Bikin Marah, Tempat Kremasi di Jepang Bakar Mayat Hewan Peliharaan Bareng Sampah

Ilustrasi bermain dengan hewan peliharaan. Foto: Reuters/Lee Smith

Dalam beberapa kepercayaan, kremasi atau pengabuan adalah cara terbaik yang dilakukan untuk menghilangkan atau menghormati jenazah setelah mereka meninggal dunia.

Hal itu dilakukan bukan hanya di Indonesia, tapi juga di Jepang, di mana kremasi sudah menjadi norma dan biasanya dilakukan untuk manusia maupun hewan peliharaan.

Dalam artian di Jepang sudah pasti memiliki banyak tempat untuk melakukan kremasi, salah satunya adalah Owari Hokubu Seien yang merupakan krematorium dan aula pemakaman di Kota Inuyama, Prefektur Aichi.

Awalnya memang semua terlihat normal, hingga saat seseorang pekerja mengatakan hal yang tak masuk akal dan cukup mengejutkan banyak orang.

Ilustrasi sampah styrofoam bekas bungkus makanan Foto: Dok.Shutterstock

"Ketika mengkremasi hewan, kami membakar mereka bersama sampah kotak bento makan siang kami," kata salah satu pekerja Owari Hokubu Seien, seperti dikutip dari Sora News24.

Para pekerja kremasi Owari Hokubu Seien adalah subkontraktor dari Gorin, sebuah perusahaan jasa kremasi yang berbasis di Prefektur Toyama.

Setelah hal itu terungkap, ternyata selain kotak bento yang mereka bakar bersama mayat hewan, beberapa anggota staf kremasi juga membakar hewan peliharaan tersebut bersama sampah.

"Ternyata ini sudah berlangsung selama 10 tahun. Staf kremasi melakukannya setiap hari, jadi saya pikir begitulah cara melakukannya," ujar Manajer Owari Hokubu Seien, saat melakukan penyelidikan.

Ilustrasi perempuan marah-marah. Foto: Rachata Teyparsit/Shutterstock

Akibat kejadian itu, banyak orang yang marah dan menganggap bahwa itu merupakan perlakukan tak hormat untuk hewan peliharaan mereka.

Melihat semua respons yang diberikan orang banyak, tempat kremasi Owari Hokubu Seien akhirnya mengeluarkan permintaan maaf. Namun, semua orang masih kecewa akan perlakukan mereka.

Sementara itu, Owari Hokubu Seien bukan hanya tempat kremasi untuk hewan peliharaan, tapi juga untuk manusia. Jadi, banyak orang yang pernah melakukan kremasi di sana ikut curiga bahwa keluarga mereka juga diperlakukan seperti itu.