Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski pesona alam yang dimiliki Ranu Manduro menarik minat wisatawan untuk berkunjung, lokasi kawasan tersebut bukanlah sebuah tempat wisata. Kepala Bidang Pariwisata Kab. Mojokerto , Sya'dillah, mengatakan bahwa penutupan Ranu Manduro telah diumumkan lewat plang yang dipasang di area kawasan galian proyek sejak Jumat (28/2).
"Iya (ditutup), ada plang yang dipasang di lokasi (Ranu Manduro) oleh pemilik lahan,'' kata Sya'dillah, saat dihubungi kumparan, Rabu (4/3).
Meski begitu, Sya'dillah mengatakan bahwa masyarakat setempat justru merasa diuntungkan dengan pengunjung yang datang ke lokasi tersebut. Penduduk setempat memanfaatkan gelombang besar wisatawan yang datang, sehingga mereka bisa berjualan dan menarik biaya parkir.
''Kalau warga desa setempat sih malah merasa ini agak diuntungkan, karena kan ada seperti sumbangsih lah ya dari pengunjung ke warga setempat, seperti bayar parkir. Desa setempat justru diuntungkan sebenarnya, ya," ujar Sya'dillah.
ADVERTISEMENT
Meskipun plang larangan berkunjung di lahan tersebut sudah terpampang sejak hari Jumat lalu, tetapi masih banyak wisatawan yang terus berkunjung ke Ranu Manduro. Menurut informasi yang diberikan Sya'dillah, pada Minggu (1/3) pengunjung di Ranu Manduro mencapai ribuan orang.
Setelah ditutup, warganet atau yang biasa disebut netizen ramai mengomentari adanya penutupan kawasan lahan penambangan tersebut untuk umum.
Tak perlu berlama-lama lagi, berikut ragam komentar warganet Twitter soal ditutupnya Ranu Manduro di Mojokerto.