Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Bagi penggemar seni, Art Jakarta 2019 bisa dibilang sebagai salah satu agenda pameran yang tidak boleh dilewatkan. Mengklaim dirinya sebagai Biggest Artfair in Indonesia, kali ini Art Jakarta menampilkan karya seni dari 70 seniman dan galeri yang berasal dari 14 negara.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini Art Jakarta 2019 dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Menurut penyelenggara, pergantian venue dilakukan karena JCC mampu memuat lebih banyak pengunjung. Dan nuansa warehouse pun dapat lebih terasa karena seniman tidak membutuhkan karpet di sekitar pameran agar pengunjung dapat lebih fokus pada karya yang ditampilkan.
Dari sekian banyak karya seni yang dipamerkan di Hall A maupun Hall B, kumparan telah memilih tujuh spot seru dan asyik yang tidak boleh kamu lewatkan ketikan hendak menghabiskan akhir pekan di Art Jakarta 2019 . Apa saja?
1. Ronald Ventura: 'Bobro's World Tour'
Salah satu spot unik yang bisa kamu temukan dalam Art Jakarta 2019 adalah Bobro's World Tour karya seniman asal Filipina Ronald Ventura. Karya berbentuk ruangan seluas 50 meter persegi itu dicat ungu pada dinding bagian luarnya dan dilengkapi patung kucing yang tengah menguap.
Mulut kucing yang menguap itu menjadi pintu bagi kamu untuk menikmati keindahan dan keunikan karya Ronald Ventura. Didominasi dengan warna kuning, kamu akan menemukan patung unicorn, beragam lukisan, dan 17 pasang sepatu yang dipajang dalam sebuah rak kaca. Menariknya lagi, kamu bisa menemukan mesin karaoke di dalam ruangan ini.
Menurut pemandu tur di dalamnya, mesin karaoke itu bisa digunakan oleh pengunjung untuk bernyanyi sesuka hati, tersedia pula buku lagu lengkap dengan microphone-nya. Di mana mesin ini berada? Coba telisik seluruh sudut ruangan di dalam Bobro's World Tour, nanti kamu akan menemukan sebuah ruang rahasia. Thank me later!
ADVERTISEMENT
2. Cheuk Wing Nam: 'Silence-Meditation in Blue'
Sama seperti karya Ronald Ventura, Cheuk Wing Nam juga punya ruangan khusus untuk menampilkan karyanya. Kamu bisa menemukannya di Hall B dengan mudah karena ruangan ini ditutupi dengan kain hitam.
Di dalamnya, kamu akan ditemani garis sinar berwarna biru yang menghiasi seluruh ruangan. Tidak ada lampu lain selain sinar biru itu, jadi jangan heran jika suasananya sangat gelap. Saat berada di instalasi seni dan suara Cheuk Wing Nam ini, kamu akan disuguhkan permainan suara menggunakan kipas turbin dan pipa air yang terasa sangat menenangkan.
3. Eko Nugroho: 'Happy to be Alienated' dan 'Moving Landscape'
Eko Nugroho adalah seorang seniman kontemporer asal Yogyakarta yang terkenal di kancah dunia seni internasional. Untuk Art Jakarta 2019 kali ini, ia memamerkan dua buah karya seninya yang bertajuk 'Moving Landscape' dan Happy to be Alienated'.
Kedua karya ini akan sangat mudah kamu temui di Hall B, bukan hanya karena ukurannya yang besar, tetapi juga karena warna-warna yang digunakan Eko sangat eye catching. Karya 'Happy to be Alienated' digambarkan dalam wujud patung dengan wajah yang ditutupi, kemudian di depannya terpampang karya bordir manual 'Moving Landscape' yang juga memiliki warna senada.
ADVERTISEMENT
Karya bordir ini berfungsi sebagai metafora atas dinamika hidup masyarakat dalam lingkup kota dan urbanisme. Sementara patungnya menyimbolkan kritik terhadap keterasingan manusia akibat teknologi. Benar-benar kaya, ya.
