Ada Taman Patung Tanpa Pakaian di Norwegia
ADVERTISEMENT
Nama Norwegia mungkin saja tak semenarik Prancis, Inggris, Belanda, atau Spanyol. Selain karena tak banyak traveler Indonesia yang jalan-jalan ke sana, popularitas Norwegia di telinga orang Indonesia awam memang tidak setinggi keempat negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Padahal, negara yang dijuluki sebagai The Island of 100.000 lakes tersebut menyabet predikat sebagai salah satu negara terbahagia di dunia. Enggak cuma itu saja, buat kamu penyuka seni patung, Norwegia rasanya harus masuk ke dalam bucket list milikmu.
Soalnya, di Norwegia terdapat sebuah tempat wisata unik dan ikonik berupa taman patung. Eits, enggak sekadar taman patung biasa, lho.
Taman ini memiliki patung manusia dalam berbagai emosi dan usia yang dikerjakan hanya oleh satu orang seniman saja. Vigeland Sculpture Park, itulah nama yang disematkan pada taman patung ternama yang berada di Ibu Kota Norwegia, Oslo.
Kamu bisa menemukan taman tersebut di sepanjang jalan raya Frogner Park Oslo. Di dalamnya terdapat 212 patung manusia dalam berbagai tahap kehidupan.
ADVERTISEMENT
Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang lanjut usia. Menariknya lagi, patung-patung yang dipamerkan di Vigeland Sculpture Park seakan menunjukkan sisi humanis dalam diri manusia.
Setiap patung di Vigeland Sculpture Park tampak seperti tengah menonjolkan perasaan terdalam mereka. Patung-patung itu sengaja dibuat tanpa pakaian, sehingga terasa lebih dekat dengan manusia, tanpa embel-embel materi.
Raut wajah dan aktivitas yang tengah dikerjakan patung seakan membuat kamu ikut serta berada di dalam kondisi yang tengah mereka alami. Alhasil, kamu bisa merasakan setiap emosi yang tertera.
Vigeland Sculpture Park terbagi menjadi lima kawasan, yaitu gerbang utama, jembatan dengan patung anak yang bermain bersama, air mancur, Monolith, dan The Wheel of Life. Di antara beragam patung manusia tersebut, terdapat beberapa patung terkenal di Norwegia.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja patung anak laki-laki yang sedang marah atau yang dinamai sebagai The Angry Boy (Sinnataggen) dan kawasan pusat tugu manusia yang ditandai dengan menara manusia yang menjulang tinggi bernama Monolith (Monolitten).
Dan yang terakhir adalah The Wheel of Life (Livshjulet), yaitu rangkaian patung yang bercerita tentang siklus hidup manusia. The Wheel of Life berada di dekat air mancur yang dikelilingi sekitar 20 pepohonan dengan patung.
Rangkaian patung The Wheel of Life didesain menyerupai empat tahap kehidupan manusia, seperti masa anak-anak, dewasa, orang tua, dan lansia. Keempat tahapan kehidupan itu kemudian disatukan dalam sebuah patung berbentuk lingkaran yang menjadi representasi siklus.
Sedangkan Monolith yang terkenal bisa kamu temukan lewat patung menara manusianya yang ikonik. Memiliki tinggi hampir mencapai 18 meter, Monolith dibangun dari sebuah balok granit.
ADVERTISEMENT
Menunjukkan 121 figur yang menginterpretasikan kerinduan manusia mencari hal spiritual. Pemahatan Monolith membutuhkan waktu selama 14 tahun dan dikerjakan oleh seorang desainer dan tiga pemahat.
Terbuat dari perunggu, besi, dan granit, patung yang berada di Vigeland Sculpture Park di Norwegia dibuat sendiri oleh seniman patung terkemuka Norwegia bernama Gustav Vigeland. Vigeland bertanggung jawab penuh atas desain taman, patung, dan arsitektur.
Keunikan lain dari Vigeland Sculpture Park adalah bentuk patungnya yang telanjang atau tidak menggunakan pakaian, kecuali patung yang menggambarkan Gustav sendiri.
Alasannya adalah Gustav Vigeland ingin agar taman patungnya menampilkan karya yang tidak lekang oleh waktu. Karena dengan desainnya yang khas, pengunjung dan penikmat seni mampu dengan mudah mengenali patung yang berasal dari masa 1920-1930an tersebut.
Dibangun pada 1939-1949, Vigeland Sculpture Park merupakan salah satu bentuk alat tukar Gustav bagi Pemerintah Kota Oslo. Pada masa hidupnya, ia meminta pemerintah setempat untuk membangun sebuah studio dan rumah untuknya, yang imbalannya berupa karya-karya yang ia buat selama hidup.
ADVERTISEMENT
Karya-karya tersebut berupa Vigeland Sculpture Park dan Vigeland Museum. Dikunjungi sekitar satu juta pengunjung setiap tahunnya, hingga saat ini karya Gustav menjadi salah satu atraksi populer menarik di Kota Oslo.
Bukan cuma itu, Vigeland Sculpture Park juga menjadi taman patung terbesar di dunia yang dibuat hanya oleh satu orang seniman.
Sayangnya selama 10 tahun pengerjaan, Vigeland tidak dapat melihat dan menikmati sendiri karyanya di Vigeland Sculpture Park. Karena ia meninggal pada tahun 1943, saat taman masih dalam masa pengerjaan.
Buka selama 24 jam, kamu bisa berkunjung ke Vigeland Sculpture Park secara cuma-cuma alias gratis. Bagi kamu yang masih merasa 'kurang' dengan pameran patung manusia di taman, kamu dapat juga berkunjung ke Vigeland Museum yang letaknya tidak jauh dari taman.
Vigeland Museum adalah bekas rumah sekaligus studio yang diberikan Pemerintah Oslo pada Gustav Vigeland. Rumah dan studio itu kemudian digunakan semasa hidup untuk membuat karyanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masih ada pula Kafe Vigeland bagi kamu yang hanya ingin kongkow sejenak menikmati pagi dan sore dengan pemandangan apik Vigeland Sculpture Park.
Jika kamu ingin membeli merchandise atau souvenir sebagai oleh-oleh, maka kamu bisa menyambangi Vigeland Visitors Center. Pusat oleh-oleh itu berada di gerbang utama Vigeland Sculpture Park. Tertarik berkunjung?