Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Kota Novosibirsk yang masuk ke dalam wilayah Rusia menjadi kota industri dengan populasi 1,6 juta orang. Meski dikenal dengan pabrik-pabrik metalurginya, kota terbesar ketiga di Negara Tirai Besi ini tengah ramai diperbincangkan karena memiliki danau yang penampakannya disandingkan dengan Maldives.
ADVERTISEMENT
Danau bernama Novosibirsk TEZ-5 ini mendapat julukan Maldives of Novosibirsk. Tentu hal ini karena tawaran view yang begitu indah, bahkan saking cantiknya masyarakat Rusia datang berbondong-bondong untuk berfoto.
Usut punya usut, cantiknya Maldives of Novosibirsk tak seindah kisahnya. Sebab, danau buatan manusia ini sebenarnya tempat pembuangan limbah industri dari perusahaan energi bernama Siberian Generating Company (SGK) yang dibuat sejak 1970 silam.
Masyarakat datang ke sini karena terkesima dengan warna air danau yaitu biru jernih. Padahal di balik warna indahnya tersimpan kandungan kalsium dan metal oksida yang terdapat di kedalaman satu hingga dua meter.
Tak hanya itu pH air danau juga terbilang tinggi dan bila kulit terkena kulit bisa menyebabkan iritasi. Meski begitu, pihak SGK mengatakan bahwa air danau tidak beracun dan lebih basa bila dibanding air biasa.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat meminta, saat berburu selfie untuk tidak masuk ke dalam danau,” kata SGK seperti dikutip dari New York Times.
Ya, meskipun Maldives of Novosibirsk menjadi bintang di media sosial, pihak SGK juga meminta kepada pengunjung untuk tetap berhati-hati bila berada di sekitar danau. Selain karena kandungannya, dasar danau juga memiliki tekstur mirip lumpur yang berasal dari deposit abu, sehingga mustahil rasanya untuk bisa kembali keluar bila tak ada bantuan orang lain.
Meski punya sederet ancaman yang mengintai, masih saja ada wisatawan yang nekat pergi ke tepi danau. Bahkan ada juga wisatawan yang berfoto di atas danau menggunakan ban pelampung atau memakai bikin seolah-olah sedang berada di tepi pantai.
ADVERTISEMENT
Seperti seorang warga Siberia bernama Alex Cherenkov yang nekat berenang menggunakan ban pelampung berbentuk unicorn ke tengah danau. Awalnya, ia bersikeras bahwa air tidak berbahaya hingga esok harinya ia mendapati kakinya merah dan gatal.
Vlogger perjalanan bernama Antosha Provocateur juga menghabiskan waktu di Maldives of Novosibirsk bersama krunya dalam waktu yang lama. Selama berada di sana mereka merekam setiap sisi danau menggunakan drone.
Walaupun videonya di YouTube memamerkan keindahan danau, ia dengan tegas memperingatkan bahwa danau tersebut berbahaya. “Danau itu sama sekali bukan keajaiban alam, tetapi sebuah tempat pembuangan limbah,” tegasnya.