Adaptasi New Normal, Naik Roller Coaster di Jepang Kini Dilarang Teriak

28 Mei 2020 17:50 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Roller Coaster. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Roller Coaster. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tempat-tempat wisata di dunia mulai membuka diri dengan menyesuaikan era new normal setelah pandemi. Seperti yang dilakukan Jepang dengan mulai membuka kembali taman hiburannya secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Dilansir Japan Today, beberapa kelompok operator wahana taman bermain Jepang merilis pedoman tentang cara beroperasi dengan aman di era new normal setelah masa pandemi. Isi pedoman itu mencakup pengunjung diharuskan menggunakan masker dan dilarang berteriak di wahana ekstrem seperti roller coaster.
“Pedoman ini tidak akan membuat kasus menjadi nol, tetapi akan mengurangi risiko infeksi,” kata operator.
Kemudian pada atraksi perkelahian pahlawan super juga dilarang meminta dukungan penonton untuk menghindari teriakan. Hal itu dilakukan untuk mencegah paparan virus corona yang terbang di udara.
Ilustrasi Roller Coaster. Foto: Shutter Stock
Aturan menjaga jarak sosial juga termasuk dalam pedoman itu. Pada wahana rumah hantu, para hantu yang bersembunyi harus menjaga jarak aman dengan pengunjung.
ADVERTISEMENT
Staf dengan kostum karakter lucu seperti boneka biasanya menjadi favorit anak-anak. Biasanya mereka akan datang untuk memeluk atau sekadar tos. Tapi kini para staf dengan kostum ini dilarang bersentuhan dan harus menjaga jarak.
Pertunjukan tiga dimensi juga tidak boleh beroperasi, kecuali kacamata khusus yang digunakan pengunjung bisa benar-benar dibersihkan satu persatu.
Para pedagang yang berjualan di taman pun dilarang untuk mengeluarkan mainan atau sampel makanan yang bisa dicoba oleh anak-anak. Hal itu untuk mencegah banyaknya sentuhan.
Sementara itu, Pemerintah Jepang mulai mencabut keadaan darurat nasional setelah penurunan tajam kasus virus corona. Kini masyarakat diharuskan untuk beradaptasi dengan sistem new normal dengan membuka berbagai sektor pariwisatanya.
ADVERTISEMENT
Laporan Hutri Dirga Harmonis
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)