Bangkitkan Sektor Pariwisata, Pegipegi Hadirkan Diskon Hotel Hingga 70 Persen

Pegipegi Virtual Media Gathering Ramadhan 2022. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan

Angin segar sudah diberikan pemerintah Indonesia kepada masyarakat dengan berbagai cara. Mulai dari pelonggaran perbatasan perjalanan, hingga diperbolehkannya mudik saat libur Lebaran nanti.

Hal ini diharapkan akan menjadi titik balik dunia pariwisata seperti 2019, atau bahkan lebih baik dari tahun tersebut. Setidaknya akan lebih baik dari tahun 2020 dan 2021.

Ryan Kartawidjaja, VP Commercial & Marketing Pegipegi, mengatakan bahwa 2022 merupakan tahun optimis yang bisa menanjak seperti tahun 2019 atau bahkan melebihinya.

"Hal itu terjadi karena banyak hal, sebagai contoh kita bisa lihat sekarang sudah dipersilakan untuk mudik, untuk para pelaku perjalanan luar negeri tidak perlu karantina lagi, dan sudah ada lagi cuti bersama Lebaran selama 4 hari," kata Ryan Kartawidjaja, dalam acara Pegipegi Virtual Media Gathering Ramadhan 2022, Kamis (14/4).

Ilustrasi peta pariwisata Indonesia Foto: Dok. Kemenparekraf

Lebih lanjut, Ryan mengatakan bahwa ada tiga faktor yang membantu kebangkitan dari pariwisata, yaitu peregangan travel policy, kolaborasi, dan accessible tourism. Hal ini jugalah yang membuat Pegipegi akhirnya berkolaborasi bersama Citilink dan Artotel.

"Maka dari itu, sekarang saya mengajak Citilink dan perwakilan Artotel, di mana kami melakukan kolaborasi demi mendukung kebangkitan pariwisata Indonesia," kata Ryan Kartawidjaja.

Dalam mewujudkan kolaborasi ini, Pegipegi juga mengadakan Festival Hilir Mudik mulai dari tanggal 18 April-6 Mei 2022. Nantinya, traveler bisa mendapatkan diskon hingga 70 persen untuk seluruh produk Pegipegi, mulai dari tiket pesawat, hotel, akomodasi mobil, dan lain sebagainya. Ada juga tambahan diskon hingga Rp 1 juta selama festival berlangsung.

Survei yang Dilakukan Pegipegi Menjelang Lebaran 2022

com-Ilustrasi mudik naik bus Foto: Shutterstock

Sebelumnya, Pegipegi telah melakukan survei untuk referensi Lebaran 2022, yang diisi oleh 600 koresponden yang berasal dari berbagai macam daerah, seperti 50 persen berasal dari Jabodetabek, 30 dari Pulau Jawa, dan sisanya dari luar Pulau Jawa.

Dari hasil survei tersebut, sebanyak 35 persen pemudik memilih menggunakan pesawat, 35 persen dengan transportasi pribadi, dan sisanya kereta api, hingga layanan transportasi lainnya.

Bahkan, sebanyak 41 persen pemudik memilih untuk berangkat sekitar H-3 sebelum Lebaran, 19 persen saat H-7, dan 14 persen H-1 lebaran.

Pada arus balik, para sebanyak 37 persen memilih pulang saat H+7 Lebaran, dan 23 persen H+3 Lebaran.