Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sudah 11 kali maskapai asal Malaysia, AirAsia, berhasil meraih penghargaan sebagai World’s Best Low-Cost Airlines 2019. Adapun maskapai berkode AK ini mendapatkan gelarnya dari Skytrax, lembaga independen yang mengelola penilaian penerbangan.
ADVERTISEMENT
Selain kategori World’s Best Low-Cost Airlines 2019, Skytrax juga memberikan gelar lainnya, mulai dari Best Inflight Entertainment, World's Best Airlines, Best Cabin Crew, hingga Best Airport Service. Adapun lembaga yang berbasis di London, Inggris, yaitu Skytrax, mengumumkan pemenang dalam acara World Airline Awards 2019, yang berlangsung di Musée de l'Air et de l'Espace du Bourget, Prancis pada Selasa (18/6).
Setelah AirAsia menduduki peringkat pertama, posisi kedua dipegang oleh EasyJet, maskapai Low Cost Carier (LCC) yang berbasis di Bandara London Luton. Kemudian disusul oleh Noerwegian, maskapai berkode DY yang didirkan sejak 1993 silam.
Kemudian peringkat empat diraih oleh Southwest Airlines, yang didirikan oleh Herb Kelleher dan Rollin King. Lalu peringkat lima dipegang oleh AirAsia X, anak perusahaan dari AirAsia.
Sementara maskapai dari Indonesia diwakili oleh maskapai berbiaya murah, Citilink. Anak perusahaan Garuda Indonesia dengan slogan Better fly Citilink, Your Right Link ini berhasil menduduki peringkat ke 20.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih lengkapnya, berikut 20 maskapai berbiaya murah terbaik dunia versi Skytrax:
1. AirAsia
2. EasyJet
3. Noerwegian
4. Southwest Airlines
5. AirAsia X
6. Jetstar Airways
7. WestJet
8. IndiGo
9. Ryanair
10. Eurowings
11. Scoot
12. Jetstar Asia
13. PAL Express
14. Peach
15. Vueling Airlines
16. Air Canada rouge
17. LEVEL
18. Jet2.com
19. Flynas
20. Citilink
Untuk menentukan para pemenang, Skytrax melakukan survei independen kepada pelanggan serta menilai layanan kabin, situasi dan kondisi bandara, hingga produk yang ditawarkan oleh maskapai. Pihaknya melakukan survei sejak September 2018 hingga Mei 2019.
Pernah menggunakan maskapai berbiaya murah di atas?