7 Tradisi Unik Perayaan Idul Fitri di Berbagai Negara

22 Mei 2020 10:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Muslim di Medan seusai melaksanakan Salat Idul Fitri Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Umat Muslim di Medan seusai melaksanakan Salat Idul Fitri Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari dan kita akan segera berpisah dengan bulan suci. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, berakhirnya Ramadhan kemudian ditandai dengan Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan oleh seluruh umat Islam di dunia.
ADVERTISEMENT
Uniknya, meskipun sama-sama merayakan Idul Fitri, nyatanya setiap negara memiliki perayaan yang berbeda-beda. Biasanya hal ini disesuaikan dengan kultur dan budaya di setiap negara.
Bicara tentang perayaan, berikut kumparan rangkum tradisi unik perayaan Idul Fitri di berbagai negara.
1. Amerika Serikat
Khutbah Idul Adha tahun 2018 di kota New York. Jemaah terbesar di kota dan salah satu jemaah terbesar di Amerika. Lebih 10.000 jemaah memadati lapangan sekolah Jamaica Queens NYC. Foto: Dok. Shamsi Ali
New York, Amerika Serikat memiliki jumlah penduduk Muslim lebih dari 700.000 jiwa. Sama seperti di negara lainnya, perayaan Idul Fitri di kota di AS ini mencakup dengan ibadah Idul Fitri, festival, dan permainan di jalanan.
Biasanya, salat Id di New York diadakan di kelima borough dan Masjid At-Taqwa Brooklyn. Pada tahun 1980-an, komunitas Muslim menggunakannya sebagai lokasi kampanye anti narkoba yang menyebabkan ditutupnya lebih dari 15 rumah obat di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena masjid tersebut tidak dapat menampung banyak orang, jemaah salat Id akan membawa sajadah dan salat di pinggir jalanan. Penduduk Muslim di AS biasanya merayakan Lebaran dengan sederhana, tenang dan khusyuk.
Sejumlah warga menerapkan social distancing saat bersantai di Domino Park, Brooklyn, New York, AS, Sabtu (16/5). Foto: Reuters/Eduardo Munoz
Bahkan, penetapan hari raya pun dilakukan dengan berbagai metode, sehingga terkadang masyarakat sering tidak menyadari bahwa Idul Fitri sudah mendekat. Ketika hari raya, akan tampak sekali keanekaragaman budaya, yaitu dengan banyaknya para pendatang.
Sebelum melakukan salat Id, biasanya mereka lebih dulu menyiapkan makanan atau snack untuk menyambut tamu serta keluarga. Momen Lebaran di AS juga ditandai dengan penggunaan pakaian formal maupun adat daerah asal.

2. Turki

Bayram, Tradisi lebaran Foto: Shutter stock
Di Turki Hari Raya Idul Fitri dikenal dengan nama Ramadhan Bayram atau Seker Bayram yang memiliki arti Perayaan Manisan. Sama seperti negara Muslim lainnya, orang Turki juga pergi ke masjid, dan berkumpul bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Yang membedakan, jika anak-anak di negara lain mendapatkan uang hari raya, di Turki anak-anak akan mengunjungi rumah tetangga untuk mengucapkan hari raya. Lalu sebagai hadiah, mereka akan mendapatkan permen atau makanan khas seperti Baklava.
Selain itu, Turki juga punya tradisi Idul Fitri yang tak kalah unik. Di negeri sufi itu tiap Hari Raya Idul Fitri, hanya kaum prianya saja yang berangkat ke masjid untuk menunaikan salat Id, sementara kaum wanita tetap tinggal di rumah.

3. Malaysia

ilustrasi anak menerima uang lebaran Foto: Shutterstock
Hari pertama Lebaran biasanya orang-orang Malaysia mengenakan pakaian tradisional baju Melayu untuk lelaki dan baju kurung atau kebaya untuk wanita. Sangat langka menemukan orang lokal memakai pakaian busana Muslim modern, kecuali pendatang yang kebetulan sedang berlebaran di Malaysia.
ADVERTISEMENT
Sama seperti di Indonesia, warga Malaysia juga merayakan Lebaran dengan 'mudik' ke kampung halaman. Istilah 'mudik' biasa disebut warga Malaysia sebagai 'Balik Kampung'. Balik kampung biasanya dilakukan seminggu sebelum hari raya.

