Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal tersebut pun disayangkannya, padahal pergerakan pada sektor pariwisata sudah mulai terlihat. Sebab, persyaratan sebelumnya hanya cukup dengan tes swab antigen, wisatawan bisa masuk ke Sulawesi Selatan.
"Ini sudah mulai ada pergerakan, akan tetapi pergerakan itu agak tersendat dengan masih diwajibkannya orang PCR dan antigen. Itu bukan hanya berat secara fisik, tapi di finansial juga," ujar Didi, seperti dikutip dari Antara.
Didi menegaskan bahwa pernyataan tersebut bukan bermaksud menentang kebijakan pemerintah terkait pemulihan kesehatan masyarakat melawan pandemi COVID-19, tetapi ia juga meyakini bahwa hal itulah yang terjadi.
Maka, ASITA Sulsel berharap agar pemerintah membuka keran untuk melakukan aktivitas ke Sulsel yang merupakan destinasi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Sedangkan terkait peningkatan wisatawan, Didi menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan domestik.
ADVERTISEMENT
"Sejak Januari lalu kami siapkan pariwisata domestik, karena itulah yang paling dekat, kami tidak mau muluk-muluk berbicara wisata internasional, yang di depan mata saja dulu dan alhamdulillah sudah mulai ada pergerakan meski sedikit," ujarnya.
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sulsel
Didi mengatakan, salah satu indikator untuk melihat peningkatan jumlah wisatawan adalah dengan melihat kunjungan di Bandara Sultan Hasanuddin. Menurutnya, jumlah penumpang terus bertambah pada satu pekan terakhir.
PT Angkasa Pura I (AP I) Makassar mencatat terjadi kenaikan volume penumpang hingga 5 persen sejak satu pekan terakhir, dibanding sepekan sebelumnya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Sulsel.
Total penumpang pada 8-14 Oktober sebanyak 149.152 orang, sedangkan 15-21 Oktober 156.477 orang.
"Salah satu indikatornya di Bandara Sulhas, kami lemah di statistik tapi ada kacamata pariwisata yang kami bisa lihat, seperti ketersediaan hotel dan para pemilik bus pariwisata, itu sudah bisa diukur dari sana. Kami memang tidak punya statistik yang penting ada pergerakan," pungkas Didi.
ADVERTISEMENT
***
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com . Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.
Live Update