Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Baturaden Jawa Tengah: Akhir Perjuangan Kisah Cinta Suta dan Putri Adipati
2 Februari 2023 18:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Bicara tentang destinasi wisata di Jawa Tengah memang tidak ada habisnya. Ada banyak tempat-tempat yang menjadi favorit para wisatawan ketika berkunjung ke sana.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Lokawisata Baturaden yang berada di Banyumas, Jawa Tengah. Kawasan ini terkenal sejuk dan menjadi favorit, karena letaknya yang berada di lereng Gunung Slamet.
Baturaden pertama kali jadi lokasi wisata pada tahun 1928, dan tempat wisata ini merupakan salah satu andalan di Banyumas. Belum lagi, tempat ini terbilang sangat strategis.
Jarak Baturaden dari pusat Kota Purwokerto ditempuh dengan jarak 15 km dan hanya membutuhkan waktu 30 menit perjalanan menggunakan mobil. Jika berkunjung ke sini, para wisatawan sudah dipastikan tidak akan bosan.
Sebab, di Baturaden pengunjung bisa memilih tempat wisata yang ingin dikunjungi, mulai dari curug, kebun raya, hingga lokasi untuk berkemah. Keindahannya sudah bisa dipastikan tidak akan mengecewakan.
ADVERTISEMENT
Legenda di Balik Baturaden, Jawa Tengah
Di balik keindahan dari Baturaden, ada legenda yang hingga kini masih populer di telinga masyarakat Indonesia.
Sebelum Kerajaan Majapahit berdiri, ada seorang pria muda yang bernama Suta. Ia merupakan abdi kadipaten yang baik hati.
Suta bertugas mengamankan kadipaten dari serangan orang-orang jahat. Hingga suatu hari, saat hendak memeriksa seluruh sudut kadipaten, Suta mendengar suara wanita berteriak ketakutan.
Mendengar teriakan tersebut, dirinya langsung lari dan mencari sumber suara yang berasal dari pohon besar. Ternyata di salah satu dahan, ada seekor ular besar yang berada di dekat putri adipati.
Putri adipati ketakutan melihat ular besar tersebut. Mengenyahkan rasa takutnya, Suta menolong sang putri dengan kayu besar dan dipukulkan ke arah ular besar tersebut hingga mati.
ADVERTISEMENT
Putri adipati pun senang dan sangat berterima kasih pada Suta. Setelah kejadian itu, mereka jadi dekat dan tumbuhlah bibit cinta di antaranya.
Namun, ada perbedaan derajat yang menjadi penghalang, karena seorang abdi tidak boleh mencintai putri. Mendengar anaknya jatuh cinta pada Suta, kanjeng adipati marah dan langsung memasukkan Suta ke dalam penjara bawah tanah.
Suta juga tidak diberi makan dan minum, bahkan penjara tersebut digenangi air yang tinggi dan membuat Suta demam. Mendengar pujaan hatinya sakit, putri adipati berusaha menolongnya, karena ia berutang nyawa pada Suta.
Sang putri adipati pun langsung menemui abdi kepercayaannya untuk mengeluarkan Suta. Abdi tersebut berhasil mengeluarkan Suta secara diam-diam, dan setelah keluar dari penjara putri dan Suta melarikan diri keluar kadipaten.
ADVERTISEMENT
Mereka lalu menikah dan tinggal di sebuah desa kecil. Kini desa itu disebut desa Baturaden, asal kata dari Batur yang artinya abdi dan keturunan raden yang menunjukkan keturunan adipati.