Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Berapa Usia yang Tepat Ajak Anak Mendaki Gunung? Ini Penjelasannya
23 September 2023 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu viral di media sosial orang tua yang membawa anak berusia 2 tahun mendaki ke Gunung Kerinci. Dalam video tersebut, terlihat orang tua tersebut menitah anak perempuannya di jalur pendakian.
ADVERTISEMENT
Meski sudah mengenakan pakaian dan peralatan yang lengkap, video tersebut akhirnya menuai pro dan kontra. Ada yang menyayangkan sikap kedua orang tuanya yang abai terhadap keselamatan anaknya, ada juga yang terkesima dengan apa yang dilakukan mereka.
Lantas, sebenarnya di usia berapa kah anak-anak boleh mendaki gunung?
Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis, mengatakan bahwa anak-anak baru bisa diajak mendaki gunung jika mereka sudah menginjak usia 3 tahun. Itu pun mereka tidak boleh langsung diajak mendaki gunung dengan medan yang ekstrem dan sulit.
"Kalaupun balita seminim-minimnya ajak anak-anak mendaki gunung itu 3 tahun. Karena menurut parameter yang saya pelajari dari ilmu kesehatan dan psikologi perkembangan anak, kalau 3 tahun itu, kan sudah bisa mengeluh panas, dingin, capek, lelah, laper, gitu kan," ungkap Rahman.
ADVERTISEMENT
Gunung yang Tak Lebih dari 2.000 Mdpl
Sebagai pengenalan, para orang tua bisa mengajak anak-anak mereka untuk pergi ke camping ground atau kaki gunung terlebih dahulu.
Anak-anak juga tak boleh langsung mendaki gunung dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jika ingin mengajak anak-anak mendaki gunung, Rahman merekomendasikan untuk pergi ke tempat yang tidak terlalu tinggi.
"Tapi, kalaupun segitu itu hanya boleh di area camping ground, misalkan dari Jakarta ke puncak ketinggiannya masih cuma 1.000 mdpl dan batasnya itu maksimal 2.000 mdpl. Balita, ya, 3 tahun ke atas, tidak boleh 3 tahun ke bawah," ujarnya.
Rahman pun merekomendasikan beberapa gunung yang menurutnya punya medan yang cukup mudah. Salah satunya adalah Gunung Papandayan yang ada di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"Kalau bicara gunung yang rekomendasi buat anak-anak yang mudah dan fasilitasnya mendukung itu Papandayan. Itu ketinggianya, kan, 2.500 mdpl, kemudian jalannya 2 jam. Jalannya juga sudah bagus, toilet sudah ada, warung-warung sudah ada itu cocok buat pengenalan," kata Rahman.
Adapun, untuk waktu pendakian idealnya maksimal 2 hari satu malam.
"Jadi sehari bisa nginap di hotel, yang penting dia jalan menikmati udara segar. Nanti kalau sudah naik gunung yang tinggi-tinggi, baru durasinya bisa ditambah," tutur Rahman.
Rahman juga mengimbau para orang tua untuk tidak membawa anak mereka mendaki gunung yang punya ketinggian lebih dari 2.500 mdpl. Selain medannya yang sulit, kondisi iklim di gunung tersebut bisa dipastikan tak ramah buat anak.
ADVERTISEMENT
"Tidak boleh kita membawa anak di atas ketinggian 2.500 meter, karena, kan, udaranya tipis, suhunya juga ekstrem, sangat bahaya sekali. Walaupun bapak ibunya pro (jago) misalnya, walaupun bawa porter dan lain, tapi tidak disarankan di sana," katanya.
Sementara itu, waktu terbaik untuk anak-anak mendaki gunung adalah ketika mereka sudah mulai memasuki usia 7-15 tahun. Menurut Rahman, waktu tersebut sangat bagus untuk pembangunan karakter anak-anak.
"Kalau sudah lebih besar dan lebih matang (usianya), sudah 7-15 tahun. Masa anak-anak hingga remaja itu sangat bagus buat pembangunan karakter, tapi harus diperhatikan medannya juga," pungkasnya.