Bhutan Beri Diskon 50 Persen Buat Biaya Masuk Turis, Jadi Rp 1,5 Juta per Hari

30 Agustus 2023 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bhutan. Foto: Mathias Berlin/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bhutan. Foto: Mathias Berlin/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Bhutan kembali memberlakukan kebijakan terbaru terkait pariwisata mereka. Setelah sebelumnya Kerajaan Bhutan di Himalaya menaikkan biaya harian turis sebesar 200 dolar Amerika, atau sekitar Rp 3 juta per malam, kini biaya tersebut justru didiskon sebesar 50 persen.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, sebelumnya Kerajaan Bhutan menaikkan biaya harian dari 65 dolar Amerika atau sekitar Rp 975 ribu, menjadi 200 dolar Amerika. Kenaikan biaya ini dilakukan ketika perbatasan Bhutan dibuka, dan bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata yang masih berjuang bangkit akibat pandemi COVID-19.
Namun, setelah beberapa bulan diberlakukan tarif terbaru, Pemerintah Bhutan justru memberikan diskon sebesar 50 persen yang akan berlaku pada September mendatang. Setelah didiskon, turis sekarang hanya perlu membayar 100 dolar Amerika, atau Rp 1,5 juta per hari dan berlaku selama empat tahun.
Ilustrasi Bhutan. Foto: Sabine Hortebusch/Shutterstock
"Hal ini mengingat pentingnya peran sektor pariwisata dalam menciptakan lapangan kerja, menghasilkan devisa, dan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," kata Pemerintah Bhutan dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dorji Dhradhul, Direktur Jenderal Departemen Pariwisata Bhutan, mengatakan bahwa pengurangan separuh biaya tersebut dapat meningkatkan kedatangan turis pada periode puncak, yaitu September-Desember.
"Pada bulan-bulan tersebut terdapat banyak acara keagamaan dan budaya di sini, karena mayoritas penduduk beragama Buddha," kata Dhradhul.
Ilustrasi Bhutan. Foto: Khanthachai C/Shutterstock
Terisolasi selama beberapa generasi, Bhutan akhirnya dibuka untuk turis pada tahun 1974, ketika mereka menerima 300 pengunjung. Menurut data resmi, jumlah tersebut terus melonjak menjadi 315.600 per tahun pada 2019, baik 15,1 persen dari tahun sebelumnya.
Walau demikian, Bhutan selalu mewaspadai dampak pariwisata massal dan melarang pendakian gunung untuk menjaga kesucian puncaknya. Untuk itu, diberlakukan biaya wisata tersebut agar membatasi kedatangan turis dan menciptakan wisata yang lebih berkualitas.
ADVERTISEMENT
Biaya ini juga diharapkan bisa meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian Bhutan senilai 3 miliar dolar Amerika, atau sekitar 20 persen dari pendapatan negara.
Sementara itu, Pemerintah Bhutan telah melonggarkan mengenai lama tinggal dan biaya bagi para turis pada bulan Juni lalu. Namun, jumlah tersebut masih belum meningkat seperti yang diharapkan.
Dhradhul mengatakan bahwa lebih dari 56 ribu turis telah mengunjungi Bhutan sejak Januari lalu. Namun, 42 ribu di antaranya merupakan warga negara India, yang hanya perlu membayar biaya masuk sebesar 1.200 rupee India atau sekitar Rp 217 ribu per hari.