Biar Enggak Norak, Pahami Etika Ini Sebelum Datang ke Pameran Seni

11 Februari 2020 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karya Yayoi Kusama bertajuk 'Great Gigantic Pumpkin' yang bisa kamu temukan di lobby mal Gandaria City Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karya Yayoi Kusama bertajuk 'Great Gigantic Pumpkin' yang bisa kamu temukan di lobby mal Gandaria City Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
ADVERTISEMENT
Pameran seni masa kini memang sudah sangat berkembang. Tak melulu soal karya seni yang sarat makna dan terkesan monoton, kini banyak pameran seni yang dibuat se-fun mungkin untuk menarik perhatian pengunjungnya.
ADVERTISEMENT
Karya-karya seni yang dipamerkan ditata seapik mungkin. Lighting yang menerangi ruangan pameran juga dibuat sesuai dengan nuansa karya yang dipamerkan.
Kiri-kanan, Rizky Jaelani (Lawangwangi Art Gallery), Leo Silitonga (Founder and Fair Director AMJ 2020), Khai Hori (Artistic Director), dan moderator Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Di beberapa museum dan instalasi seni, banyak karya seniman yang dianggap Instagramable dan dijadikan sebagai background foto bagi pengunjung yang senang ber-selfie. Alhasil, banyak pengunjung yang datang ke museum hanya untuk sekadar berburu foto selfie.
Aktivitas itu sebenarnya tak salah. Hanya saja, sebelum mendatangi pameran seni, kamu semestinya tahu dan memahami etika yang tepat.
Pengunjung Mal Gandaria City berfoto selfie di depan Great Gigantic Pumpkin karya Yayoi Kusama Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Leo Silitonga, Founder and Fair Director Art Moments Jakarta 2020 mengungkapkan bahwa etika mendatangi pameran seni harus dipahami oleh seluruh pengunjung, bukan hanya sebagian saja. Sehingga kedatanganmu tetap bisa membuat pengunjung merasa nyaman.
ADVERTISEMENT
"Etika pada umumnya ketika berkunjung ke pameran seni, misalnya tidak memegang lukisan. Kedua, lebih mawas dengan kiri dan kanan. Selfie sambil membawa backpack besar, (jangan sampai) tiba-tiba muterin kawasan dan bisa menyebabkan kecelakaan atau kerusakan," jelasnya dalam konferensi pers Art Moments Jakarta yang digelar di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Selasa (11/2).
Dengan memperhatikan kedua etika tersebut, kamu bukan hanya mengapresiasi seni dengan baik. Tetapi juga turut menjaga ketertiban, sekaligus menjaga karya para seniman untuk para penikmat seni yang tiba setelahmu. Gimana, mudah, kan?