Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Asosiasi MICE Protes Penutupan Akses JCC Senayan, Ini Kata Pengelola
23 Januari 2025 18:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) menutup akses ke blok 14 GBK dan juga gedung JCC Senayan .
Penutupan ini dilakukan seiring berakhirnya kontrak kerja sama antara PT Graha Sidang Pratama (PT GSP), investor selaku pengelola JCC terdahulu dengan PPKGBK pada 21 Oktober 2024 yang sudah terjalin sejak tahun 1991.
Salah satu perwakilan anggota Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Sukur, mengatakan bagaimana sebelumnya ia kelimpungan karena tidak bisa menggelar event di JCC Senayan. Padahal, pameran tersebut sudah ia persiapkan hampir setahun sebelumnya.
"Saya diberi tahu bahwa JCC itu tidak boleh dipakai lagi. Itu dua minggu sebelum pameran saya (23 Juli 2024). Saya bilang ini kontradiktif dengan pernyataan yang dikatakan bahwa tidak akan mengorbankan industri pameran. Namun, beberapa hari kemudian tidak boleh," kata Sukur dalam acara konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Kamis (23/1).
ADVERTISEMENT
Sukur menambahkan bahwa jika sebelumnya ia diberi tahu tentang polemik yang terjadi antara pengelola GBK sebelumnya dengan PPGBK, ia akan memilih venue lain untuk menggelar pameran.
"Seandainya saja sebulan saya dikasih tau hal itu (polemik itu) saya hengkang dan tidak akan masukkan pameran di sini. Saya tidak nyaman, karena pameran ini dipamerkan setahun yang lalu. Bagaimana saya menyampaikannya ke peserta saya," ujar dia.
Meski akhirnya bisa menggelar pameran, Sukur mengatakan bahwa ia bingung harus diminta melunasi biaya sewa penggunaan gedung JCC yang sekian-sekian.
Padahal pada pengelolaan sebelumnya pengusaha diberikan tenggat waktu dua sampai tiga bulan untuk melunasi biaya sewa gedung JCC Senayan.
"Tidak akan boleh masuk tanpa dilunasi, last minute saya bilang. Kalau begitu, bagaimana dong tidak semua pengusaha itu mampu seperti itu. Ini tidak bisa. Oleh karena itu, saya berharap bisa bekerja sama tanpa membunuh industri pameran. Kami Asperapi dengan anggota kami semua kita taati kok, itu yang ingin saya sampaikan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Pengelola GBK Senayan Buka Suara
Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Rakhmadi Afif Kusumo, menyayangkan adanya transisi yang kurang mulus antara pihak pengelola sebelumnya.
Adapun, penutupan akses ke Blok 14 GBK dan juga gedung JCC Senayan dilakukan setelah berakhirnya kontrak kerja sama antara PT Graha Sidang Pratama (GSP) selaku investor dan pengelola GBK sebelumnya dengan PPGBK. Kerja sama yang sebelumnya terjalin sejak 1991 itu secara resmi berakhir pada 21 Oktober 2024.
"Seluruh tindakan yang dilakukan untuk pengamanan merupakan implementasi dari arahan dan ejawantah-an dari peraturan dan undang-undang dan pasal-pasal maupun perjanjian kerja sama yang mewajibkan mitra di Blok 14 menyerahkan kembali gedung dan bangunan maupun seluruh fasilitasnya kepada Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dalam hal ini PPGBK sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama," katanya.
ADVERTISEMENT
Atas dukungan penuh Kementerian Sekretariat Negara maupun Kementerian Keuangan, proses ini dari awal telah dikawal dan berhasil dilaksanakan pengamanan sesuai aturan.
"Adapun seluruh kegiatan ini kami lakukan secara persuasif tidak ada kekerasan apa pun maupun juga arahan dari pimpinan kami memastikan pelayanan kepada publik menjadi prima," lanjut Rakhmadi.
Berkaitan dengan perjanjian sewa yang dilakukan sebelum atau sesudah berakhirnya kontrak kerja sama ini, Rakhmadi mengatakan pihaknya membuka ruang diskusi yang lebih detail kepada para Event Organizer (EO) dan juga Wedding Organizer (WO) yang telah memesan gedung untuk kegiatan tersebut.
"Kami juga ingin tetap memberikan layanan yang nyata pada bapak ibu sekalian. Kami harap EO dan WO yang ingin membuat acara dapat menghubungi kami dan kita adakan diskusi yang lebih teknis lebih detail untuk memperhatikan aturan dan tata cara yang lebih baik ke depannya agar pelayanan industri MICE ini terus berjalan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT