news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bermain Bersama Kawanan Rubah Perak di Zao Fox Village, Jepang

20 Januari 2019 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rubah di Zao Fox Village (Foto: Youtube - Aileen Adalid)
zoom-in-whitePerbesar
Rubah di Zao Fox Village (Foto: Youtube - Aileen Adalid)
ADVERTISEMENT
Tak hanya punya pulau berisi kucing atau kelinci, Jepang juga memiliki desa yang berisi binatang lainnya yang tak kalah menggemaskan. Tentu, hewan ini juga bak daya tarik yang mampu membuat pelancong rela datang.
ADVERTISEMENT
Ya, desa tersebut adalah Zao Kitsune Mura. Sebuah desa yang lebih dikenal dengan nama Zao Fox Village.
Rubah di Zao Fox Village (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Rubah di Zao Fox Village (Foto: Shutter Stock)
Lokasinya sendiri berada di dekat gunung Zao, Shiroishi, Prefektur Miyagi, Jepang. Setidaknya, Desa Zao dihuni 100 rubah dari enam jenis yang berbeda, termasuk rubah merah dan rubah perak yang langka.
Saat pertama menginjakan kaki, pengunjung bisa melihat kawanan rubah sedang bermain bersama. Berlari ke sana-sini, saling mengigit, makan atau tertidur di taman atau pinggir jalan. Sungguh menggemaskan!
Lucunya Rubah Sedang Tidur di Zao Fox Village  (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Lucunya Rubah Sedang Tidur di Zao Fox Village (Foto: Shutter Stock)
Pengunjung yang datang memang bisa memegangnya, namun tetap harus berhati-hati. Meski jinak, rubah tetaplah binatang buas.
Travel Blogger, Marischka Prudence, mengatakan walau rubah sudah terbiasa bertemu manusia namun mereka tetap bukan lah binatang jinak.
Travel Blogger Marischka Prudence bersama kawanan rubah di Zao Fox Village, Jepang (Foto: Dok. Marischka Prudence)
zoom-in-whitePerbesar
Travel Blogger Marischka Prudence bersama kawanan rubah di Zao Fox Village, Jepang (Foto: Dok. Marischka Prudence)
“Jangan dikasih makanan selain makanan rubah yang sudah disediain. Dan kalau rubahnya mendekat kaya mau ngejar, kitanya jangan mundur, justru mesti maju karena kalau mundur mereka malah nyerang,” jelasnya saat dihubungi kumparanTRAVEL beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Penduduk desa percaya jika rubah-rubah tersebut merupakan utusan dari Dewa Inari. Bahkan, secara khusus mereka mendirikan patung rubah sebagai lambang penghormatan di Kuil Inari.
Penampakan Dua Rubah di Zao Fox Village Kala Musim Dingin (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan Dua Rubah di Zao Fox Village Kala Musim Dingin (Foto: Shutter Stock)
Maka dari itu, pengunjung yang datang ke desa ini bisa memberi makan. Hal itu menujukkan penghormatan kepada sang dewa.
Selain itu, menurut Prudence, waktu terbaik untuk mengunjungi Zao Fox Village adalah saat musim dingin. Sebab, di musim itu rubah memilik bulu yang paling tebal.
Rubah di Zao Fox Village  (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Rubah di Zao Fox Village (Foto: Shutter Stock)
“Kalau ke sini enaknya siapin waktu seharian, terutama kalau dari Tokyo karena jaraknya lumayan jauh. Bus cuma ada 2x seminggu dari Station Shiroishizao ke Fox Village. Jadi kalau datang di hari selain hari bus operate mesti siapin budget lebih buat taksi (4000 yen one way),” pungkasnya.
ADVERTISEMENT