Atraksi Wisata Baru di Sentosa Ini Ajak Kamu Buat Parfum Sesuai Kepribadian

Atraksi baru tentang warisan bunga di Singapura. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

Bicara soal Singapura, pasti yang terlintas di benakmu adalah salah satu destinasi populernya, yaitu Resorts World Sentosa. Tapi, enggak hanya itu saja, Pulau Sentosa juga bisa jadi pilihan serumu untuk menghabiskan liburan di Negeri Singa.

Berjarak sekitar 15 menit dari pusat bisnis dan distrik perbelanjaan, Pulau Sentosa menawarkan beragam atraksi wisata menarik.

Peserta yang tengah mengikuti tur pembuatan parfum di Scentopia. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

Berdasarkan undangan Singapore Tourism Board (STB), kumparan berkesempatan menjelajahi beberapa destinasi yang ada di Pulau Sentosa, salah satunya adalah Scentopia. Atraksi terbaru di Pulau Sentosa ini menjadi surganya para pecinta wewangian alias parfum.

Tak hanya menghadirkan workshop pembuatan parfum, Scentopia bisa dibilang sebagai sebuah 'museum' yang menampilkan sejarah tanaman dan kebungaan Singapura.

"Scentopia adalah sebuah tempat yang ditujukan untuk merayakan sejarah kebungaan Singapura dan ada pula beberapa elemen Indonesia, karena kita memiliki sejarah yang berkaitan selama beberapa abad," ujar Founder Scentopia, Prachi Saini, saat ditemui kumparan di Siloso Beach, Pulau Sentosa, Senin (4/4).

Founder Scentopia, Prachi Saini. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

Prachi mengatakan, Scentopia memiliki tiga atraksi utama. Di antaranya karya seni yang menampilkan sejarah beragam bunga Singapura dengan Augmented Reality (AR), hingga workshop membuat parfum sesuai dengan kepribadian. Menarik, ya!

Ajak Pengunjung Buat Parfum Sesuai Kepribadian

kumparan pun berkesempatan untuk mengikuti tur membuat parfum yang ada di Scentopia. Sebelum memulai workshop, kamu akan diajak menyusuri sejarah flora atau tanaman selama berabad-abad lewat karya seni dengan teknologi AR.

Di sini kamu bisa mengetahui asal-usul Changi yang kini diambil menjadi nama bandara tersibuk di Singapura, yaitu Changi International Airport.

Parfum-parfum klasik khas Singapura yang dijual di Scentopia. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

Menurut catatan sejarah, dulunya di Singapura terdapat pohon Changi yang menjulang tinggi. Sayangnya, pohon tersebut hancur setelah dibom oleh Jepang selama Perang Dunia II.

"Beruntungnya sejarah tidak berakhir di sini dan kita masih bisa menemukan pohon Changi di beberapa daerah tertentu di Singapura," ujar Prachi.

Sejarah tentang warisan bunga di Singapura. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

Setelah diajak mengetahui sedikit sejarah di Singapura, kumparan pun diajak untuk membuat parfum sesuai dengan kepribadian masing-masing. Namun, sebelumnya kamu wajib mengisi sebuah kuesioner dengan 10 buah pertanyaan dan lima jawaban yang sesuai dengan kepribadianmu.

Kelima jawaban tersebut nantinya akan menentukan aroma parfum yang akan dipilih, seperti citrus, fresh, floral, woody, dan oriental.

"Citrus merupakan aroma yang identik dengan anak-anak, identik dengan innocent. Kemudian fresh untuk mereka yang lebih muda. Floral adalah mereka yang sangat peduli dan sensitif. Woody, mereka yang sangat-sangat bertanggung jawab. Terakhir, oriental adalah mereka yang memiliki pemikiran sendiri dan cara untuk menikmati dunianya (sendiri)," papar Prachi.

Parfum sesuai kepribadian yang telah selesai dibuat oleh peserta tur. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan

Apa pun jawaban yang dipilih, akan menghasilkan wangi parfum yang berbeda-beda tergantung dengan kepribadianmu. Kamu tinggal menuju ke mesin otomatis pembuat parfum sesuai dengan aroma parfum yang dipilih

Buatmu yang ingin membawa pulang parfum buatan sendiri, kamu harus merogoh kocek mulai dari 95 dolar Singapura atau Rp 1 juta. Dengan harga tersebut, kamu sudah bisa mengikuti workshop selama satu jam dan mendapatkan sebotol parfum buatanmu berukuran 100 ml.

Tertarik untuk mencoba?