Bali Siap Buka Pariwisata, Gubernur Bali: Saatnya Galakan Wisatawan Nusantara

22 Juli 2020 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Bali menjadi salah satu daerah yang ikut terkena imbas virus corona yang mengakibatkan menurunnya jumlah wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman). Hal ini dikarenakan beberapa negara yang telah menutup sementara aksesnya.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali I Wayan Koster, mengungkapkan bahwa selain wisman, wisatawan nusantara juga tak kalah potensial. Sebab, menurutnya ketika berwisata antara wisman dan wisnus itu hampir sama.
"Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang dan tingkat kesejahteraannya yang terus meningkat sebenarnya ini adalah peluang yang besar untuk dijadikan sebagai wisatawan nusantara untuk berkunjung ke suatu daerah ke suatu daerah," kata Koster dalam diskusi virtual Reaktivasi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru, Rabu (22/07).
Menparekraf Wishnutama Kusubandio, berbincang dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster. Foto: Kemenparekraf
Koster pun menambahkan, ada 6,3 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Bali. Sementara itu, wisnus yang datang ke Bali jumlahnya jauh lebih besar.
"Kemudian wisnus 9,8 juta, kalau dihitung belanja yang dilakukan sebenarnya jauh lebih potensial wisnus dibandingkan wisman dan pengelolaannya lebih mudah. Jadi sebenarnya kita harus menggeser paradigma tentang penyelenggaraan kepariwisataan ini dengan membangun spirit cinta Indonesia, cinta kebudayaan daerah Indonesia," jelas Koster.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurutnya banyak sekali objek wisata di Indonesia yang menawarkan banyak keberagaman bagi wisatawan.
"Kalau dibandingkan dengan objek wisata di luar negeri, kekayaan alam, keindahan alam, keunikan budaya di masing-masing daerah di Indonesia itu jauh lebih baik atau lebih unggul dibandingkan dengan di negara-negara lain," jelas Koster.
Ilustrasi wisatawan Foto: Dok. Kemenparekraf
Koster juga menuturkan bahwa wisatawan nusantara bisa menjadi penopang devisa pariwisata yang sebelumnya terdampak akibat pandemi virus corona. Ia mengatakan sudah saatnya untuk tidak lagi bergantung terlalu banyak terhadap wisman.
"Bertahun-tahun kita mengalami peristiwa dengan berbagai jenis variasinya itu kita sudah saatnya harus lebih menggalakkan wisnus di Indonesia. Karena setiap negara memberlakukan regulasi dengan kebijakan yang memperketat perjalanan keluar, mereka akan memproteksi wilayahnya dan warganya. Saya kira suatu saat itu akan terjadi situasi yang saling mengunci antara satu sama lain, bahkan negara kita juga harus siap dengan kondisi seperti itu," kata Koster.
Gubernur Bali, I Wayan Koster menyampaikan sambutan saat mendampingi Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah pemangku desa, tokoh adat, agama dan warga di Taman Budaya Bali, Denpasar. Foto: Dok. Istimewa
"Oleh karena itu, potensi lokal Indonesia ini harus dihidupkan dengan kebijakan baru oleh pemerintah pusat, sehingga kita akan lebih dinamis dan permanen berkelanjutan di dalam dunia kepariwisataan ini dan ini menjadi penopang ekonomi nasional kita," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, hal senada juga diungkapkan oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa. Menurutnya ini saatnya pemerintah lebih fokus pada wisatawan nusantara.
"Saya setuju sekali dengan pak gubernur bahwa sekarang adalah saatnya wisatawan nusantara. Kita belum tahu kapan negara lain mengizinkan negaranya untuk berwisata. Australia tidak tahu menutup perbatasannya sampai kapan, Singapura juga. Padahal Australia dan Singapura menjadi dua negara penyumbang wisatawan ke Indonesia," jelas wanita yang akrab disapa Kiki itu.
Pantai Pandawa, Bali. Foto: Shutter Stock
Meski demikian, Kiki menekankan bahwa seluruh stakeholder pariwisata bahwa ketika wisatawan bepergian rasa aman dan nyaman tetap tercipta.
"Tentunya penerapan Cleanliness, Health, Security, Environment menjadi hal yang penting untuk digarisbawahi dalam pengembangan pariwisata ke depan. Jangan lupa digital adalah cara untuk mengakselerasi pariwisata ke depan," kata Kiki.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk membangkitkan kembali sektor pariwisatanya, Pemprov Bali mulai akan membuka pariwisatanya secara bertahap yang dimulai 31 Juli untuk wisatawan domestik.
Ada tiga tahapan pembukaan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Pertama, pembukaan aktivitas parekraf lokal pada 9 Juli lalu, serta masih berjalan hingga sekarang.
Kedua, pembukaan sektor pariwisata khusus wisatawan domestik pada 31 Juli nanti. Ketiga, pembukaan sektor pariwisata bagi wisatawan mancanegara (wisman) pada 11 September mendatang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)