Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Berwarna Cerah, Kenapa Bendera Kuning Identik dengan Simbol Duka di Indonesia?
11 Agustus 2022 6:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, pernahkah terlintas di benakmu, kenapa setiap ada orang meninggal atau dirundung duka, pihak keluarga akan memasang bendera kuning? Padahal jika dilihat, warna kuning identik dengan warna cerah yang riang alias cheerful.
Kenapa bukan warna merah atau hitam, bahkan putih? Ternyata begini alasannya.
Dilansir National Geographic, pemilihan warna kuning sebagai warna kematian ini ternyata sudah ada sejak zaman kolonialisme Belanda. Kala itu, bendera kuning ini menjadi penanda bagi mereka yang menderita sebuah wabah mematikan yang wajib dikarantina.
Untuk itu, bendera warna kuning berbentuk persegi panjang polos tersebut juga diberi simbol huruf "Q" yang berarti "Quarantine" atau karantina.
Konon, di zaman itu, wabah tersebut sangat menular dan mematikan. Saking mematikannya, wabah itu pun banyak menelan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Untuk menandakan ada orang yang meninggal, bendera kuning lalu dipasangkan di setiap sudut jalan.
Setelah wabah itu usai dan tidak menyebar lagi, bendera kuning sampai saat ini nampaknya memberikan kesan yang sangat mendalam.
Bendera berwarna kuning menjadi identik dengan berita duka dan digunakan sebagai penanda kematian seseorang.
Tak hanya itu, dari segi agama, warna kuning juga dilambangkan sebagai tanda keluhuran dan kedekatan dengan Yang Maha Kuasa. Selain itu, warna kuning juga sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang tidak dilepaskan.
Lantas, apakah setiap daerah di Indonesia menggunakan bendera kuning sebagai penanda kematian? Jawabannya, belum tentu.
Tiap Daerah Punya Warna Bendera yang Berbeda
Rupanya, warna untuk melambangkan berita duka atau kematian berbeda-beda di tiap daerah. Di Makassar misalnya, penanda kematian ditandai dengan bendera warna putih, baik beragama Islam atau Kristen. Sementara itu, di Papua dan Kalimantan juga menggunakan warna yang serupa.
ADVERTISEMENT
Beberapa daerah lain juga menggunakan warna berbeda, seperti masyarakat Solo yang menggunakan warna merah.
Setiap warna masing-masing daerah juga memiliki makna tertentu. Warna putih misalnya yang merupakan simbol kesucian, dapat diartikan bahwa mereka yang berpulang sudah kembali suci.
Adapun, dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sejumlah warna dasar memiliki makna yang kadang-kadang berbeda dan kadang-kadang bahkan berlawanan.
Putih misalnya, mungkin menandakan kegembiraan dan kemeriahan, atau kematian dan kesedihan. Merah memiliki nilai simbolis yang paling menonjol.
Simbol Kematian di Negara Lain
Tak hanya Indonesia, di berbagai negara juga memiliki bendera yang menjadi ciri khas simbol kematian. Di Eropa, simbol kematian identik dengan warna hitam.
Warna hitam menandakan mereka yang sedang berkabung. Menurut beberapa literatur, tradisi ini bermula saat mantan Ratu Inggris Victoria, menghadiri upacara kematian suaminya, dan ia mengenakan baju berkabung berwarna hitam.
ADVERTISEMENT
Sejak itu, warna hitam menjadi tradisi yang melambangkan kesedihan dan identik sebagai simbol kematian di berbagai negara.
Lain di Eropa, lain pula dengan masyarakat Tionghoa. Bagi masyarakat Tionghoa, kematian biasa dilambangkan dengan warna putih.
Segala perangkat serta kostum ketika upacara pemakaman didominasi oleh warna putih. Mulai dari lilin, tirai pintu, lentera, taplak meja, hingga baju berkabung.