4. Albert Yonathan: 'Solar Worship'
Kalau kamu melihat karya seni berbentuk lingkaran yang terdiri dari pola yang repetitif saat berada di Art Jakarta, itu adalah karya milik Albert Yonathan, seorang seniman asal Indonesia yang kini tengah melanjutkan pendidikan di Jepang. Karya seni bertajuk 'Solar Worship' itu merupakan instalasi keramik terakota yang didesain menyerupai cahaya yang memancar dari pusatnya.
"Instalasi keramik terakota ini terdiri dari banyak bagian kecil yang sifatnya mokular dan merepresentasikan sinar yang berpusat di tengah," kata pemandu seni yang menjelaskan karya Albert pada kumparan, Jumat (30/8). "Karyanya repetitif, dingin, dan spiritual tapi hadir dari seorang seniman yang masih cukup muda," tambahnya menjelaskan.
ADVERTISEMENT
5. I Nyoman Masriadi: 'Deposito Emas Saya'
Untuk karya I Nyoman Masriadi bisa dibilang hanya terbatas pada kalangan tertentu saja, sebab lukisan-lukisannya dipamerkan secara eksklusif di VIP Lounge Art Jakarta 2019. Tapi, kalau kamu memiliki akses spesial untuk memasukinya, mengapa tidak? Apalagi karya seniman asal Bali ini terkenal sebagai breaking record dengan harga termahal untuk seniman Asia.
Karya-karya I Nyoman Masriadi punya kesan kuat, tokoh-tokohnya digambarkan sebagai manusia super dengan narasi yang mengakar pada sejarah budaya Indonesia. Namun dalam waktu yang bersamaan, ia juga menawarkan komentar cerdas tentang kehidupan kontemporer dan budaya pop global. Salah satu karya seniman asal Bali ini adalah 'Deposito Emas Saya'.
Lukisan ini menggambarkan seorang pria berkulit hitam dan berbadan kekar tengah menjaga batangan emas yang dipajang bagai dinding sambil membawa senjata yang terbuat dari emas juga. "Ia punya ketertarikan pada power dan terbiasa menampilkan karakter kuat berkulit hitam dan raut wajah angsty," kata Aviandari saat menjelaskan karya ini pada kumparan, Jumat (30/8).
ADVERTISEMENT
6. Arthur Fleischmann
Pulau Dewata, Bali, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata primadona Indonesia, baik bagi wisatawan dalam maupun luar negeri. Keindahan budaya dan alamnya mampu memikat siapapun yang datang ke pulau tersebut, tak terkecuali Arthur Fleischmann.
Seniman yang lahir di Slovakia itu terpikat pada pesona Bali dan juga keindahan wanitanya dan mengabadikan mereka dalam karya fotografi, lukisan, serta patung. Seluruh foto yang ditangkap Fleischmann bisa kamu temukan di Art Jakarta 2019, dalam sebuah ruangan berpintu lengkung dengan dinding bercat warna hijau toska.
Sepanjang mata memandang, kamu bisa menemukan potret lawas Bali. Ketika para wanita belum memakai kebaya dan Bali masih sangat kental dengan suasana pedesaannya yang indah dan menenangkan. Dua orang wanita yang menjadi model fotografinya adalah Ni Rmpang dan Ni Runding.
ADVERTISEMENT
7. You Ji In: 'North, K2'
Rasanya seluruh masyarakat dunia tahu bahwa hubungan antara Korea Selatan dengan Korea Utara memang kurang baik. Apalagi ketika kini Korea Utara mulai membuka diri dan memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk dapat datang ke negaranya dan berwisata, banyak orang berbondong-bondong hendak datang dan melihat sendiri bagaimana kondisi masyarakat di sana.
Seniman asal Korea bernama You Ji In kemudian mengangkat tema ini dan membawakannya lewat media cermin. Dalam karyanya yang dipajang di Art Jakarta 2019, kamu bisa menyaksika slogan propaganda dari Korea Utara ditampilkan dalam berbagai ikon yang juga berasal dari media cetak setempat.
"You Ji In bicara tentang kondisi sosial politik di perbatasan Korea yang terefleksi dalam kondisi tidak sempurna, translasi dari kondisi daerah di sana," kata pria pemandu seni yang tidak menyebutkan namanya itu.
ADVERTISEMENT
Nah, dari ketujuh spot seni seru di Art Jakarta tahun ini, mana yang paling ingin kamu sambangi?
ADVERTISEMENT