ilustrasi keramas. Foto: Shutterstock
Selama Tahun Baru China, masyarakat Tionghoa dilarang keras untuk keramas. Mencuci rambut saat tahun baru akan membuat seluruh rezekimu hilang terbawa air.
ADVERTISEMENT
Ini juga berarti mengurangi peluang mendapatkan kesejahteraan yang berlimpah di tahun baru. Jadi, kalau mau keramas, sebaiknya sehari sebelumnya saja.

5. Jangan Menyapu Rumah

Ilustrasi pria sedang menyapu Foto: dok. Shutterstock
Selama perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa diharamkan melakukan kegiatan bersih-bersih, seperti menyapu, mengepel dan mencuci piring.
Menyapu, mengepel, atau membuang sampah saat Tahun Baru China berarti dapat menyapu atau membuang seluruh keberuntungan, dan berkat yang didapat selama Imlek untuk tahun mendatang.
Oleh karena itu, alat-alat rumah tangga, seperti penyedot debu, kemoceng, kain pel, dan sejenisnya harus dihindari jika tak ingin rezeki kita ikut tersapu juga.
Namun, bukan berarti perayaan ini dilakukan dengan kondisi rumah yang kotor, karena membersihkan rumah sebelum Imlek masih boleh dilakukan.

6. Wajib Memberikan Angpao

Ilustrasi membagikan angpao pada keponakan Foto: Shutter Stock
Selain barongsai atau ornamen merah-merah, Tahun Baru Imlek juga identik dengan bagi-bagi angpao. Ya, masyarakat Tionghoa dianjurkan memberikan angpao, khususnya bagi mereka yang sudah menikah.
ADVERTISEMENT
Jadi, mereka yang lajang saat Imlek tugasnya hanya menerima angpao saja. Jika mereka yang lajang memaksakan diri untuk memberi angpao, mitosnya orang tersebut akan melajang lebih lama dan tidak kunjung menikah.

7. Tidak Boleh Cerita Hantu

Ilustrasi rumah hantu. Foto: Shutter Stock
Terakhir, saat Imlek, masyarakat Tionghoa juga tidak boleh cerita yang seram-seram. Menurut kepercayaan mereka, apa yang terjadi pada malam Tahun Baru China akan menggambarkan apa yang terjadi sepanjang tahun berikutnya.
Karena itulah, bahasa yang kasar atau kata-kata yang menunjukkan ketidakberuntungan tidak perlu dibahas, terutama dalam satu hari usai tahun baru, misalnya kisah hantu yang sering dikaitkan dengan kematian. Oleh sebab itu, siapa pun dilarang untuk berbagi cerita tentang hantu atau roh orang mati.
****
ADVERTISEMENT
Saksikan konten game changer kumparan mulai 18 Januari - 22 Maret 2023 di berbagai platform kumparan.