Banyak WNA Berulah di Bali, Pakar Minta Kebijakan Visa on Arrival Dievaluasi

12 Juni 2024 12:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan asing di Bali. Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan asing di Bali. Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Insiden banyaknya Warga Negara Asing (WNA) yang bikin ulah di Bali menuai sorotan. Belum lama ini, seorang pria asal Inggris, nekat mencuri sebuah truk bermuatan gabah yang sedang terparkir di pinggiran jalan Kuta Utara, Bali.
ADVERTISEMENT
Turis asing tersebut membawa kabur truk dan menerobos Gerbang Tol Bali Mandara, hingga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan juga sempat menyerempet pengendara yang lain. Aksi turis tersebut pun menambah panjang daftar WNA yang bikin ulah di Bali.
Jalan Tol Bali Mandara. Foto: Dok. Jasa Marga
Menanggapi hal tersebut, pakar kebijakan publik Universitas Padjadjaran, Asep Sumaryana, menilai bahwa Visa on Arrival (VoA) atau visa saat kedatangan perlu dievaluasi. Asep mengatakan bahwa hal ini untuk mencegah WNA agar tidak berbuat semena-mena saat ada di Bali.
"Ditabraknya portal tol merupakan potret bahwa pengabaian aturan oleh oknum WNA tidak boleh dibiarkan, agar tidak meluas ke WNA lainnya," kata Asep, seperti dilansir Antara.

WNA Bermasalah Bisa Ditolak ke Indonesia

Ilustrasi turis asing naik motor di Bali. Foto: Luthfi Syahwal/Shutterstock
Selain itu, ia berpendapat bila perlu diberlakukan kebijakan untuk menolak WNA yang bermasalah kembali ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Mengingat hal tersebut berkaitan dengan martabat bangsa yang tidak boleh disepelekan oleh bangsa mana pun, dan akan mendorong efek jera, sehingga daya tarik negeri ini yang besar bisa mendorong mereka untuk tidak berperilaku yang merugikan bagi sesamanya yang ingin berkunjung ke negeri ini," imbuhnya.
Menurut Asep, diperlukan upaya diplomasi untuk mensosialisasikan kultur dan regulasi kebijakan, agar tidak terjadi WNA bermasalah di kemudian hari.
Sejumlah wisatawan membawa papan selancar saat berlibur di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin (25/9/2023). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
"Pemahaman kultur dan regulasi kebijakan juga menjadi penting untuk dipahami mereka, seperti halnya bangsa kita juga dikenalkan dengan kultur negara tujuan, agar tidak berbenturan dengan kultur lokal yang ada," jelasnya.
Bila perlu, pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada WNA yang mematuhi aturan, sehingga semangat untuk patuh lebih besar daripada melanggar aturan.
ADVERTISEMENT

Viral WNA Curi Truk di Bali

Polisi memeriksa muatan sebuah truk sebelum menyeberang ke Pulau Jawa di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Rabu (5/5/2021). Foto: Nyoman Budhiana/ANTARA FOTO
Sebelumnya, beredar video aksi WNA di media sosial yang menerobos ke terminal internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan merusak fasilitas bandara, seperti portal masuk dan tiang pembatas, pada Minggu (9/6).
Kemudian, Kepolisian Sektor Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali menangkap seorang WNA asal Inggris Damon Anthony Alexander Hills (50), yang diduga merampas sebuah truk bermuatan gabah milik warga.
Kepala Kepolisian Resor Badung AKBP, Teguh Priyo Wasono, di Badung, Bali, Senin (10/6), mengatakan WNA tersebut ditangkap pada Minggu (9/6) malam di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, bersama dengan barang bukti sebuah truk warna kuning dengan nomor polisi AB 8084 BC.
"Pelaku sudah diamankan di Polsek Kuta Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Teguh.
ADVERTISEMENT