85 Juta Warga China Plesiran Saat Libur Hari Buruh

6 Mei 2020 11:54 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan mengunjungi Gerbang Mutianyu Tembok Besar China pada hari libur Hari Buruh di Beijing, Kamis (1/5). Foto: REUTERS / Thomas Peter
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan mengunjungi Gerbang Mutianyu Tembok Besar China pada hari libur Hari Buruh di Beijing, Kamis (1/5). Foto: REUTERS / Thomas Peter
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah berjibaku selama dua bulan melawan virus corona, warga China kini bisa kembali melanjutkan kehidupan normal seperti sediakala, setelah status lockdown melonggar.
ADVERTISEMENT
Negeri Tirai Bambu tersebut mencatat hampir 85 juta warganya berbondong-bodong melakukan perjalanan wisata dalam tiga hari liburan hari buruh atau May Day yang mulai pada 1 Mei lalu.
Pada Minggu (3/5), Kementerian Pariwisata China mencatat bahwa jumlah tersebut telah menghasilkan 4,97 miliar dolar Amerika atau setara Rp 75 triliun pendapatan wisata. Pada hari itu, setidaknya ada 30,94 juta warga China yang melakukan perjalanan domestik.
Dilansir China Global Television Network (CGTN), Kementerian Transportasi sebelumnya memperkirakan rata-rata ada 23,36 juta perjalanan per hari akan terjadi dalam lima hari libur Hari Buruh.
Suasana Cap Go Meh di Forbidden City, Beijing Foto: Marcia Audita/kumparan
Menurut Beijing Gardening and Greening Bureau, ada 1,030 taman di Beijing yang menyambut 1,67 juta pengunjung dalam dua hari pertama libur May Day.
ADVERTISEMENT
35 tempat wisata diharapkan dapat mempersiapkan lonjakan arus wisata, termasuk Taman Jingshan dan Summer Palace, yang mengharuskan semua wisatawan memesan tiket secara online sebelum kunjungan mereka sebagai tindakan pencegahan.
Pada 2 Mei lalu, pukul 01:00 waktu China, tiket masuk ke Taman Jingshan, yaitu taman lanskap kerajaan yang menghadap gerbang utara Kota Terlarang, sudah terjual habis selama pekan liburan Hari Buruh tersebut.
Sejumlah wisatwan mengunjungi Tembok Besar China pada hari libur Hari Buruh di Beijing, Kamis (1/5). Foto: REUTERS / Thomas Peter
Biasanya, Hari Buruh merupakan minggu 'emas' bagi sektor pariwisata domestik. Apalagi Beijing sudah mulai menurunkan status darurat dan mencabut persyaratan karantina bagi wisatawan domestik yang berasal dari kawasan rendah risiko.
Meski begitu, beberapa tempat wisata telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan pengunjung memakai masker, menunjukkan kode kesehatan dari aplikasi ponsel, hingga pengukuran suhu tubuh. Wisatawan yang demam atau batuk akan ditolak masuk.
ADVERTISEMENT
Sejak awal Mei sudah tidak ada lagi kasus baru atau kematian akibat corona terjadi di China.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!