Atur Ulang Pariwisata, Walkot Amsterdam Akan Pindahkan Pusat Red Light District

10 Februari 2021 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan red light district De Wallen pada senja hari Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan red light district De Wallen pada senja hari Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Amsterdam, berencana untuk memindahkan Red Light District yang selama ini menjadi magnet bagi pariwisata Belanda. Hal ini dilakukan setelah Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema, berpendapat bahwa wanita yang bekerja di rumah bordil sering menghadapi ejekan dan pelecehan dari pengunjung.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan Guardian, proposal untuk merelokasi Red Light District Amsterdam ke 'pusat erotis' di tempat lain telah diberi lampu hijau oleh pemerintah setempat. Halsema juga telah lama ingin melindungi De Wallen, Red Light District terbesar dan paling sentral di Amsterdam dari sorotan mata turis.
Kanal-kanal indah menghiasi Kota Amsterdam, salah satunya di kawasan red light district De Wallen Foto: Shutter Stock
Sebelumnya pada 2019 lalu, Halsema telah mengusulkan beberapa perubahan yang mungkin bisa dilakukan, seperti menutup jendela depan rumah bordil, mengurangi jumlah izin yang diberikan kepada operator bordil, meminta pelanggan membayar hanya untuk memasuki gang distrik, atau memindahkan seluruh distrik ke tempat lain.
"Merelokasi prostitusi adalah sebuah pilihan. Kami belum mengetahui bagaimana cara melakukannya, tetapi kami harus berani mempertimbangkan diakhirinya prostitusi di Red Light District," ujar Halsema, kepada outlet berita Belanda, Het Parool, pada 2019 lalu, seperti dikutip dari Fox News.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, perwakilan dari seluruh partai politik di Amsterdam akhirnya setuju dan memberikan suara untuk mendirikan 'pusat erotis' di luar De Wallen. Meskipun demikian, lokasi relokasi saat ini masih belum ditentukan, tetapi kemungkinan akan jauh dari tempat wisata Amsterdam lainnya.
Salah satu toko suvenir di kawasan red light district ternama Amsterdam, De Wallen Foto: Shutter Stock
"Ini tentang menata ulang Amsterdam sebagai kota pengunjung. Turis dipersilakan untuk menikmati keindahan dan kebebasan kota, tetapi tidak dengan biaya apa pun," kata Dennis Boutkan, dari Partai Buruh Belanda.
Meskipun telah mendapatkan persetujuan dari anggota partai politik, tetapi rencana relokasi ini juga mendapatkan protes dari para pekerja seks. Red Light United, koalisi dari 100 pekerja seks yang saat ini dipekerjakan di rumah bordil De Wallen merasa bahwa keputusan ini membuktikan Wali Kota Amsterdam tidak mendukung mereka.
ADVERTISEMENT
Perwakilan koalisi berpendapat bahwa langkah tersebut akan menjadi kegagalan yang merugikan bagi Amsterdam. Pemerintah juga dinilai tidak berbuat banyak saat pekerja seks yang akan direlokasi terancam tidak memiliki mata pencaharian lagi.