Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
7 Tradisi Unik saat Imlek, Pantangan Makan Bubur hingga Bagi-bagi Angpao
1 Februari 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir berbagai sumber, menurut sejarahnya, Imlek nyatanya menjadi salah satu perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa.
Tradisi ini diperkirakan sudah ada sejak 4.000 tahun lalu dan seiring perkembangan zaman, tradisi perayaan Imlek mulai terbentuk dan dilakukan secara turun-temurun.
Sebenarnya ada banyak sekali tradisi yang dijalani saat perayaan Imlek ini. Penasaran apa saja? Yuk, simak ulasannya.
1. Membersihkan Rumah
Membersihkan rumah merupakan salah satu tradisi yang biasanya dilakukan masyarakat Tionghoa sebelum Imlek. Kegiatan ini dilakukan satu hari sebelum Imlek tiba.
Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa membersihkan rumah berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Untuk itu, mereka akan membersihkan seisi rumah yang dipercaya akan membawa keberuntungan di tahun ini.
Sebaliknya, jika membersihkan rumah saat Imlek, maka akan membuang keberuntungan di tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Menghias Rumah
Selain bersih-bersih rumah, masyarakat Tionghoa biasanya juga akan menghias atau mendekorasi rumah dengan berbagai pernak-pernik Imlek.
Kebanyakan dari mereka melakukan pengecetan ulang atau menempelkan hiasan berupa kalimat-kalimat baik. Semua hiasan yang digunakan pada perayaan ini didominasi oleh warna merah.
3. Identik dengan Warna Merah
Perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan penggunaan warna merah. Dalam tradisi China, merah dianggap sebagai warna keberuntungan, energi positif, kesuburan, hingga membawa keberkahan. Selain itu, warna merah juga menjadi simbol harapan di tahun baru, di mana segala kesedihan akan sirna dan digantikan dengan kebahagiaan.
Masyarakat Tionghoa juga bakal mengenakan pakaian serba merah. Dengan mengenakan baju baru berwarna merah di hari Imlek, maka hoki dan nasib baik pun diharapkan akan menghampiri sepanjang tahun.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, warna merah juga digunakan untuk lampion atau lentera yang digantungkan di beranda rumah, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, toko, hingga pasar.
4. Membuat Hidangan Khas Imlek
Sama seperti hari besar lainnya, Imlek juga dirayakan dengan berbagai makanan khasnya. Beberapa makanan khas Imlek adalah kue keranjang dan jeruk.
Tapi enggak hanya itu saja, setidaknya ada 12 jenis makanan yang minimal harus ada saat Imlek.
Tiap makanan yang tersaji tersebut memiliki maknanya masing-masing. Contohnya, seperti kue lapis legit yang dimaknakan sebagai kue pembawa rezeki yang berlapis-lapis.
5. Pantangan Makan Bubur
Jika hidangan kue keranjang atau jeruk kuning menjadi makanan khas saat perayaan Imlek, bubur menjadi salah satu hidangan yang justru tidak boleh dimakan masyarakat Tionghoa saat Imlek.
ADVERTISEMENT
Bubur menjadi makanan yang pantang disajikan saat perayaan Imlek, sebab disimbolkan sebagai lambang kesusahan.
6. Pesta Kembang Api dan Petasan
Enggak hanya tahun baru Masehi saja, Tahun Baru China juga diwarnai dengan pesta kembang api dan petasan. Selain memeriahkan perayaan Imlek, petasan dan kembang api menjadi salah satu tradisi masyarakat Tionghoa.
Mereka percaya bahwa petasan dan kembang api dapat mengusir roh jahat dan juga nasib buruk di tahun-tahun sebelumnya.
7. Bagi-bagi Angpao
Terakhir, bagi-bagi uang atau angpao juga menjadi salah satu tradisi yang mewarnai perayaan Imlek.
Angpao adalah amplop merah berisi sejumlah uang yang umumnya diberikan kepada anak-anak, anggota keluarga yang belum menikah, atau orang tua. Biasanya, angpao diberikan saat malam sebelum perayaan Imlek atau pagi hari saat bersembahyang di vihara.
ADVERTISEMENT
Angpao diberikan dengan harapan, penerima angpao dilimpahkan rejeki dan keberuntungan selama Tahun Baru.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )