Bisa Buat Destinasi Wisata Tak Berkembang, Apa Itu Overtourism?

8 Januari 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sebuah tempat wisata ramai dikunjungi para turis. Foto: Hannah McKay/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sebuah tempat wisata ramai dikunjungi para turis. Foto: Hannah McKay/Reuters
ADVERTISEMENT
Sebagian dari turis atau wisatawan mungkin sudah sering mendengar istilah overtourism. Beberapa destinasi wisata sudah dinyatakan overtourism itu dalam artian ketika jumlah turis atau pengelolaan pariwisata di suatu destinasi menjadi tidak berkembang.
ADVERTISEMENT
Dilansir Tree Hugger, jika terlalu banyak kunjungan dari para turis, hal tersebut bisa membuat kualitas hidup masyarakat setempat dapat berkurang, lingkungan alam sekitar dapat terpengaruh secara negatif, dan kualitas pengalaman wisatawan dapat menurun.
Menurut Organisasi Pariwisata Dunia, UNWTO, ada 1,5 miliar kedatangan turis asing di seluruh dunia pada 2019, meningkat 4 persen dari tahun sebelumnya.
Ilustrasi Turis Asing. Foto: Shutter Stock
Satu saja kedatangan turis asing secara terus menerus akan melampaui ekonomi global, dan jumlah destinasi yang menghasilkan 1 miliar dolar Amerika atau dalam artian pariwisata internasional telah berlipat ganda sejak tahun 1998.
Pariwisata berkembang, dan beberapa tempat tidak dapat mengimbanginya.

Apa Itu Overtourism?

Ilustrasi overtourism yang melanda dunia saat ini Foto: Dok. Booking.com
Istilah ini muncul sekitar tahun 2017, namun ada juga yang bilang di musim panas tahun 2016, seorang penulis di perusahaan media Skift disebut sebagai penciptanya.
ADVERTISEMENT
Masalah overtourism sendiri bukanlah hal yang baru. Sejak tahun 1975, Irritation Index atau yang dikenal dengan Irridex, telah melihat perubahan antara sikap penduduk terhadap turis di berbagai tahap pengembangan wisata.
UNWTO telah mendefinisikan overtourism sebagai dampak pariwisata pada suatu destinasi, atau bagian-bagiannya, yang secara berlebihan dan memengaruhi kualitas hidup warga dan/atau kualitas pengalaman pengunjung secara negatif.
Jika bertanya, siapa dan apa yang harus disalahkan hingga terjadinya overtourism, itu tidak bisa ditentukan karena banyak faktor yang terlibat di sana.
Overtourism di Barcelona Foto: Shutter Stock
Seperti contohnya tiket penerbangan pesawat yang murah, kapal pesiar yang menurunkan ribuan turis, media sosial yang membuat viral suatu tempat hingga para turis ingin mengunjunginya, dan masih banyak lagi.
Studi lain juga menunjukkan kalau acara televisi dan film dapat mempengaruhi keinginan seseorang untuk datang ke suatu tempat.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, ketika episode Game of Thrones yang difilmkan di kota bersejarah Kroasia, Dubrovni, kota tersebut langsung didatangi 5 ribu turis.
Industri perjalanan terlalu fokus pada pertumbuhan dan tidak cukup untuk memikirkan dampak pada lingkungan. Meningkatnya kesadaran akan konsekuensi overtourism telah menyadarkan pemerintah lokal dan nasional untuk melindungi komoditas mereka melalui praktik pariwisata berkelanjutan dan memastikan bahwa perilaku pariwisata tidak merusaknya.

Apa Akibat dari Overtourism?

Overtourism di Toronto Foto: Shutter Stock
Tentu akibat dari overtourism bisa menjadi bencana besar. Mulai dari penumpukan sampah, polusi udara, kebisingan, dan polusi cahaya yang dapat mengganggu habitat alami.
Ketika tempat-tempat yang overtourism mulai meningkatkan pengembangan pariwisata, mereka mungkin beralih ke praktik lahan yang tidak berkelanjutan atau penggundulan hutan untuk menciptakan lebih banyak akomodasi dan infrastruktur pariwisata lainnya.
ADVERTISEMENT
Memikirkan manajemen pariwisata berkelanjutan itu sangat penting karena jumlah pengunjung yang dirancang untuk sebuah destinasi harus dilakukan.
Overtourism di Amsterdam Foto: Shutter Stock
Kerumunan besar wisatawan di destinasi wisata alam dapat menyebabkan satwa liar keluar dari habitat mereka, karena itu sangat mengganggu ekosistem yang rapuh.
Dalam beberapa kasus, keramaian dapat secara negatif mempengaruhi lingkungan yang rapuh atau menciptakan lebih banyak peluang untuk konflik manusia dengan satwa liar.

Apa Dampak Positif dari Pariwisata?

Ilustrasi pariwisata di Pantai Kuta Bali. Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan
Bukan berarti pariwisata tidak memberikan dampak positif untuk sebuah destinasi wisata dan masyarakat lokal sekitarnya. Ketika pariwisata dikelola secara berkelanjutan, itu bisa menjadi alat yang luar biasa untuk melindungi lingkungan.
Uang yang masuk ke kawasan alam atau suaka hewan sering langsung digunakan untuk konservasi alam dan pendidikan lingkungan. Pariwisata juga dapat memperkuat ekonomi lokal dan membantu mendukung usaha kecil yang dijalankan masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Keseimbangan pariwisata untuk mendorong ekonomi sambil menjaga lingkungan sekitar tetap terlindungi yang sering menghadirkan tantangan terbesar.

Bagaimana Cara Mengurangi Overtourism?

Overtourism di Praha Foto: Shutter Stock
Kasus overtourism bukanlah tanpa harapan, destinasi wisata di seluruh dunia sudah berusaha menunjukkan cara untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh kepadatan penduduk dan pengelolaan pariwisata yang tidak berkelanjutan itu.
Pemerintah daerah dan organisasi wisata tentu saja bertanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan dalam industri pariwisata, tetapi pendekatan tertentu untuk mengurangi efek negatif dari overtourism juga dapat terjadi pada masing-masing wisatawan.
Overtourism di San Fransisco Foto: Shutter Stock
Salah satu cara terbaik adalah dengan melihat ke luar tujuan wisata utama. Pertimbangkan kota-kota luar atau atraksi yang jarang dikunjungi, atau pergilah ke tempat-tempat pedesaan yang lebih banyak untuk menghindari keramaian sambil melihat budaya sehari-hari dari suatu destinasi.
ADVERTISEMENT
Pertimbangkan untuk berlibur bukan pada saat musim liburan, tentu jika penduduk sekitar di suatu destinasi wisata mengandalkan pariwisata sebagai sumber pendapatan, mereka juga membutuhkan dukungan selama waktu-waktu yang lebih sepi.