Atasi Overtourism, Venesia Akan Alihkan Rute Kapal Pesiar dari Kotanya
ADVERTISEMENT
Berlibur dengan kapal pesiar tentu saja bukanlah pengalaman yang murah dan mudah didapatkan semua orang, apalagi jika destinasinya adalah Kota Bersejarah Venesia.
ADVERTISEMENT
Selayaknya dua sisi mata pisau, keindahan Venesia yang memukau bukan hanya mendatangkan devisa yang luar biasa, tetapi juga lonjakan wisatawan yang berpotensi merusak pula.
Setelah bertahun-tahun berupaya untuk membatasi lalu lintas kapal pesiar di pusat Kota Venesia, rencananya kelak kapal berukuran besar seperti kapal pesiar akan dialihkan ke pelabuhan alternatif. Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti overtourism atau kondisi tingginya jumlah wisatawan yang bahkan lebih besar dari kapasitas tempat itu sendiri.
Dilansir dari berbagai sumber, gagasan ini diluncurkan oleh Menteri Transportasi Italia Danilo Toninelli pada 7 Agustus 2019 lalu. Toninelli mengungkapkan ide ini dalam sidang parlemen sebagai solusi untuk mengatasi overtourism yang kian melanda Venesia.
Dalam sidang parlemen tersebut, ia mengusulkan agar sepertiga kapal pesiar dialihkan secara bertahap. Sehingga kapal pesiar yang hendak berkunjung ke Venesia tidak lagi bersandar di Terminal Marittima, Fusina (sebuah pelabuhan kecil di daratan Venesia) atau Lombardia, melainkan terminal milik pribadi.
ADVERTISEMENT
Toninelli menyarankan agar proses pengalihan rute sebisa mungkin dilakukan mulai September mendatang. Langkah ini diambil Toninelli karena ia mendapat tekanan dari penduduk yang kembali protes terhadap kehadiran kapal besar dan keinginan mereka untuk melarang kapal singgah ke Laguna Venesia.
Tekanan tersebut muncul setelah sebuah kapal MSC 13-dek bertabrakan dengan sebuah kapal wisata yang tengah berlabuh di Terusan Giudecca. Insiden ini membuat lima orang terluka dan memicu kepanikan banyak orang.
Tak sampai sebulan, Costa Deliziosa 12-dek nyaris menabrak kapal pesiar lainnya ketika badai tengah menyambangi Venesia. Sayangnya, langkah tegas yang diambil Toninelli tak sepenuhnya didukung oleh anggota parlemen lainnya.
"Menteri berpikir bahwa ia dapat semudah itu memindahkan kargo dan kapal pesiar dari satu sisi laguna ke sisi lain, seolah-olah itu adalah mobil mainan. Tidak ada yang konkret dari usulan itu, baik sebagai solusi sementara maupun solusi definitif," ujar Nicola Pellicani, salah seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat seperti yang diberitakan Guardian.
Usulan ini bukan hanya mendapat pandangan skeptis dari sesama anggota parlemen. Aktivitis No Big Ships mengatakan pada Guardian bahwa usulan Toninelli masihlah rancangan. "Tapi ini hanya deklarasi, tidak ada yang resmi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Mengalihkan rute kapal pesiar bukanlah langkah pertama yang ditempuh Pemerintah Venesia maupun Italia dalam menyelamatkan kotanya.
Sebelumnya demi menjaga Situs Warisan Dunia UNESCO itu dari masalah overtourism, Venesia mengumumkan bahwa daytripper atau wisatawan harian yang tidak menginap tetap akan dikenakan biaya masuk. Rencananya kebijakan itu akan diberlakukan mulai Januari 2020 mendatang.