Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ajojing di Kolam Renang, Cara Ribuan Warga Wuhan Rayakan Kembalinya Hidup Normal
20 Agustus 2020 7:36 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, selama akhir pekan, Maya Beach Water Park yang populer di Wuhan diserbu banyak pengunjung. Mereka asyik bermain air sambil mengenakan pakaian renang dan kacamata untuk festival musik elektronik.
Banyak yang duduk-duduk di atas perahu karet atau berendam di air setinggi dada. Taman air itu dibuka lagi pada Juni setelah Wuhan dibuka secara bertahap usai berakhirnya lockdown, dan pembatasan ketat untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
Karena diskon besar-besaran yang mereka berikan, kolam renang ini bisa mendapatkan lebih dari 15.000 pengunjung setiap momen weekend. Seorang penampil di atas panggung terlihat melambaikan tangan ke arah penonton, yang berdesakan di air dan melambaikan tangan mereka juga.
Beberapa orang mengabadikan momen ini dengan ponsel yang dibungkus kantong plastik dan terkalung di leher mereka. Sejumlah penonton juga mengenakan jaket pelampung, tapi tak ada satu pun yang mengenakan masker saat DJ dengan headphone kuning cerah beraksi di atas panggung.
Suasana pesta yang ramai tanpa adanya atribut masker dan jarak sosial menjadi hal yang menakutkan bagi banyak negara di dunia yang masih bergulat dengan virus mematikan tersebut. Hingga saat ini, lebih dari 21 juta orang di dunia telah terinfeksi virus corona .
ADVERTISEMENT
Namun di Wuhan, kehidupan berangsur-angsur kembali pulih sejak kota metropolis mencabut kebijakan lockdown sejak awal April lalu. Sempat menjadi titik episentrum utama pandemi Covid, 19, kini kota tersebut mengkonfirmasi adanya nol kasus virus corona sejak pertengahan Mei.
Sebagai upaya peningkatan ekonomi lokal, pemerintah Hubei menawarkan akses masuk gratis ke 400 lokasi wisata di seluruh provinsi. China sebagian besar telah mengendalikan epidemi domestiknya, tetapi penyebaran virus corona yang masih terjadi dan banjir parah di musim panas telah memperburuk anjloknya perekonomian negeri tirai bambu itu.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona ).