Ang Rita Sherpa, Pendaki Legendaris Everest Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun

22 September 2020 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Everest. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Everest. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Dunia pendakian tengah berduka karena kehilangan salah satu pendaki terbaiknya. Pendaki legendaris Gunung Everest, Ang Rita Sherpa tutup usia pada usia 72 tahun.
ADVERTISEMENT
Kematiannya pun menjadi kehilangan besar bagi Nepal dan seluruh komunitas pendaki.
Dilansir BBC, pria yang dijuluki 'Snow Leopard' atau 'macan tutul salju' tersebut terkenal karena sanggup mendaki Gunung Everest 10 kali tanpa bantuan oksigen. Sesuatu yang sangat langka yang belum pernah dilakukan pendaki mana pun di dunia.
Ang Rita Sherpa (kanan), pendaki Gunung Everest sebanyak 10 kali. Foto: Gopal Chitrakar/REUTERS
Rekor dunia itu pun tercatat dalam Guinness World Records pada tahun 2017. Guinness mengakui Ang Rita sebagai satu-satunya orang di dunia yang telah mendaki Gunung Everest 10 kali tanpa tangki oksigen, antara 1983 dan 1996.
Rekor itu masih bertahan sampai sekarang. Dia juga mencapai pendakian musim dingin pertama di gunung setinggi 8.848 mdpl (29.028 kaki) itu tanpa oksigen tambahan pada tahun 1987.
ADVERTISEMENT
Ang Rita Sherpa pertama kali mencapai puncak gunung tertinggi dunia itu pada tahun 1983. Keluarganya mengatakan, dia meninggal di ibu kota Nepal, Kathmandu, pada hari Senin (21/9) karena penyakit otak dan hati yang dideritanya.
Keahliannya mendaki Gunung Everest membuatnya mendapat julukan 'Snow Leopard'. Rekan pendaki memberi penghormatan kepadanya setelah berita kematiannya tersebar pada hari Senin kemarin.
Ilustrasi Para pendaki menaiki Gunung Everest Foto: Shutter Stock
"Dia aktif seperti macan tutul salju di pegunungan dan itu unik. Itulah mengapa persaudaraan pendaki gunung memutuskan untuk memberinya gelar macan tutul salju sebagai suatu kehormatan," kata Ang Teshring Sherpa, pendaki gunung veteran Nepal dan mantan Presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.
Menurut sebuah laporan, jenazah Ang Rita telah dipindahkan ke sebuah biara di Kathmandu dan akan dikremasi akhir pekan ini.
Ilustrasi pendaki Gunung Everest. Foto: AFP
Sherpa sendiri merupakan kelompok etnis dari wilayah Himalaya yang aslinya dari Tibet. Tetapi bagi banyak orang di luar Nepal, kata 'Sherpa' kini identik dengan mereka yang bekerja sebagai pemandu gunung.
ADVERTISEMENT
Departemen Pariwisata Nepal mengatakan kontribusi Ang Rita pada pendakian Gunung Everest akan selalu diingat.
"Wisata gunung kami berhutang banyak padanya," kata Santa Bir Lama, Presiden Nepal Mountaineering Association.
Selamat jalan Ang Rita Sherpa.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)