Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Barongsai, Tarian Singa yang Selalu Ada saat Peringatan Imlek di Indonesia
26 Januari 2021 13:53 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak hanya sekadar pertunjukan, ternyata ada alasan tersendiri kenapa Barongsai menjadi pertunjukan yang wajib ada saat Imlek tiba. Bahkan, Barongsai juga punya sejarah yang menarik ditelusuri.
Menurut kepercayaan masyarakat China, tarian Barongsai sendiri identik dengan singa. Singa melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan keunggulan sebagaimana dikutip dari China Highlights.
Konon, tarian ini dilakukan untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat, seperti Nian (monster) yang takut dengan suara keras. Singa di tarian Barongsai menyerupai seekor naga yang merupakan hewan di dalam mitologi China.
Asal Usul Tarian Barongsai
Konon, tarian ini telah ada sebelum Dinasti Han (202 SM hingga 220 M). Pada saat itu, singa-singa tersebut datang melalui jalur sutra yang terkenal di China.
ADVERTISEMENT
Mereka datang dari wilayah barat China kuno (sekarang Xinjiang), setelah salah seorang mantan penguasa Iran dan Afghanistan mengirim beberapa ekor singa ke Kaisar China, sebagai hadiah untuk mendapatkan hak berdagang dengan para pedagang di jalur sutera.
Setelah itu, orang-orang menirukan penampilan dan gerakan singa-singa yang baru datang tersebut ke dalam sebuah pertunjukan, hingga akhirnya berkembang menjadi sebuah tarian yang muncul di era Zaman Tiga Negara (220-280 M).
Sementara itu, munculnya agama Buddha di Dinasti Utara dan Selatan pada tahun 420-589 M, membuat tarian ini kian populer. Bahkan, pada masa Dinasti Tang (618-907 M), Barongsai jadi salah satu pertunjukan tarian yang digelar di istana-istana kala itu.
Seiring berkembangnya waktu, Barongsai pun menjadi salah satu contoh kebudayaan China yang berhasil menyebar ke seluruh dunia. Itu dikarenakan banyak warga keturunan China di Eropa dan berbagai belahan dunia lainnya yang mendirikan klub Tari Barongsai.
ADVERTISEMENT
Mereka juga kerap tampil di festival-festival China, khususnya saat Tahun Baru China atau Imlek.
Tarian ini juga menjadi pertunjukan terpopuler yang selalu digelar untuk memeriahkan berbagai macam perayaan, seperti perayaan Imlek, pernikahan, pendirian klenteng, pembukaan restoran, serta acara penting lainnya yang dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan.
Macam-macam Tarian Barongasi
Secara umum, ada dua jenis Barongsai, yaitu Singa Utara dan Singa Selatan. Tarian Singa Utara erat kaitannya dengan kungfu, salah satu seni bela diri yang terkenal di China.
Tarian Singa Utara juga lebih aktif, karena kedua orang yang ada di dalamnya akan melakukan berbagai atraksi, seperti berguling, melompat, dan memanjat. Tempat terbaik untuk melihat Tarian Singa Utara adalah di teater seni bela diri China, seperti Teater Merah di Beijing atau di Kuil Shaolin.
Sedangkan Tarian Singa Selatan berasal dari Guangdong dan terkenal di Hong Kong, Macau, dan beberapa dataran lainnya di China. Tak seperti Tarian Singa Utara yang lebih agresif, Tarian Singa Selatan merupakan pertunjukan yang lebih menonjolkan sifat alami dan perilaku dari singa tersebut.
ADVERTISEMENT
Sehingga kamu dibuat seolah-olah melihat gerakan-gerakan singa pada umumnya, seperti menggaruk, mengguncang tubuh, dan menjilati bulu yang menghibur dan lucu. Selain itu, kamu juga bisa melihat tingkah menggemaskan singa-singa yang memainkan sebuah bola.
Tarian ini pula yang biasa kita temukan saat peringatan Imlek di Indonesia.
Tarian Singa atau Barongsai ini pada umumnya dilakukan oleh dua penari di dalam kostum singa. Berbagai gerakan yang dilakukan oleh para penari Barongsai tentunya mampu memukau para penonton, dengan diiringi musik yang menarik dan juga alat musik tradisional lainnya.
Salah satu gerakan Barongsai yang merupakan puncaknya adalah saat singa memakan amplop berisi uang. Dan di atas amplop tersebut ditempeli sayuran selada air sebagai perlambang hadiah bagi sang singa.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )