Bibir Lebar, Simbol Kecantikan Suku Mursi di Ethiophia

kumparanTRAVEL

4 April 2018 16:00 WIB

Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

3

Bibir lebar simbol kecantikan. (Foto: Flickr / María Velázquez de Castro)

Bicara kecantikan memang tak pernah ada habisanya. Tentunya standar kecantikan wanita di setiap negara berbeda-beda. Ada yang merasa dirinya cantik ketika memiliki kulit yang putih, pinggang yang ramping, mata besar, hingga hidung yang mancung.

Sama seperti wanita Suku Mursi yang merasa dirinya cantik jika memiliki bibir bawah yang lebar. Suku ini berada di selatan Ethiopia yang mendiami lembah dan di dekat sungai Omo, tepatnya sekitar 450 kilometer dari Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa.

Salah satu suku unik di dunia ini memiliki sebuah piring di bibirnya. Piring dengan diameter antara 10 sentimeter hingga 25 sentimeter itu menggantung di bawah bibir wanita Suku Mursi.

Potret wanita Suku Mursi. (Foto: Flickr / warre schelfhout)

Tradisi ini disebut 'labret' atau 'lip plate', yang dilakukan pada gadis berusia 15 hingga 16 tahun sejak ratusan tahun lalu. Labret ini menggunakan piring yang terbuat dari tanah liat atau plat kayu.

Cara menggunakan piring ini adalah dengan mengiris bagian bawah sepanjang 1 sentimeter hingga 2 sentimeter. Kemudian baru dimasukkan piring tersebut ke bagian bawah mulut.

Wanita Suku Mursi menggunakan piring. (Foto: Flickr / Aleš Grüwald)

Setelah 2 hingga 3 minggu, piring itu akan diganti dengan ukuran yang lebih besar lagi. Diameter yang terbesar adala 25 centimeter dan yang terkecil 10 centimeter. Untuk mengobati luka-luka bekas piring, biasanya wanita Suku Mursi menggunakan salep yang berasal dari tanaman.

Semakin besar piring, menandakan wanita yang menggunakannya semakin dewasa dan siap untuk menikah. Dan, semakin besar pula mahar yang harus pria bayarkan untuk wanita dengan piring besar di bibirnya. Selain itu, piring di mulut ini menunjukan bahwa wanita suku Mursi memiliki daya tahan tubuh yang kuat, kedewasaan, dan kecantikan.