7 Tips Buat Perempuan yang Ingin Solo Traveling Pertama Kali

8 Maret 2019 17:48 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveling di Yunani. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveling di Yunani. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Bukan cuma laki-laki saja, perempuan kini juga punya kesempatan yang sama untuk keliling dunia dan menjadi traveler untuk memuaskan passion. Indonesia saja, bahkan punya sosok traveler perempuan yang juga menjadi travel blogger, sekaligus pelopor penulis buku perjalanan, yaitu Trinity.
ADVERTISEMENT
Selain Trinity, pastinya masih ada lagi wanita-wanita tangguh lainnya yang siap melanglang buana, berpetualang untuk memuaskan hasrat dan passion traveling mereka. Sebut saja Riyani Djangkaru, Kadek Arini, Marischka Prudence, Butet Manurung, Nadine Chandrawinata, dan masih banyak lagi.
Deretan traveler wanita Indonesia Foto: Instagram/@trinitytraveler, @r_djangkaru, @inditdijakarta, @kadekarini, @nadinelist, @marischkaprue
Mereka jadi bukti bahwa wanita juga sama tangguhnya dengan pria, dan wanita juga pasti bisa traveling sendirian. Untuk memperingati Hari Perempuan atau International Women Day yang jatuh pada 8 Maret, kumparan telah merangkum tujuh tips solo traveling bagi kamu yang hendak menantang diri bertualang ke negeri orang.
1. Usahakan untuk Tiba di Tujuan pada Siang Hari
Ilustrasi Solo Traveling Foto: Dok, shutterstock
Untuk alasan keamanan, rencanakan jadwal keberangkatanmu sebaik mungkin dengan jadwal tiba di kota tujuan pada siang hari. Jadwal tiba pada siang hari akan memudahkanmu untuk melakukan eksplorasi di kota tujuan, mencari transportasi, dan juga penginapan.
ADVERTISEMENT
Jika tersesat pun, kamu punya peluang lebih besar menemukan orang yang tepat untuk ditanya. Selain itu, tiba terlalu malam dan sendirian akan membuatmu jadi sasaran empuk taksi gelap yang menaikkan harga sesuka hati, karena tahu kamu tidak punya pilihan lain.
2. Hindari Menggunakan Barang Branded dan Perhiasan Mewah
Ilustrasi perhiasan mewah Foto: Pixabay
Masih soal keamanan, saat solo traveling, ada baiknya kamu tidak menggunakan perhiasan mewah dan mahal, seperti cincin, kalung, gelang, atau anting-anting. Kamu bisa mengenakan aksesoris kesukaanmu itu saat pesta atau dinner ketika berada di kotamu sendiri.
Pasalnya, dengan mengenakan aksesoris mewah dan mahal, kamu akan lebih mudah menjadi target perampokan. Atau setidaknya dikenakan tarif yang lebih mahal karena benar-benar tampak seperti orang asing, bukan penduduk lokal.
ADVERTISEMENT
3. Pakai Pakaian yang Tepat dan Sesuai
com-Solo traveling Foto: Shutterstock
Berpakaian secara minim atau berlebihan sebaiknya kamu hindari saat hendak solo traveling. Apalagi jika kamu traveling di negara atau kota yang punya predikat kurang aman bagi wanita.
Sebelum memulai perjalanan, kamu bisa mencari tahu terlebih dahulu cara berpakaian penduduk lokal, untuk mengetahui tata cara berbusana yang tepat. Travel blogger, Trinity dalam novelnya 'The Naked Traveler' memberikan saran membawa kain bali untuk berjaga-jaga.
Ilustrasi Scarf Foto: Thinkstock
Kain bali dengan teksturnya yang tidak terlalu tebal, ringan, dan punya corak menarik bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan mendesak. Mulai dari sprei, sarung bantal, selimut, syal, rok, atau kain tambahan untuk menutupi tubuh ketika berada di tempat ibadah kala traveling di negeri orang.
ADVERTISEMENT
4. Boleh Ramah, Tapi Jangan Terlalu Ramah
Ilustrasi Smart Traveling Foto: Booking.com
Salah satu kenikmatan saat jadi solo traveler adalah mendapat teman baru dengan bersikap ramah dan mengajak ngobrol orang lain, terutama pegawai hotel. Dengan bersikap ramah, orang-orang akan merasa familiar denganmu dan tidak segan memberikan informasi traveling yang tepat untuk kamu.
Selain jadi punya teman baru, dengan memiliki teman di kota tujuanmu, kamu akan cenderung merasa lebih aman, karena punya teman yang bisa ditanya atau dimintai bantuan jika terjadi sesuatu.
Kamu bebas mengunggah apapun di sosial media. Foto: Thinkstock
Meski begitu, tetaplah menjaga diri dan jangan terlalu terbuka. Simpan informasi pribadi untuk dirimu sendiri dan jangan membagikannya dengan orang lain. Bahkan ketika kamu hendak update di media sosial, jangan menunjukkan lokasimu terlalu spesifik, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
5. Abaikan Panggilan Iseng dari Orang Asing atau Pemberian Gratis
Ilustrasi wanita traveling dengan kereta api Foto: Shutter Stock
Ketika berjalan sendirian tanpa teman, pastinya kamu akan mendapat tatapan tajam dari pria yang ada di pinggir jalan, gurauan, atau mungkin catcall. Meski merasa tidak nyaman, lebih baik kamu terus berjalan ke arah tujuan dan mengabaikannya.
Begitu pula apabila tiba-tiba ada orang asing yang menawarkanmu tumpangan, makanan, atau minuman gratis tanpa aling-aling. Sebisa mungkin tolaklah dengan tegas dan sopan, kemudian pergi menjauh dari tempat kejadian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Memakai Cincin Palsu
Ilustrasi cincin pernikahan. Foto: Thinkstockphotos.com
Ketakutan terbesar wanita saat solo traveling tentunya adalah soal keamanan. Bagaimana wanita bisa merasa aman tanpa ada tatapan initimidasi dari pria atau gangguan-gangguan nonverbal, seperti catcall atau rayuan genit dari orang asing yang membuat kamu merasa tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindarinya, kamu bisa menyiapkan cincin palsu untuk dikenakan pada jari manismu saat traveling. Cincin ini bisa jadi barang bukti ketika kamu mengatakan telah menikah saat menghindari orang-orang iseng yang genit.
Dalam wawancara kumparan pada bulan April 2018 lalu dengan travel blogger, Kadek Arini, ia menyarankan untuk membawa foto keluarga (lawan jenis) sebagai 'penyelamat', ketika diganggu oleh orang-orang yang tidak diinginkan.
7. Bawa Peluit atau Benda yang Bisa Mengeluarkan Suara Keras
Peluit (ilustrasi) Foto: Ben Stansall
Dilansir Travel on the Brain, kamu disarankan untuk membawa peluit atau benda-benda lainnya yang bisa mengeluarkan suara keras saat traveling sendirian untuk berjaga-jaga. Peluit bisa digunakan ketika kamu tersesat atau membutuhkan pertolongan dan tak punya suara untuk mencari bantuan.
ADVERTISEMENT
Apalagi karena beberapa negara yang tidak memperbolehkan penggunaan pepper spray. Selain itu, peluit akan lebih mudah untuk dibawa dan digapai ketika dibutuhkan ketimbang pepper spray.