Akibat Over-Tourism, Keledai di Santorini Derita Masalah Kesehatan

22 April 2019 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keledai membawa pengunjung di Santorini, Yunani Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Keledai membawa pengunjung di Santorini, Yunani Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak tahu Santorini? Pulau yang berada di Yunani menjadi salah satu destinasi wisata populer yang ramai dikunjungi wisatawan dunia. Bangunannya bernuansa Yunani dengan dominasi warna putih.
ADVERTISEMENT
Terletak di lokasi yang berundak-undak dan berbatasan dengan laut, lanskap laut, matahari terbit dan terbenam, serta pantai yang indah jadi romantisme menarik yang bisa kamu nikmati setiap harinya saat berada di Negeri Para Dewa tersebut.
Salah satu pengalaman unik, tradisional, dan otentik yang bisa kamu coba saat berlibur di Santorini adalah menunggangi keledai. Karena keledai telah lama dijadikan sebagai moda transportasi oleh penduduk Yunani, khususnya di Pulau Santorini.
Pengunjung mengantre untuk menaiki keledai di Santorini Foto: Shutter Stock
Wajar saja, setiap pengunjung yang datang ke Santorini pastinya tidak akan melewatkan aktivitas ini. Terlebih menunggang keledai biasanya dilakukan untuk mendaki anak tangga di Santorini yang terhitung curam. Sehingga turis dapat lebih mudah untuk mencapai area puncak dan melihat pemandangan dari atas ketinggian.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang hendak melakukan hal yang sama, nampaknya harus berpikir dua kali. Sebab, baru-baru ini muncul kampanye yang mendesak turis untuk tidak menggunakan keledai saat menjelajah Santorini. Hal ini disebabkan oleh banyaknya keledai yang kini menderita masalah kesehatan karena over-tourism.
Apa hubungannya? Over-tourism membuat keledai di Santorini mesti bekerja lebih keras. Sering kali keledai ditumpangi oleh turis-turis yang membawa banyak barang, sehingga beban yang harus ditanggung keledai jadi lebih berat.
Keledai di Santorini juga terkadang terpaksa mengangkut turis yang kelebihan berat badan. Serta menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari yang terik dengan akses menuju tempat teduh atau tempat air yang sulit. Karenanya keledai di Santorini menderita cedera tulang belakang, kelelahan, dan juga luka pada bagian pelana.
ADVERTISEMENT
Melihat hal ini, pada bulan Oktober 2018 lalu, Pemerintah Santorini melarang turis yang memiliki berat badan lebih dari 220 pounds atau sekitar 99,7 kilogram untuk tidak menunggang keledai. Sedangkan pada tahun 2019, Santorini telah membatasi kedatangan kapal pesiar dengan jumlah pengunjung maksimal 8 ribu wisatawan.
Selain memberi batasan kapasitas muatan dan jumlah wisatawan, ada pula lembaga suaka bernama Donkey Sanctuary yang meluncurkan kampanye untuk mendesak pengunjung agar tidak menunggangi keledai. Badan amal yang berbasis di Inggris tersebut bahkan telah bekerja sama dengan pihak berwenang di Santorini untuk memberikan sosialisasi pada pemilik keledai.
Agar para pemilik dapat memperlakukan keledai dengan lebih baik, memperhatikan kesejahteraan keledai, serta melatih penegak hukum setempat untuk mencari tanda-tanda penganiayaan dalam tubuh keledai. Kampanye ini disebut "In Your Hooves".
ADVERTISEMENT
"Kami berharap pengunjung di Santorini dapat membuat keputusan berdasarkan informasi tentang kesejahteraan hewan yang akan mereka lihat di sana," kata Barbara Massa, Direktur Regional The Donkey Sanctuary untuk Eropa.
Keledai di Santorini Foto: Shutter Stock
Dengan adanya desakan dan kampanye tersebut, kamu harus lebih dulu memikirkan secara matang cara menikmati Santorini, tanpa harus membahayakan kesehatan keledai yang dipekerjakan tersebut. Bagaimana menurutmu?