4. China

Suasana Idul Fitri, di Shanghai, China. Foto: REUTERS/Aly Song
Islam memang merupakan agama minoritas di China, tetapi bukan berarti jumlah Muslim di negara ini sedikit. Di China, sekitar 25 juta penduduknya adalah Muslim yang berasal dari Suku Uyghur dan Hui. Saat Lebaran tiba, mayoritas Muslim di China akan pergi mengunjungi makam Sayyid Ajjal.
Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar adalah gubernur pertama Provinsi Yunan yang memperkenalkan Islam, sekaligus mempraktikkan toleransi beragama di daerah tersebut. Di sana, para Muslim akan bahu membahu untuk membersihkan makam dan kemudian membaca Alquran bersama.
Petugas keamanan berjaga-jaga di pintu masuk sebuah masjid saat umat Islam merayakan Idul Fitri, di Shanghai, China. Foto: REUTERS/Aly Song
Untuk menu makanan pada perayaan Lebaran di China, biasanya masyarakat memiliki menu khas masing-masing di sejumlah wilayah. Muslim China di Utara, misalnya, mereka lebih memilih menggunakan daging sapi sebagai bahan utama dalam menu masakan mereka. Lain halnya dengan Muslim China di Selatan, mereka mengandalkan bahan makanan laut, bebek ataupun angsa.
ADVERTISEMENT

5. India

Warga Muslim saat salat Idul Fitri di Mumbai, India. Foto: REUTERS/Francis Mascarenhas
Perayaan Idul Fitri di India diawali dengan Chaand Raat yang jatuh di malam terakhir Ramadhan. Di malam Chaand Raat, orang akan pergi keluar untuk mengunjungi bazar dan berbelanja.
Perempuan India juga akan mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi tangan mereka dengan henna. Kemudian di Hari Raya Idul Fitri, Nuslim India akan merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga sambil menyantap Servai, makanan khas Lebaran di India.

6. Afghanistan

ADVERTISEMENT
Meski seringkali dikaitkan dengan teror, nyatanya perayaan Idul Fitri di Afghanistan tetap semarak. Afghanistan terkenal dengan tradisi tanding telur yang biasa disebut Tokhm-Jangi.
Dalam tradisi ini, warga dari berbagai kalangan usia berkumpul di taman dan mencoba untuk memecahkan telur rebus pada Hari Raya Idul fitri.
ADVERTISEMENT
Telur-telur itu awalnya dimasak hingga matang, kemudian didekorasi dengan berbagai desain dan warna. Tradisi ini dapat dimainkan oleh dua pemain atau lebih.
Jika pemain berhasil memukul dan memecahkan telur yang dibawa oleh lawannya, dia berhasil memenangkan permainan tersebut, dan sebaliknya jika telurnya pecah dalam proses penyerangan itu, ia kalah dalam pertandingan tersebut.

7. Indonesia

Peserta membawa obor dan bendera palestina saat mengikuti pawai takbiran Idul Fitri 1440 Hijriah di Banda Aceh, Aceh, Selasa (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Hari Raya Idul Fitri di Indonesia lebih dikenal dengan nama Lebaran. Sama seperti di negara lainnya, orang Indonesia juga akan bangun lebih pagi dan berkumpul di masjid atau lapangan besar untuk melaksanakan salat Id.
Namun, sebelum Hari Raya Idul Fitri masyarakat Indonesia juga memiliki tradisi tersendiri. Pada malam Lebaran, umat Islam di Indonesia biasanya tumpah ruah ke jalan atau masjid untuk mengumandangkan takbir.
ADVERTISEMENT
Takbiran biasa dilakukan keliling oleh masyarakat. Kegiatan ini juga biasa diiringi oleh tabuhan bedug yang begitu khas. Tradisi ini menunjukkan kebersamaan antarsesama Muslim di hari raya.
Suasana di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Yang unik, di Indonesia momen Lebaran juga dimanfaatkan untuk saling memaafkan. Para keluarga akan saling mengunjungi tetangga untuk mengucapkan selamat hari raya, sekaligus untuk meminta maaf atas kesalahan yang pernah dibuat.
Orang-orang akan memakai pakaian baru, sementara anak-anak akan berkeliling untuk mendapatkan uang lebaran atau THR. Terakhir, momen lebaran juga dimanfaatkan untuk berkumpul bersama seluruh keluarga besar dan menikmati ketupat, rendang, opor ayam dan beragam kue kering.