Alasan Kenapa Kamu Tak Boleh Sembarangan Koleksi Cap Paspor Saat Traveling

26 Juni 2021 7:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cap paspor Rusia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cap paspor Rusia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat traveling kamu akan mendapatkan cap paspor sebagai bukti kedatangan atau kepulangan dari suatu tempat. Selain menjadi kenang-kenangan dari tempat yang dikunjungi, cap paspor menjadi koleksi bagi traveler yang doyan traveling.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ternyata kamu tak boleh sembarangan untuk membubuhkan cap paspor sebagai koleksi pribadimu, lho. Karena hal itu dapat merugikan dirimu sendiri.
Ilustrasi paspor Foto: Shutter Stock
Dilansir The Sun, gara-gara cap paspor yang tidak dikeluarkan resmi oleh pihak imigrasi, kamu bisa saja bernasib seperti turis satu ini.
Beberapa waktu lalu, wisatawan Inggris gagal terbang ke Thailand gara-gara mengoleksi cap paspor baru di beberapa tempat wisata. Karena hal ini, dia juga menghabiskan uang hingga Rp 20 juta untuk membuat paspor darurat.
Ilustrasi wisatawan yang sedang traveling di tengah pandemi Foto: Dok. Pegipegi
Turis bernama Tina Sibley, ini berencana untuk terbang ke Phuket di Thailand untuk menghadiri pernikahan. Tetapi, ketika sampai di Bandara Madrid dan menaiki pesawat Qatar Airways, dia dihentikan.
Staf keamanan mengatakan, bahwa ada masalah dengan paspor Inggris miliknya. Pada halaman paspor Tina, ada beberapa stempel suvenir dari tempat-tempat wisata.
ADVERTISEMENT
Ia tak mengira bahwa stempel yang tertera di paspornya justru membuat perjalanannya menuju Thailand terhambat. Sibley pun mencurahkan kekesalannya lewat akun Facebook miliknya.
"Jangan menempelkan stempel turis ini di paspor Anda!" tulis Tina
"Saya baru saja ditolak naik pesawat ke Thailand karena ini. Saya patah hati. Paspor Anda bisa jadi tidak valid dan imigrasi semakin ketat," tambahnya.

Bedakan Cap Paspor Imigrasi dan Cap Paspor di Tempat Wisata

Ilustrasi paspor Ukraina Foto: Shutter Stock
Stempel semacam ini memang tersedia di beberapa tempat wisata, seperti Checkpoint Charlie di Berlin, Kota Ciudad Mitad del Mundo di Ekuador, Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima di Jepang, desa dengan nama Llanfairpwllgwyngyllgogerychwyrndrobwllllantysiliogogogoch yang menjadi tempat dengan nama terpanjang di Britania dan beberapa tempat lainnya. Termasuk reruntuhan kuno Machu Picchu dan Taman Nasional Vinicunca.
Ilustrasi wisatawan yang sedang traveling di Jerman Foto: Shutter Stock
Tempat-tempat ini akan memberikan stempel pada paspor wisatawan, sebagai tanda bahwa mereka telah mengunjungi tempat wisata tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ini adalah hal yang perlu diwaspadai wisatawan. Selain Inggris, beberapa negara lain seperti Australia hingga Taiwan juga memiliki aturan yang cukup ketat soal cap paspor.
Misalnya di Australia, otoritas federal setempat hanya mengakui stempel oleh perwakilan resmi dari pemerintah asing. Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengatakan perubahan atau perusakan paspor dapat membuat seseorang tertahan untuk bepergian.
Negara lain juga sama ketatnya. Di Taiwan, seorang wanita ditolak masuk setelah putrinya menambahkan stempel Hello Kitty ke paspornya, sementara siapa pun yang bepergian ke Amerika Serikat hanya boleh memiliki stempel khusus dari negara asing atau membuat catatan atau tambahan pada paspor.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)