Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Berkunjung ke Kopi Klotok di Tengah Persawahan Kaliurang
18 Juni 2018 4:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang sedang berlibur atau mudik Lebaran ke Yogyakarta tak ada salahnya berkunjung ke Rumah Makan Kopi Klotok . Rumah makan tersebut terletak di Jalan Kaliurang KM 16, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
kumparan pada Minggu (17/6) mencoba mengunjungi Kopi Klotok. Jarak rumah makan dari pusat kota, yaitu Malioboro, sekitar 17 km atau sekitar satu jam perjalanan.
Bangunan Kopi Klotok bergaya Joglo, rumah khas Jawa. Rumah makan ini berada di tengah persawahan, tidak berada di pinggir jalan utama.
Keramaian tampak di rumah makan tersebut saat kumparan berkunjung. Antrean panjang terlihat di dalam dalam rumah makan. Mereka mengantre untuk mengambil nasi dan lauknya. Bahkan, untuk meja yang tersedia hanya tinggal satu saja.
Salah satu pengunjung asal Surabaya bernama Dina mengaku sempat kaget dengan antrean yang cukup panjang. "Wah ramai banget ya," celetuk Dina.
Kepada kumparan, Dina menyampaikan dirinya sudah dua kali berkunjung ke Kopi Klotok. Namun baru kali ini pengunjungnya sangat ramai.
ADVERTISEMENT
"Kalau hari biasa, memang ramai tapi enggak sampai keluar gini ngantrenya," ucap dia.
Dina menjelaskan di Kopi Klotok, menu yang terkenal adalah sayur lodeh dan telor dadar. Di Kopi Klotok, kata dia, tak menyediakan menu daging.
"Di sini juga enggak boleh dibungkus, kalau makan harus habis. Terus di sini yang terkenal pisang gorengnya dan tentu kopi klotoknya," jelas Dina.
Selama mengantre, kumparan melihat beberapa papan tulisan berisi ucapan kesan dan pesan dari pengunjung yang tak biasa dari Kopi Klotok. Misalnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang pada bulan Maret 2018 lalu sempat berkunjung ke Kopi Klotok.
"Saya sangat menikmati masakan dan sajian kopi klotok, sayur lodeh, dan tempe luar biasa," begitu petikan tulisan Sri Mulyani di papan yang disertai tanda tangannya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ada juga tulisan kesan dari Ketua Umum Bhayangkari, Tri Tito Karnavian, hingga Menko PMK Puan Maharani.
"Top, uenak tenan. Sedap masakannya," tulis Puan Maharani.
Setelah antre sekitar satu jam, kumparan sampai di meja lauk pauk. Kopi Klotok menyajikan menu makanan secara prasmanan. Namun, sayangnya sayur lodeh yang terkenal sudah habis, begitu pun dengan nasinya. "Ini nasinya abis mas," sahut Dina.
Tak berapa lama, pelayan rumah makan pun membawakan tempat yang berisi nasi. "Kalau sayur lodeh habis ya," kata pelayan tersebut.
Kopi Klotok menyediakan sayur lodeh beraneka macam, mulai sayur lodeh tempe lombok ijo, sayur lodeh kluwuh, sayur lodeh pepaya, dan sayur lodeh terong. Untuk telor dadar tidak dihidangkan di meja lauk pauk, pengunjung harus kembali antre di depan bilik yang ada tulisan 'antrian telor'.
ADVERTISEMENT
"Di sini kalau telor dadar maksimal seorang bolehnya minta lima enggak boleh lebih," cerita Dina.
Untuk ngantre telor dadar dari meja lauk pauk dibutuhkan waktu sekitar 15 menit. Bila Anda ingin menambah nasi dan sayur, di Kopi Klotok itu tidak dihitung dobel. Jadi Anda bisa nambah berkali-kali atau mengambil nasi dan sayur lodeh aneka jenis serta sayur asem sepuasnya.
Setelah sudah lengkap semua, nasi dan lauk pauk, kumparan mencari meja yang kosong. Begitu duduk, kumparan melihat ada pisang goreng yang masih utuh di meja makan tersebut. Pisang itu awalnya merupakan pesanan pengunjung yang ingin membawa pulang, namun tak diperbolehkan. Karena pisang goreng sudah tersedia, akhirnya kumparan memesan kopi klotok yang terkenal.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya penyajian kopi klotok ini tak berbeda dengan warung-warung biasa. Kopinya hitam dan disajikan di secangkir gelas bening. Namun yang membedakan adalah suasana persawahannya.
Salah seorang pelayanan menjelaskan Kopi Klotok didirikan pada Desember 2015. Kopi Klotok buka dari pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB.
"Hampir tiga tahun Mas, rumah makan ini sudah buka, sejak Desember 2015," terang pelayan tersebut.
Setelah puas makan, kumparan sempat berkeliling rumah makan. Ternyata banyak juga pengunjung yang tak dapat tempat di dalam rumah makan.
Akhirnya mereka menyantap makanan di pelataran dekat persawahan. Pihak rumah makan memang menyediakan tikar untuk digunakan pengunjung yang tak kebagian tempat di dalam. Sekadar saran, apabila Anda ingin ke Kopi Klotok ada baiknya sebelum pukul 11.00 WIB untuk menghindari lauk pauk habis
ADVERTISEMENT