Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Berkunjung ke Tugu Nol Kilometer di Sabang, Titik Ujung Barat Indonesia
7 Agustus 2024 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sesekali, si gadis kecil merapikan rambutnya yang tertiup angin sepoi-sepoi.
Wisata Tugu Nol Kilometer di Sabang memang jadi favorit warga, baik lokal maupun dari luar Sabang. Ini adalah titik paling ujung wilayah barat Indonesia.
Sayang rasanya jauh-jauh ke Sabang tanpa menyempatkan diri ke tugu Nol Kilometer.
Di depan tugu, terhampar lautan lepas. Debur ombak dan birunya air laut menambah keelokan tempat ini. Monyet liar turun menjumpai kami, matanya melirik—untung mereka tak nakal.
Aneka Suvenir hingga rujak
Tak jauh dari tugu Nol Kilometer, kamu bisa belanja. Ada kios-kios yang menjual aneka suvenir yang bisa dibawa pulang. Mereka menjual kaus berbagai ukuran dan model hingga gantungan kunci bertuliskan "Sabang".
Jangan khawatir, penjualnya ramah-ramah. Bisa ditawar kalau dirasa harga yang dibanderol bikin kamu kaget.
ADVERTISEMENT
Nah, yang juga jadi favorit adalah rujaknya. Ini jadi salah satu daya tarik wisatawan.
Rujak yang berisi irisan bengkoang, kuweni, bercampur dengan buah rumbia khas Aceh. Rumbia menambah cita rasa, yang tak ditemukan pada kombinasi buah lainnya.
"Enak rujaknya. Kalau buah rumbia itu rasanya sepet. Makanya dicampur sama buah yang lain buat pengganti terasi," kata Rizky, wisatawan asal Jakarta, Rabu (7/8).
Rizky mengaku juga tak mau melewatkan foto di tugu Nol Kilometer di Sabang. "Sudah sampai Sabang, harus foto di sini," ujarnya.